Tanpa bamukasuik maremehkan usaha MPKAS, memang agak ibo ati, awak marengek minta barang bekas ka urang asing. Akan jadi lengkaplah nasib bangsako jadi penampungan barang nan indak baguno dinagari urang.
Caliaklah dijalan banyak truk bekas dari Singapur nan balalu lalang. Di Jakarta KA bekas Jepang alah ado pulo. Di Riau ado pulo pulau tampek panumpukan sampah babahayo dari Singapur. Baju bekas alah bakapa-kapa pulo masuak ka Indonesia. Tapi kalau dibawo ka ajaran agamo. Kan itu awak manyalamaik-an barang nan mubazir. Mungkin baitu kali yo? Antah lah.... ka baa lai. Ado info ciek, dari kawan di US, surang pilot. Inyo acok mambao kapa tabang bekas dari US ka Indonesia. Kapa tabang tu diambiak dari pembuangannyo di Texas, kemudian di poles sangenek dan dijua ka Indonesia. Itulah nan awak naiki tabang kaingkin kamai di republik tacinto. Duo ngenek.... Wassalaamu'alaikum Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta), 1947, suku Mandahiliang, Gasan Gadang, Pariaman. Virginia-USA ------------------------------------------------------------ 2013/6/20 Nofend St. Mudo <nof...@rantaunet.org> > Perkuat Armada KA Wisata Sumbar > > Padang Ekspres • Kamis, 20/06/2013 12:22 WIB • Redaksi • 32 klik > > [image: KA Shinkansen Series 300 saat masih beroperasi di Jepang.] > > *Padang, Padek*—Setelah berhasil memperjuangkan “pulangnya” kereta api > (KA) Loko Uap Mak Itam dari Stasiun KA Ambarawa ke Sawahlunto, dan melobi > Kementerian Perhubungan agar memberikan Railbus Bandara (Duku-BIM) ke > Sumbar, Masyarakat Peduli Kereta Api Sumatera Barat (MPKAS) kembali meminta > KA Shinkansen Series 300 ke Pemerintah Jepang. > > > > Informasi yang diperoleh Padang Ekspres dari Ketua MPKAS Kurnia Chalik > dan Sekjen MPKAS Yulnofrins Napilus, kemarin (19/6), menyebutkan, KA > Shinkansen Series 300 merupakan KA yang sudah pensiun. Permintaan MPKAS ke > Pemerintah Jepang dilakukan lewat Duta Besar Indonesia untuk Jepang M > Lutfi. “Kita minta KA tersebut untuk dibawa ke Ranah Minang, guna > memperkuat armada KA Wisata kita yang telah ada saat ini,” kata Kurnia > Chalik. > > > > Upaya untuk itu sudah dilakukan MPKAS dengan melakukan pertemuan bersama > Firdaus Wajdi, orangtuanya Dubes Indonesia untuk Jepang M Lutfi di Hotel > Ambara Blok M, pekan lalu. Dalam pertemuan dengan rang Kuraitaji > Pariaman itu, Kurnia mewakili MPKAS membuat presentasi soal proses > revitalisasi dan usaha-usaha yang dilakukan selama ini untuk > menghidupkan kembali dunia perkeretaapian di Ranah Minang sejak tahun > 2006. “Informasi dari Kurnia, hasil pertemuan itu sangat positif dan > tinggal lagi, lebih mengintenskan komunikasi dengan pak Dubes di Jepang. > Semoga kereta itu bisa dibawa ke Ranah Minang,” kata Yulnofrins. > > > > Dalam pertemuan itu, juga ada masukan agar kereta api bisa menjadi salah > satu media transportasi penting penunjang ekonomi untuk integrasikan > potensi ekonomi kabupaten dan kota di Sumbar. > > > > Sebelumnya, kata Kurnia, akhir tahun 2012 lalu dirinya selama 3 bulan > ditugaskan kerja di Kantor Pusat INPEX di Akasaka Tokyo, sudah berupaya > menemui orang-orang Jepang, untuk minta kereta Shinkansen Series 300 yang > sudah dipensiunkan 20 Maret 2012, agar bisa dibawa ke Sumatera Barat. > Namun, usahanya itu tidak boleh mengatasnamakan MPKAS, tapi mesti lewat > prosedur antar pemerintah kedua negara (RI dan Jepang). > > > > Kereta Shinkansen series 300 memiliki kecepatan 270 km/jam, dan tidak > dioperasikan lagi karena dianggap sudah ketinggalan zaman di Jepang dan > digantikan Shinkansen Series 700 dan Shinkansen Max Toki dengan kecepatan > di atas 300 km/jam. “Sayang kalau kereta Shinkansen 300 itu sampai > dihancurkan dan didaur ulang oleh Pemerintah Jepang. Alangkah baiknya > kalau kita bawa pulang ke Ranah Minang. Apalagi interiornya masih bagus, > seperti interior pesawat terbang dan kecepatannya pun masih di atas 200 > km/jam,” jelas Kurnia. *(esg)* > > -- > * > * > *Wassalam > > * > *Nofend St. Mudo > 36Th/Cikarang | Asa Nagari Pauah Duo Nan Batigo - Solok Selatan > Tweet: @nofend <http://twitter.com/#!/@nofend> | YM: rankmarola > * > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari > Grup Google. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . > Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. > > > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.