LIMAPULUH KOTA, HALUAN
— Semangat masyarakat untuk memperingati nilai-nilai kepahlawanan di Kabupaten
Limapuluh Kota, utamanya tingkat lokal semakin memudar. Buktinya, peringatan
“Koto Tuo Lautan Api” di Kecamatan Harau, Senin kemarin tak mendapat perhatian
masyarakat setempat.


Hasil pantauan Haluan ke lokasi acara di Koto Tuo, peringatan Koto
Tuo Lautan Api yang merupakan rangkaian sejarah perjuangan PDRI itu yang sudah
berlangsung 64 tahun, hanya lebih dominan dihadiri Kepala Kepala SKPD, instansi
terkait lainnya di jajaran pemkab setempat, sejumlah anggota TNI/Polri dan
undangan lain.


Artinya, puluhan hadi­rin
yang memenuhi undangan, terlihat hanya pegawai Pem­kab setempat. Masya­rakat
umum di sekitar lokasi tak kelihatan, kecuali beberapa pemuka masyarakat, ninik
mamak dan bundo kanduang. Sepertinya lebih banyak pemi­nat acara perpisahan
murid SD dan TK jika dibandingkan dengan acara peringatan Koto Tuo Lautan Api..


Namun, terlepas kurang
diminatinya peringatan ter­sebut, Bupati Limapuluh Kota, Alis Marajo dalam
acara ter­sebut mengatakan, pen­tingnya masyarakat menge­tahui ten­tang nilai
nilai sejarah yang terjadi di negeri ini untuk mempertahankan kemerdekaan dari
penjajah Belanda, uta­manya nilai sejarah perjuangan yang ter­jadi di kabupaten
Lima­pu­luh Kota.


Peristiwa yang terjadi
di Koto Tuo yang pernah menjadi lautan api ketika mem­perta­hankan kemer­dekaan
RI puluhan tahun lalu itu, telah mengor­bankan berupa nyawa, harta benda dan
air mata penduduk daerah ini. Sedi­kitnya, dika­barkan sebanyak 110 rumah ludes
dibakar Belanda di Koto Tuo, puluhan nyawa masya­rakat menemui hajal.


Dengan peringatan
nilai kepahlawanan ini, diharapkan para generasi muda tidak mudah melupakan
jasa jasa para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan yang sedang kita
nikmati sampai saat ini, sebut Alis


Sementara itu, pemuka
masyarakat setempat, Arius Sampeno, Dt.Sinaro Garang dalam kesempatan bincang
bincang dengan Haluan, se­usai acara menyebutkan, menyayangkan sikap masya­rakat
yang kurang bersyukur atas nilai nilai perjuangan para pahlawan. Mungkin
kurangnya minat masyarakat mengahdiri acara peringatan Koto Tuo lautan Api ini,
mereka disibukkan dengan kegiatan rutinitas keseharian mereka. (h/zkf)

Harian Haluan | Selasa, 11 Juni 2013 02:04
http://harianhaluan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=24035:peringatan-koto-tuo-lautan-api-kurang-diminati&catid=2:sumatera-barat&Itemid=71
                                          

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://goo.gl/MScz7
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Kirim email ke