Coba kita simak laporan berikut, dari angle yg sedikit berbeda:

http://www.pkspiyungan.org/2013/06/istanbul-perang-non-fisik-zeytinburnu-1.html?m=1

Senin, 17 Juni 2013

ISTANBUL: Perang Non Fisik Zeytinburnu (1 Juta Massa Erdogan) vs Kemalist

Lale Fatma Yulia Ningsih
Mahasiswa Master, Jurusan TEFL, Istanbul University

(Juni  16, 2013)
Saya sedang menulis tulisan di salah satu media ketika saya mendengar suara
ribut-ribut dari jalan utama dekat dengan asrama. Tadi malam saya dengar
bahwa massa di taksim akan menjadi lebih banyak lagi. Rombongan itu
kemungkinan akan menuju ke Taksim. Saya coba berkonsentrasi menulis tentang
tulisan itu, tapi rasa penasaran saya mengalahkan segalaya---lagi. Akhirnya
saya keluar dari asrama dan menyusuri jalan untuk menuju jalan utama, saya
berniat hanya melihat gerombolan lima menit sehingga saya hanya membawa
telpon genggam. Sebelum sampai jalan utama saya sudah dikejutkan dengan
pemandangan yang tidak pernah saya duga. Gerombolan beberapa pemuda dan
bapak-bapak terus mengibarkan bendera Turki dan juga bendera Partai AKP
[Partai Erdoğan]. Saya tambah penasaran ketika saya mengalihkan pandangan
ke arah kiri, semakin banyak massa bergabung. Apa yang sebenarnya mereka
lakukan?

Semakin lama berjalan saya bergabung dengan kumpulan massa yang terus
berteriak "Ya Allah, Bismillah, Allahu Akbar!" kemudian ada yang memimpin
"Takbir" dan yang lainnya menjawab "Allahu Akbar!"

Mendengar teriakan massa ini banyak warga yang kemudian membuka jendela
apartement. Yang pro dengan aksi ini akan mengiarkan bendera dan bertepuk
tangan. Tapi yang kontra dengan aksi ini akan memukul-mukul tencere [Turki:
wajan/penggorengan]. Hal ini dilakukan sebagai simbol bahwa mereka adalah
Kemalist yang menjunjung tinggi Turkiye Cumhuriyet yang disingkat menjadi
T.C serupa dengan Tencere disingkat menjadi T.C. Begitulah asal mula
pemukulan tencere [wajan] yang merupakan aksi protes.

Sekitar setengah jam berjalan, suara tencere semakin banyak yang juga
disambut dengan teriakan semakin keras "Ya Allah, Bismillah, Allahu Akbar!"
dari massa pendukung AKP. Hanya dengan melihat hak kecil seperti ini saja
bisa dirasakan perang non fisik antara massa AKP dengan Kemalist.
Sesampainya di sebuah gerbang benteng Konstantinopel, massa disambut dengan
mars penaklukan konstantinopel dan iringian orang yang berseragam tentara
Turki Usmani yang membuat massa semakin keras berteriak "Allahu Akbar"

Beberapa menit setelah memasuki gerbang saya kemudian terkesima dengan
orang yang smekain banyak berdatangan dari segala penjuru dengan sepanduk
bertuliskan "Fatih Sultan Mehmed our Sultan, Recep Tayyip Erdoğan our
Leader, Mustafa Kemal Ataturk our father", "You are not alone Recep Tayyib
Erdoğan", "We are AKP".

Ternyata setelah saya membaca salah satu sepanduk, baru saya mengetahui
bahwa massa yang berkumpul hari ini di daerah Kazlicesme sekitar 1 juta
orang. Sepanduk yang mendominasi adalah sepanduk yang bertuliskan "SAATNYA
MENGHENTIKAN PERMAINAN BESAR, MARI MENULIS SEJARAH". Permainan besar yang
dimaksud adalah apa yang terjadi di Taksim Square. Hal ini merupakan
counter attack terhadap apa yang terjadi di Taksim Square dan di tempat
lainnya. Ia ingin menunjukkan kepada dunia bahwa yang mendukung
kebijakannya sangatlah besar dibandingkan kumpulan massa yang ada di Taksim
Square.

Menyadari bahwa saya hanya membawa hp saja, maka saya tidak mau ambil
resiko, maka saya kembali ke asrama. Salah satu stasiun televisi
menayangkan keadaan terkini di daerah Taksim. Massa terus berteriak
"Mustafa Kemalin Askerleriyiz [Kami adalah laskar Mustafa Kemal Ataturk]".
Sangat kontras dengan apa yang diteriakkan massa AKP di Zeytinburnu "Ya
Allah, Bismillah, Allahu Akbar".

