*SIAPA BILANG TIKU JALAN DI TEMPAT.*

Oleh: Monisfar, S.Sos

Pantai Tiku yang terletak di Kecamatan Tanjung Mutiara, menyempurnakan
keelokan dan kekayaan alam Kabupaten Agam. Keindahan  alam dan
budayanya menjadikan  potensi
wisata yang tidak kalah menarik dibanding kecamatan lainnya.

Sebagai kawasan pesisir sebagian besar penduduknya hidup sebagai nelayan,
yang didukung  sektorpertanian dan perkebunan. Juga terdapat kawasan
konservasi penyu dan terumbu karang.

Kebijakan pembangunan daerah yang tertuang di dalam Peraturan Daerah
tentang  Tata Ruang Kabupaten  dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Kabupaten menempatkan  Kecamatan Tanjung Mutiara sebagai salah satu kawasan
strategis Pesisir Tiku, yang direncanakan sebagai sentra perikanan laut dan
dan pengolahan ikan, kawasan wisata  Bahari dan  hinterland kawasan
minapolitan.
Untuk itu pembangunan sarana prasarana diprioritaskan untuk
mendukung   pengembangan kawasan wisata   dan  kawasan minapolitan,
disamping pemenuhan sarana prasarana pelayanan dasar lainnya.

Dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 telah direalisasikan anggaran
pembangunan fisik sebesar Rp. 39,5 M  ( tahun 2010 : Rp. 4,7 M, tahun 2011
: Rp. 2,95 M, tahun 2012 : Rp. 20,22 M dan tahun 2013 : Rp. 11,7 M)  yang
terbagi ke dalam 12 bidang pembangunan.

Sebagai sentra produksi perikanan tangkap, telah dibangun pelabuhan p
erikanan, pabrik es, dan pengadaan sarana prasarana penangkapan ikan kapal,
jaring gilneet, box fish dan lainnya. Total produksi perikanan tangkap pada
tahun 2010 mencapai 6.325 ton, dan 6.157 ton oada tahun 2011.

Pantai Tiku adalah sebuah objek wisata yang sangat potensial untuk
dikembangkan.Garis pantai sepanjang 36 km dengan pasir putih, nyiur melambai
, dan cemara laut yang menawan.Saat ini, sudah ada objek wisata pantai
Bandar Mutiara  dan Pasia Tiku.

Sebagai objek wisata, dengan pasia maelonya, dan kreatifitas nelayan serta
sunset yang sangat indah dengan pemandangan 2 buah pulau, Pulau Tangah dan P
ulau Ujung yang merupakan daerah konservasi penyu dan terumbu karang. Objek
tersebut sudah diminati wisatawan,namun masih perlu pengembangan sarana dan
prasarana. Disamping keindahannya juga terkandung sejarah Banda dan Kualo, yang
terkenal di zaman tempo dulu, sekaligus Kuliner Gulai Kapalo Lauak.

Pembangunan sarana prasarana yang sudah dilaksanakan diantaranya p
eningkatan jalan Objek Wisata Bandar Mutiara, rehabilitasi Objek Wisata
Bandar Mutiara, dan penanaman cemara laut 1.000 batang.

Untuk pengembangan kepariwisataan di Pantai Tiku agar menjadi objek wisata
andalan, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian, baik oleh
Pemerintah Daerah, Pemerintah Nagari, dan masyarakat. Di antaranya
adalah penyediaan
tempat parkir yang nyaman dan aman, serta pengelolaan yang baik, tarif
parkir yang ditetapkan sesuai peraturan; penyediaan sarana MCK, mushalla
dengan sumber air bersih; dan pengelolaan kebersihan areal objek wisata.

Kemudian pembangunan/pemeliharaan sarana lainnya seperti jalan, pentas, dan
sarana bermain; pengadaan penunjuk jalan evakuasi; penataan pedagang,
termasuk harga makanan dan minuman.

