Di Sumatera Utara, kota rantau ambo waktu maambiak S3 banamo Tebingtinggi.
Kota ko juo dipanggia "Kota Lemang" dek lamang nan diproduksi dek Ajo Botok
dikota ko terkenal lamak. Urang nan baaoto ka Medan atau dari Medan, banyak
mampir mambali oleh2 Lamang. Biasonya dakek manjua lamang, banyak pulo
nan manjua durian. Kombinasi nan "maknyus" Lamang jo Durian.

Lokasi kaki lima nan manua lamang tu adolah Jalan KHA Dahlan dimuko
Musajik Raya.

Catatan: S3 = SD-SMP-SMA



Wassalaamu'alaikum
Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo
Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli -
Jakarta - Sterling, Virginia USA
------------------------------------------------------------


2013/7/12 <fashridjalmn...@gmail.com>

> Sanak2 sa palanta yth
> Info kuliner Minang
> Salam
> FMNS
> L65bdg
>
>
> Pesona Lamang Tapai di Bulan Ramadhan
> TEMPO.CO, Padang - Sumatera Barat dikenal dengan wisata kulinernya.
> Banyak makanan khas yang menjadi idola. Apalagi di bulan Ramadhan ini.
>
> Salah satunya, Lamang Tapai. Makanan dari beras ketan ini dipadu dengan
> kuah dari tapai ketan hitam. Nikmat disantap setelah kumandang azan magrib
> bekumandang.
>
> Bahan utamanya, beras ketan putih, sedikit garam, santan kelapa dan daun
> pandan. Untuk membuatnya diperlukan sebilah ruas bambu muda.
>
> Setelah dicuci, beras ketan putih itu dicampuri santan kelapa dan daun
> pandan serta diberi sedikit garam. Lalu, dimasukan ke buluh bambu kira-kira
> sepanjang 60 cm, yang didalamnya sudah dilapisi daun pisang. Dibakar di
> atas tungku hingga berwarna kecoklatan. Diangkat dan dinginkan.
>
> Untuk kuahnya, ada tapai yang terbuat dari ketan hitam yang dikukus. Lalu
> taburi ragi yang telah dihancurkan hingga jadi bubuk. Ditutup dengan daun
> pisang. Didiamkan selama tiga hari di tempat yang kering, lalu jadilah
> tapai ketan hitam.
>
> Lamang pun siap dihidangkan dengan irisan sebesar dua sentimeter. Disirami
> kuah tapai, lamang terasa lezat dan manis, bercampur sedikit rasa asam.
> Lamang tapai ini juga mengeluarkan aroma khas, menggugah selera untuk
> berbuka.
>
> Salah satu penjual lemang tapai di Kota Padang adalah Masinis. Pria
> berusia 56 tahun ini telah hampir 12 tahun menjual lamang tapai di Pasar
> Raya Padang. Yang khas dari dagangan Masini, lamang buatannya ada yang
> dicampuri pisang. Cara membuatnya, pisang dimasukkan ke buluh bambu
> bersamaan dengan beras ketan putih.
>
> "Saya juga ada jual lamang baluo dengan gula merah dan lamang ketan
> hitam," ujar Masinis, Kamis 11 Juli 2013.
>
> Beraneka lamang tersebut, dijual dengan berbagai harga. Misalnya, satu
> buluh lamang ketan putih dijual dengan harga Rp40 ribu. Lamang pisang
> seharga Rp50 ribu dan lamang baluo dibandrol Rp60 ribu untuk satu buluh
> bambu.
>
> Untuk lamang iris, Masinis menjualnya dengan harga Rp2000 hingga Rp4000
> per iris. "Satu hari itu biasanya saya menghabiskan 16 ruas buluh bambu,"
> ujarnya.
>
> Sementara, untuk tapai dijual seharga Rp5000 setiap satu gelasnya.
> Biasanya, untuk satu buluh bambu lamang itu membutuhkan 4 gelas tapai.
>
> Masinis mengaku, memasuki awal bulan Ramadhan ini banyak masyarakat
> mencari lamang tapai ini. Sebab, makanan khas Tanah Datar ini dihidangkan
> untuk menyambut Ramadhan, lebaran dan hari besar lainnya. Termasuk hidangan
> di pesta pernikahan.
>
> Makanan ini dapat ditemui di beberapa pasar tradisional Sumatera Barat.
> Seperti di Kabupaten Batusangkar, Payakumbuh, Bukittinggi dan kota Padang.
>
> Bagi Eni, salah satu penggemar lamang tapai di Padang, lamang tapai adalah
> hidangan wajib di saat berbuka. "Ya, untuk berbuka. Sudah tradisi setiap
> bulan Ramadhan menyantap lamang tapai ini," ujar warga Mata Air Padang ini.
> Menurutnya, setiap ke pasar ia membeli lamang setengah buluh bambu itu. Dan
> satu gelas tapai.
>
> Bagi warga Padang, lamang tapai telah dikenal sejak lama. Makanan khas
> Minangkabau bahkan sempat diabadikan menjadi sebuah lagu oleh  penyanyi
> asal Minangkabau, Elly Kasim, dengan judul "Lamang Tapai".
>
> ANDRI EL FARUQI
>
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Kirim email ke