Erdoğan memulai pidatonya pada jam 6 sore waktu Istanbul disambut dengan
teriakan "Ya Allah, Bismillah, Allahu Akbar". Rangkuma isi dari pidatonya
mengajak seluruh masyarakat Istanbul untuk menyadari bahwa permainan
(konspirasi) harus diakhiri:

(1) Turki adalah Istanbul, karena Istanbul adalah pusat peradaban Turki
Usmani. Kita juga mengetahui bahwa seluruh dunia sedang memperhatikan kita,
oleh sebab itu pada hari ini biarlah mereka melihat apa yang sebenarnya
didalam hati kita semua.

(2) Lihat nanti, apakah BBC akan menyembunyikan apa yang kita lakukan pada
hari ini. CNN dan Reuters juga melakukan hal yang sama, menyembunyikan
berita tentang apa yang kita lakukan hari ini, aksi kita adalah aksi damai,
bukanlah aksi dengan memukul penggorengen [tencere]. Mereka melempar bom
molotov terhadap polisi negara, apakah ini yang dinamakan demokrasi?

(3) Turki bukan hanya daerah Taksim, tapi Turki juga daerah Uskudar, daerah
Gatih, daerah Kasimpasa. Turki bukan hanya Istanbul tapi Turki juga daerah
Kayseri, daerah Ersurum, daerah Samsun.

(4) Parlemen Eropa sudah menentukan sikap terhadap apa yang terjadi di
Turki, tapi mereka menutup mata terhadap apa yang terjadi di Suriah,
menutup mata terhadap pembantaina di Palestina. Karena mereka punya mata
tapi tak bisa melihat, mereka punya telinga tapi tak mendengar, dan mereka
punya lidah tapi tak bisa bicara.

(5) Lihat apa yang sekarang mereka lakukan terhadap patung Kemal dan
Bendera Turki yang ada di Taksim Square padahal katanya meraka adalah
orang-orang yang mencintai Ataturk dan mencintai Turki.

(6) Mereka mengatakan bahwa polisi memakai gas air mata, apakah negara lain
tidak menggunakan gas air mata? Lihatlah sekarang di rumah sakit, yang
lebih banyak terluka adalah polisi. Sekarang polisilah yang mereka salahkan.

(7) Mereka mengatakan bahwa saya adalah diktator. Saya adalah pelayan di
negeri ini, bagaimana mereka mengatakan bahwa saya adalah seorang diktator?
Oleh karena itu saudaraku. Kita melihat permainan yang terjadi, sehingga
saatnya kini kita mengakhiri permainan.

Setelah berpidato di daerah Kalizcesme---merupakan daerah di mana Fatih
Sultan Mehmet membangun masjid yang pertama di Istanbul sebelum penaklukan
Kosntantinopel---ia kemudian juga memberikan sambutan di Turkce
Olimpiyatlari (Turkish Olympiad), salah satu lomba bahasa Turki dalam
berbagai bidang seperti puisi, lagu dan lainnya. Dalam sambutannya ia
mengatakan "Mereka melempar molotov, kalian memberikan lagu kepada kami,
sampaikan salam dari hati kami untuk orangtua kalian ketika kalian kembali
ke negara masing-masing".

*Lale Fatma Yulia Ningsih
Mahasiswa Master, Jurusan TEFL, Istanbul University
Istanbul-Turki

-kiriman email dari penulis

Wassalam
Ronald
On Jun 20, 2013 6:09 PM, "Lies Suryadi" <niadil...@yahoo.co.id> wrote:

