Calik Peta Koto Sani, dima bana lataknyo hubuangannyo jo nagari-nagari lain 
sekitarnyo. Peta ko bisa dielo-elo ilia-mudiak, digadang-ketekan. Awak dapek 
mairiknyo samai-sampai jaleh hutan-hutan sampai ka Padang dll. Petga ko 
tamopaknyo ditando-tandoi dek anak-anak nan takana kampuangnhyo. Tapi walaupun 
kurang langkok kurang mandetail dan kadang-kadangmaleset tgandonyo, buliah lah 
dipagunokan. Silakan main-main jo peta ko.

http://wikimapia.org/12198523/Kanagarian-Koto-Sani


Untuak manjalehkan tanyo angku Muchlis Hamid sabalunnyo kalau-kalau MakNgah 
panah manampuah rimbo Koto Sani ka Padang ko. Jawabnyo alun. Tapi, Sept 1958 
MakNgah lah manjalalajah lereng timur dari Bukit Barisan tu dari Talang (caliak 
peta), dikaja sadang ceramah di Musajik, dilarikan ka Batu Kujali. Di sinan 
mancaliak urang parang menghadang jalan Solok-Padang dan mancaliak rumah gadang 
dan kampuang diunggun tantara. 

Sudah tu turun ka Cupak, malereng gunuang ka Gantuang Ciri. Naiak mamutuih ka 
Paninggahan, malintehi nagari-nagari Koto Hilalang, Kotosani dll tu di 
bawahnyo. Turun ka Saning Baka. Di Saniangbaka malam-malam ceramah lo di 
musajik, Dikaja tantara lo, dilarikan malam-malam malinteh muareosungai ka 
Singkarak, malucuih ka Paninjauan taruih ka Tanjuang Balik. Istirahat sinan 
untuk recuperation manyiapkan pajalanan jauah baliak ka Utara.
 
Salam,
-- MakNgah
Sjamsir Sjarif
Di Tapi Riak nan Badabua

--- In rantau...@yahoogroups.com, "Nofend St. Mudo" <nofend@...> wrote:
>
> Insiden Napak Tilas
> Napak Tilas Ketua DPRD Solok Menempuh Rute Purba
> Rabu, 29 Mei 2013 14:11 WIB
> 
> *RANAHBERITA*-- Ketua DPRD Solok Syafri Datuk Siri Marajo beserta 20 warga
> Koto Sani, Kecamatan Sepuluh Koto Singkarak, Kabupaten Solok masih tertahan
> di hutan karena kehabisan logistik. Tim evakuasi yang mencari keberadaan
> rombongan tersebut diperkirakan baru pada Rabu (29/5/2013) mencapai lokasi.
> 
> Berdasar pengakuan beberapa warga Koto Sani dari rombongan 19 yang sudah
> sampai di Padang, napak tilas tersebut untuk menelusuri jalan lama alias
> jalur purba yang biasa dipakai nenek moyang orang Koto Sani bila hendak ke
> Padang.
> 
> "Orang-orang tua Koto Sani, dahulunya melalui jalur itu bila mau ke Padang.
> Biasanya dengan waktu tempuh dua hari satu malam," kata Maiyuhardi, salah
> satu peserta napak tilas yang sudah sampai di Padang.
> 
> Berangkat dari Koto Sani pagi hari, maka esok sore sudah bisa sampai di
> Padang, dikurangi waktu istirahat satu malam di perjalanan.
> 
> Rute tersebut melalui Bukit Koto Sani, menuruni sejumlah lembah dan bukit,
> kemudian menuruni Bukit Simpang Kumayan, tembus ke Belimbing, Kuranji, Kota
> Padang.
> 
> Sejak adanya kendaraan bermotor melalui jalan Sitinjau Lauik, rute tersebut
> tak pernah lagi ditempuh warga. "Namun, sesekali masih ada juga warga yang
> menempuhnya. Untuk napak tilas jejak orang tua kita dulu," kata Mulyadi,
> peserta napak tilas lainnya.
> 
> Anggota DPRD Solok Hendri Dunan yang juga berasal dari Koto Sani
> mengatakan, sejumlah orang yang ikut dengan rombongan Ketua DPRD pernah
> melewati jalur itu, juga untuk napak tilas.
> 
> "Makanya, napak tilas 40 warga Koto Sani ini, bila tidak ada masalah
> seperti ini, sebenarnya biasa. Karena yakin dengan jalur tersebut, peserta
> rombongan juga membawa peralatan dan bekal seadanya untuk dua hari dan satu
> malam di perjalanan," katanya.
> 
> Selain untuk kepentingan napak tilas sekaligus melihat batas nagari dengan
> Kota Padang, menurut Hendri, rombongan tersebut ingin mengusulkan kepada
> Pemerintah Kabupaten Solok untuk kembali menghidupkan jalur tersebut.
> 
> "Jalur ke Sitinjau Lauik sudah sangat padat. Kita ingin ada jalur lain dari
> Solok menuju Padang. Bila memungkinkan, kenapa rute lama ini tidak
> dijadikan jalan," kata Hendri yang tak ikut dalam napak tilas itu.
> 
> Bupati Solok Syamsu Rahim sudah mendengar inisiatif warga tersebut. "Memang
> ada yang mengusulkan seperti itu, tentu bila memungkinkan hal ini harus
> dibicarakan dulu dengan Pemerintah Provinsi, Pemko Padang dan juga
> Kementerian Kehutanan, karena jalur ini melalui hutan lindung," ujarnya.
> 
> Ia mengakui berbagai upaya dilakukan untuk membuka rute baru antara Padang
> dengan Solok. Di antaranya, mengikuti rute purba yang pernah dijalani
> orang-orang tua dahulu.
> 
> "Salah satunya, diusulkan tembus ke Lubuk Minturun, Kota Padang. Dari arah
> Padang, sudah dibangun jalan beberapa kilometer. Namun, jalur ini
> terkendala dari arah Solok, karena harus melewati bukit karang," ujarnya.
> 
> Inisiatif warga tersebut, menurutnya, hal yang positif. Tapi ia berharap,
> ke depan napak tilas dilakukan dengan membawa pemandu profesional dengan
> perlengkapan dan logistik yang cukup. Sehingga, kejadian yang dialami Ketua
> DPRD Solok tersebut tidak terulang. *(Hdm/Ed1)*
> 
> *
> *
> http://ranahberita.com/news.php?id_news=335/Berita/view/Napak-Tilas-Ketua-DPRD-Solok-Menempuh-Rute-Purba#.UaYINtIwdhA
> *
> *Wassalam
> *
> *Nofend St. Mudo
> 36Th/Cikarang | Asa Nagari Pauah Duo Nan Batigo - Solok Selatan
> Tweet: @nofend <http://twitter.com/#!/@nofend> | YM: rankmarola
> *


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Kirim email ke