Untuk menyemarakan objek wisata tersebut perlu didukung pergelaran
even-even budaya atau olah raga secara berkala, diiringi dengan promosi
yang intensif. Pagelaran iven seperti volley pantai, vestival layang-layang,
 dan Kesenian tradisi diyakini mampu menghidupkan suasana, dan menjadi daya
tarik pengunjung.

Kemudian juga diperlukan membangun sikap sadar wisata kepada
kelompok-kelompok masyarakat sekitar objek wisata.



Di kawasan Pesisir Tiku juga terdapat dua buah pulau yaitu Pulau Tangah dan
Pulau Ujung yang dijadikan sebagai kawasan konservasi penyu dan terumbu
karang. Saat ini sering digunakan sebagai shelter oleh nelayan ketika cuaca
buruk. Untuk menjaga kelestarian peranan kelompok masyarakat sebagai yang
terkait langsung dengan pengawasan harus ditingkatkan dan didukung oleh
Pemerintah Daerah.



Namun sebagai suatu kawasan di pesisir Pulau Sumatera, dengan tipikal ombak
yang besar dan berada di daerah yang rawan bencana, seperti thsunami, maka
perlu dipersiapkan masyarakat yang siaga bencana. Untuk itu telah ada
Kelompok Siaga Bencana (KSB) dan  Kelompok Siaga Bencana Sekolah (KSBS),
pembangunan pemecah ombak dan reklamasi pantai.



Jadi,sangat keliru bila masih ada yang berpendapat Tiku jalan di tempat.
Sudah banyak kemajuan diraih Rang Tiku, Kecamatan Tanjung Raya,baik
pembangunan pisik, ekonomi, kemajuan pola pikir, dan cara bertindak yang
sudah mulai bergeser ke arah positif. *(Penulis adalah Kabag Humas Setda
Agam)*


Pada 10 Juni 2013 01.34, Men Armedi Edi Koto <armed...@gmail.com> menulis:

