PADANG — (SUMBAR 2013/2014) – (TEDDY SETIAWAN, Wartawan Muda) — Investasi sebesar Rp7,3 triliun dari sejumlah perusahaan raksasa di Sumbar selama 2013 dan 2014, membuka lapangan kerja yang tak sedikit. Lebih kurang 8.500 tenaga kerja akan terserap. Investasi itu berasal dari PT. Semen Padang, Lippo, Basko dan perusahaan yang mengeksplorasi panas bumi di Solok Selatan.
Dibanding investasi itu belum apa-apa karena pengangguran di Sumbar mencapai 149 ribu orang. Jika salah satu investasi gagal, maka pupuslah harapan generasi muda untuk bisa bekerja dan hidup layak. Derasnya arus investasi yang masuk dalam tiga tahun terakhir, berdampak positif bagi daerah. Selain menggairahkan perekonomian, juga membuka lapangan usaha baru yang dapat menyerap tenaga kerja. Peneliti Senior Kantor Perwakilan Bank Indonsia Wilayah VIII, M. Setyawan Santoso, mengatakan, peran investasi terhadap perkembangan daerah tak dapat dipungkiri lagi, utamanya investasi yang bersifat langsung. Semaraknya investasi merupakan momentum penting guna memacu laju pertumbuhan ekonomi. “Jadi bukan hanya bermanfaat bagi sektor industri pengolahan saja, tapi memberikan ekses positif terhadap harga jual komoditi pertanian sebagai penyedia bahan bakunya. Kemudian juga pada sektor perdagangan sebagai pemasaran dari hasil industri tersebut,” kata M. San pada Singgalang di Padang, Senin (27/5). Tinggi Tingginya realisasi investasi apresiasi dari Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumbar, Syofyan. Realisasi tersebut tak hanya menguntungkan dari sisi ekonomi, tapi, juga dapat membuka lapangan usaha yang bisa menyerap tenaga kerja. Bahkan, investasi Semen Padang dan Rumah Sakit Siloam yang akan menyerap ribuan tenaga kerja dinilai dapat mengurangi tingkat pengangguran. Berdasarkan data BPS Sumbar, tingkat pengangguran terbuka 149.000 orang. “Jika bisa terserap 10 persen saja, maka dampaknya sangat signifikan,” ungkap Syofyan. Kinerja ekonomi daerah sejak 2010 hingga triwulan I-2013 yang kian membaik, ternyata menjadi daya tarik tersendiri bagi investor. Seperti diberitakan Singgalang, Senin (27/5), investasi di Sumbar tercatat mengalami pertumbuhan signifikan. Hingga triwulan I-2013, investasi Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai USD8,91 juta, lebih tinggi dari tiga bulan pertama tahun sebelumnya, USD3,36 juta. Sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) turun tipis, dari Rp74,62 miliar pada triwulan 1-2012, menjadi Rp74,59 miliar di tahun ini. Baik swasta, maupun pemerintah seakan terus berpacu membenamkan modalnya. Berbagai sektor ekonomi, apalagi sektor perdagangan, hotel dan restoran menjadi primadona investasi. Bidang usaha yang dulu direncanakan, sebagian besarnya mulai direalisasikan. Sektor perhotelan saja, misalnya, sejak 2010 hingga kini, jumlah kamar hotel lebih dari 4.000 kamar. Terjadi peningkatan hingga 40 persen lebih, dari 2.500 kamar pada 2009. Begitu juga halnya dengan perdagangan ritel modern dan restoran yang semakin marak menghiasi tiap sudut kota. Segala jenis waralaba, baik lokal maupun asing tak kalah ambil bagian memenuhi gaya hidup kaum urban di daerah ini. Otomotif dan kesehatan Pemain di bidang otomotif pun tak mau ketinggalan menggarap pasar Sumbar yang cukup gemuk, sejalan pertumbuhan ekonomi. Main diler hingga diler dari berbagai merk terlihat adu kebut dalam berebut hati kelas menengah yang kian tumbuh. Maka tak ayal, pasar otomotif Sumbar mengalami pertumbuhan di kisaran 20 hingga 30 persen setiap tahunnya. Mobil bukan lagi sebagai sarana transportasi saja, tapi juga pelengkap nilai prestise. Seiring dengan peningkatan kelas dan perubahan gaya hidup, kesadaran akan kesehatan ternyata turut meningkat. Kesadaran itu disambut baik investor pada industri kesehatan, dengan mendirikan pusat pelayanan kesehatan yang berkualitas. Dengan populasi 4,8 juta jiwa pada 2010 dan terus naik 1,3 persen setiap tahunnya. Kucuran investasi swasta, juga pemerintah di sektor kesehatan tak kalah menariknya. Sejumlah rumah sakit daerah terus berbenah, demi menyediakan layanan kesehatan yang berbobot. Bahkan, Rumah Sakit Dr. Rasidin milik Pemko Padang merencanakan suntikan dana Rp100 miliar dari Pusat Investasi Pemerintah (PIP). Selain menganggarkan Rp3,3 triliun untuk pembangunan Indarung VI, Semen Padang juga berinvestasi di bisnis kesehatan. Tidak kepalang tanggung, BUMN semen ini tak khawatir mengucurkan dana ratusan miliar untuk pembangunan rumah sakit di kawasan By Pass, Padang. Dua investasi terbaru dari pabrik semen tertua di Indonesia ini diyakini bakal menyerap ribuan tenaga kerja. Tak hanya itu, perusahaan sekelas Lippo Group pun turut meramaikan investasi di Sumbar. Tahap awal, perseroan mengeluarkan dana Rp1,3 triliun untuk pembangunan Lippo Plaza di Padang. Bangunan ini merupakan integrasi antara rumah sakit berskala internasional dan pusat pendidikan. Kemudian juga pusat perbelanjaan modern dan hotel bintang lima. Bahkan Lippo Group juga merencanakan revitalisasi kawasan pantai Padang, dengan perkiraan investasi Rp10 triliun. Kegiatan investasi juga terjadi pada infrastruktur mulai dari darat hingga laut. Untuk pengembangan Teluk Bayur, Pelindo II menyiapkan dana Rp1,76 triliun hingga 2016. Kemudian investasi pemerintah terhadap pengambangan jalan dua jalur By Pass. Sedangkan untuk sektor energi, terdapat investasi panas bumi di Solok Selatan yang dilakukan Supreme Energy. Investasinya Rp1,5 triliun dengan serapan tenaga kerja 5.00 orang buruh dan makin mengecil ketika telah siap karena padat modal. Selain itu Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Teluk Sirih yang ditargetkan beroperasi penuh pada Agustus mendatang dan itu akan menyuplai listrik bagi pembangunan ekonomi kerakyatan. (*) Harian Singgalang | Tanggal 28 May 2013 http://hariansinggalang.co.id/investasi-rp73-triliun-butuh-8-500-pekerja/ -- * * *Wassalam * *Nofend St. Mudo 36Th/Cikarang | Asa Nagari Pauah Duo Nan Batigo - Solok Selatan Tweet: @nofend <http://twitter.com/#!/@nofend> | YM: rankmarola * -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/ - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.