Pada tahun 1964/1965,pernah ada 1 Yon TNI AD yang tersesat antara solok Padang,ketika melintasi Bukit Barisan. Pada waktu itu Pangdamnya adalah Brigjen TNI Panuju. Mungkin ada diantara bekas anggota Yon tersebut,yang bisa menceritakan pengalamannya.
WASS, Jacky Mardono CERITA WARGA SOAL RIMBA TEMPAT HILANGNYA KETUA DPRD SOLOK Pegunungan Bukit Barisan di Sumatera. VIVAnews – Hilangnya rombongan napak tilas pimpinan Ketua DPRD Solok di hutan Bukit Barisan antara Padang dan Solok, membuat pegunungan yang membentang di sepanjang barat Pulau Sumatera itu dibicarakan orang. Seperti apa sesungguhnya rimba lokasi hilangnya sang Ketua DPRD Syafri Datuak Siri Marajo? Warga setempat punya kisahnya sendiri. Ican (35 tahun), warga Pasa Lalang, Kuranji, Kota Padang, adalah salah satu orang yang sudah amat mengenal Bukit Barisan yang memisahkan kota Solok dan Padang itu. Sejak tahun 2000, Ican kerap naik-turun Bukit Barisan. Ia keluar-masuk rimbanya untuk menangkap burung. Menurut Ican, lokasi hilangnya Ketua DPRD Solok dan rombongannya yang berasal dari Nagari Koto Sani, Solok, itu merupakan tempat yang biasa digunakan warga setempat untuk menangkap burung. “Saya kalau masuk hutan untuk menangkap burung, hanya seminggu sekali pulang. Bagi saya, naik bukit itu sudah biasa,” kata Ican kepada VIVAnews di posko utama SAR di daerah Balimbiang, Kuranji, Padang. Ia menceritakan, di puncak Bukit Barisan banyak camp penangkap burung. Camp itu semacam pondok-pondok kecil dari terpal yang digunakan untuk tempat berteduh selama berada di hutan. “Warga sini (Pasa Lalang) banyak yang menangkap burung ke atas bukit. Dulu masyarakat memakai jalur itu untuk ke Solok,” ujar Ican. Jalur itu jugalah menjadi alasan Ketua DPRD Solok melakukan napak tilas. Ia ingin membersihkan jalur itu untuk dijadikan jalan alternatif antara Solok dan Padang. Ican yang sudah hafal medan Bukit Barisan sampai ke perbatasan Solok dan Padang, dibawa tim Batalyon 133 Yudha Sakti untuk mencari rombongan Ketua DPRD di bukit Nur Haidah. “Untung ada Bang Ican. Kalau tak ada dia, mungkin kami sudah nyasar pula,” kata Alfriadi, anggota tim Batalyon 133 Yudha Sakti. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/ - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.