>
> Oleh: Monisfar, S.Sos
>
> Pantai Tiku yang terletak di Kecamatan Tanjung Mutiara, menyempurnakan
> keelokan dan kekayaan alam Kabupaten Agam. Keindahan  alam dan budayanya 
> menjadikan  potensi
> wisata yang tidak kalah menarik dibanding kecamatan lainnya.
>
> Sebagai kawasan pesisir sebagian besar penduduknya hidup sebagai nelayan,
> yang didukung  sektorpertanian dan perkebunan. Juga terdapat kawasan
> konservasi penyu dan terumbu karang.
>
> Kebijakan pembangunan daerah yang tertuang di dalam Peraturan Daerah
> tentang  Tata Ruang Kabupaten  dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
> Kabupaten menempatkan  Kecamatan Tanjung Mutiara sebagai salah satu kawasan
> strategis Pesisir Tiku, yang direncanakan sebagai sentra perikanan laut dan
> dan pengolahan ikan, kawasan wisata  Bahari dan  hinterland kawasan 
> minapolitan.
> Untuk itu pembangunan sarana prasarana diprioritaskan untuk
> mendukung   pengembangan kawasan wisata   dan  kawasan minapolitan,
> disamping pemenuhan sarana prasarana pelayanan dasar lainnya.
>
> Dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 telah direalisasikan anggaran
> pembangunan fisik sebesar Rp. 39,5 M  ( tahun 2010 : Rp. 4,7 M, tahun 2011
> : Rp. 2,95 M, tahun 2012 : Rp. 20,22 M dan tahun 2013 : Rp. 11,7 M)  yang
> terbagi ke dalam 12 bidang pembangunan.
>
> Sebagai sentra produksi perikanan tangkap, telah dibangun pelabuhan p
> erikanan, pabrik es, dan pengadaan sarana prasarana penangkapan ikan
> kapal, jaring gilneet, box fish dan lainnya. Total produksi perikanan
> tangkap pada tahun 2010 mencapai 6.325 ton, dan 6.157 ton oada tahun 2011.
>
> Pantai Tiku adalah sebuah objek wisata yang sangat potensial untuk
> dikembangkan.Garis pantai sepanjang 36 km dengan pasir putih, nyiur melambai
> , dan cemara laut yang menawan.Saat ini, sudah ada objek wisata pantai
> Bandar Mutiara  dan Pasia Tiku.
>
> Sebagai objek wisata, dengan pasia maelonya, dan kreatifitas nelayan
> serta sunset yang sangat indah dengan pemandangan 2 buah pulau, Pulau Tangah
> dan Pulau Ujung yang merupakan daerah konservasi penyu dan terumbu
> karang. Objek tersebut sudah diminati wisatawan,namun masih perlu
> pengembangan sarana dan prasarana. Disamping keindahannya juga terkandung
> sejarah Banda dan Kualo, yang terkenal di zaman tempo dulu, sekaligus
> Kuliner Gulai Kapalo Lauak.
>
> Pembangunan sarana prasarana yang sudah dilaksanakan diantaranya p
> eningkatan jalan Objek Wisata Bandar Mutiara, rehabilitasi Objek Wisata
> Bandar Mutiara, dan penanaman cemara laut 1.000 batang.
>
> Untuk pengembangan kepariwisataan di Pantai Tiku agar menjadi objek wisata
> andalan, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian, baik oleh
> Pemerintah Daerah, Pemerintah Nagari, dan masyarakat. Di antaranya adalah
> penyediaan tempat parkir yang nyaman dan aman, serta pengelolaan yang
> baik, tarif parkir yang ditetapkan sesuai peraturan; penyediaan sarana
> MCK, mushalla dengan sumber air bersih; dan pengelolaan kebersihan areal objek
> wisata.
>
> Kemudian pembangunan/pemeliharaan sarana lainnya seperti jalan, pentas,
> dan sarana bermain; pengadaan penunjuk jalan evakuasi; penataan pedagang,
> termasuk harga makanan dan minuman.
>
> Untuk menyemarakan objek wisata tersebut perlu didukung pergelaran
> even-even budaya atau olah raga secara berkala, diiringi dengan promosi
> yang intensif. Pagelaran iven seperti volley pantai, vestival
> layang-layang, dan Kesenian tradisi diyakini mampu menghidupkan suasana,
> dan menjadi daya tarik pengunjung.
>
> Kemudian juga diperlukan membangun sikap sadar wisata kepada
> kelompok-kelompok masyarakat sekitar objek wisata.
>
>
>
> Di kawasan Pesisir Tiku juga terdapat dua buah pulau yaitu Pulau Tangah
> dan Pulau Ujung yang dijadikan sebagai kawasan konservasi penyu dan terumbu
> karang. Saat ini sering digunakan sebagai shelter oleh nelayan ketika cuaca
> buruk. Untuk menjaga kelestarian peranan kelompok masyarakat sebagai yang
> terkait langsung dengan pengawasan harus ditingkatkan dan didukung oleh
> Pemerintah Daerah.
>
>
>
> Namun sebagai suatu kawasan di pesisir Pulau Sumatera, dengan tipikal
> ombak yang besar dan berada di daerah yang rawan bencana, seperti thsunami
> , maka perlu dipersiapkan masyarakat yang siaga bencana. Untuk itu telah
> ada Kelompok Siaga Bencana (KSB) dan  Kelompok Siaga Bencana Sekolah
> (KSBS), pembangunan pemecah ombak dan reklamasi pantai.
>
>
>
> Jadi,sangat keliru bila masih ada yang berpendapat Tiku jalan di tempat.
> Sudah banyak kemajuan diraih Rang Tiku, Kecamatan Tanjung Raya,baik
> pembangunan pisik, ekonomi, kemajuan pola pikir, dan cara bertindak yang
> sudah mulai bergeser ke arah positif. *(Penulis adalah Kabag Humas Setda
> Agam)*
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
> 1. E-mail besar dari 200KB;
> 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
> http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/
> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Kirim email ke