> Demo di Turki
> Pemerintah Turki Tawarkan Referendum
> Friday, 14 June 2013, 06:22 WIB
> Komentar : 0
>
> <http://www.republika.co.id/berita/koran/news-update/13/06/14/moctv4-pemerintah-turki-tawarkan-referendum#comments-list>
>  [image: Seorang pengunjuk rasa membakar kembang api dan melemparkannya
> ke arah polisi anti huru hara di Istanbul Taksim Square,Turki, Selasa
> (11/6). (Reuters/Yannis Behrakis)]
> Seorang pengunjuk rasa membakar kembang api dan melemparkannya ke arah
> polisi anti huru hara di Istanbul Taksim Square,Turki, Selasa (11/6).
> (Reuters/Yannis Behrakis)
> A+<http://www.republika.co.id/berita/koran/news-update/13/06/14/moctv4-pemerintah-turki-tawarkan-referendum#>|
> Reset 
> <http://www.republika.co.id/berita/koran/news-update/13/06/14/moctv4-pemerintah-turki-tawarkan-referendum#>|
> A-<http://www.republika.co.id/berita/koran/news-update/13/06/14/moctv4-pemerintah-turki-tawarkan-referendum#>
> REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Pemerintah Turki mengusulkan referendum
> terkait rencana penataan Taman Gezi di Istanbul. Usulan ini dharapkan bisa
> membuahkan hasil positif, yakni diakhirinya aksi demonstrasi yang telah
> mengharu-biru Turki dalam dua pekan terakhir.
>
> ''Perdana Menteri  enawarkan cara demokratis untuk menyelesaikan masalah
> ini,'' kata Juru Bicara Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) Huseyn Celik,
> Rabu (12/6).
>
> Rencananya, Celik melanjutkan, referendum hanya dilakukan untuk rencana
> penataan Taman Gezi, bukan termasuk rencana penghancuran Pusat Kebudayaan
> Ataturk yang juga ditentang oleh para demonstran. Alasan Celik, Pusat
> Kebudayaan Ataturk berada di wilayah rawan gempa dan tak lagi kuat menahan
> getaran. Karena itu, mau tak mau, Pusat Kebudayaan Ataturk harus
> dihancurkan.
>
> Selain itu, kata Celik, referendum diselenggarakan hanya untuk warga
> Istanbul, kota tempat Taman Gezi berada. Artinya, warga Istanbul-lah yang
> memutuskan apakah rencana penataan ulang Taman Gezi akan dilanjutkan atau
> tidak.
>
> Gelombang demonstrasi di Turki yang telah merenggut tiga nyawa dan melukai
> sekitar 5.000 orang itu dipicu oleh rencana pemerintah untuk menata ulang
> Taman Gezi, salah satu ruang terbuka hijau di Istanbul. Selain apartemen
> dan pusat perbelanjaan, rencananya akan dibangun pula museum di taman itu.
> Aksi protes segelintir orang terhadap rencana itu belakangan berkembang
> menjadi unjuk rasa besar-besaran di puluhan kota di Turki.
>
> Selain memprotes rencana penataan Taman Gezi, demonstran juga mengecam RUU
> antialkohol yang telah disetujui pemerintah. Isu yang diusung para
> demonstran pun kemudian berkembang. Tak hanya mempermasalahkan Taman Gezi
> dan RUU antialkohol, mereka pun menuntut PM Turki mundur dari jabatannya
> karena dianggap telah berlaku otoriter dan ingin memasukkan nilai-nilai
> Islam di negara Turki yang  sekuler.
>
> Pada hari yang sama, PM Turki Recep Tayyip Erdogan melaksanakan janjinya
> untuk menemui perwakilan demonstran. Pertemuan dengan 11 perwakilan
> demonstran yang terdiri dari akademisi, mahasiswa, dan seniman itu
> berlangsung di kantor perdana menteri di Ankara.
>
> Sejauh ini, tak ada penjelasan resmi terkait hasil pertemuan itu. Salah
> seorang perwakilan demonstran yang hadir dalam pertemuan itu, Ipek Akpinar,
> mengatakan, ia dan rekan-rekannya tidak diajak bicara mengenai kemungkinan
> penyelenggaraan referendum. Meski demikian, ia menilai, pemerintah telah
> membuka jalur komunikasi dengan mereka. Inti diskusi itu, ucap dia,
> perwakilan demonstran menginginkan Taman Gezi tak dihancurkan dan mereka
> yang bertanggung jawab atas terjadinya kekerasan dalam demonstrasi ini
> harus diadili.
>
> Kantor berita *AP* juga melaporkan, sebenarnya tak semua tokoh aktivis
> yang diundang dalam pertemuan itu mewakili demonstran. Sekadar contoh, ada
> seorang aktor dan seorang penyanyi yang diundang dan mereka tidak memiliki
> keterkaitan yang jelas dengan para demonstran. Sementara, kelompok pencinta
> lingkungan Green Peace tak berpartisipasi. Begitu pun Solidaritas Lapangan
> Taksim, sebuah kelompok yang memimpin pendudukan Taman Gezi, juga tak hadir
> karena tak diundang.
>
> Seorang demonstran, Hatice Yamak, mengaku pesimistis dengan rencana
> referendum ini. Ia yakin, tak akan ada perubahan setelah referendum. ''Jika
> pun ada referendum, pasti tak akan adil,'' ujar demonstran lainnya, Mert
> Yildirim.
>
> Gelombang demonstrasi di Turki telah menyedot perhatian dunia
> internasional. Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan, peristiwa
> ini sangat memprihatinkan. Sementara, Juru Bicara Kanselir Jerman Angela
> Merkel mengatakan, Pemerintah Jerman terus memperhatikan perkembangan
> situasi di Turki. Pemerintah Inggris maupun Jerman mendesak aksi
> demonstrasi yang diwarnai kekerasan ini segera dihentikan. n ichsan emrald
> alamsyah ed: wachidah handasah
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Kirim email ke