Rabu, 17 Juli 2013 01:58 BUKITTINGGI, HALUAN— Untuk tetap memberikan pelayanan prima kepada masyarakat di tengah hiruk pikuknya kemacetan lalu lintas yang selalu melanda Kota Bukittinggi, Polresta Bukittinggi melakukan strategi alternatif dengan cara berpatroli menggunakan sepeda listrik.
Uji coba pemakaian sepeda listrik itu dilakukan Kapolresta Bukittinggi AKBP Eko Nugrohadi beserta jajaran pada Selasa (16/7) kemarin. “Mobil patwal polisi saja sulit menembus kemacetan di Kota Bukittinggi. Oleh karena itu, kendaraan sepeda listrik memang sangat dibutuhkan, apalagi Kota Bukittinggi sebagai Kota Pariwisata yang pengunjungnya harus diberikan pelayanan prima,” ujar Kapolres Eko Nugrohadi, Selasa (16/7). Menurut Kapolres, saat ini ada 10 unit sepeda listrik yang akan dipergunakan polisi pariwisata serta membantu petugas melakukan patroli untuk menciptakan kantibmas di wilayah hukum Polresta Bukittinggi. Meski hanya berkecepatan maksimal 40 kilometer perjam, namun Kapolres meyakini ada beberapa nilai positif jika berpatroli menggunakan sepeda. Kapolres juga mengakui, sepeda listrik seharga Rp4,5 juta perunit tersebut merupakan bantuan dari Andreas, seorang pengusaha asal Jakarta, yang peduli dengan keamanan dan kenyamanan warga dan pengunjung di Kota Bukittinggi. Kapolres menambahkan, kendaraan sepeda sangat efektif digunakan di tempat yang sempit, serta tempat lainnya yang tak memungkinkan mobil atau sepeda motor beroperasi di kawasan tertentu. Saat macet panjang, kendaraan sepeda diyakini bisa menembus kondisi tersebut tanpa memakan waktu lama. Terkait arus lalu lintas selama ramadhan hingga 16 Juli 2013, Kasat Lantas Polresta Bukittinggi AKP Mochammad Sajarod Zakun menerangkan, arus lalu litas di Kota Bukittinggi masih normal. Meski demikian, gelar personil lantas di lapangan kian diperbanyak, yang totalnya mencapai 10 titik. Tak hanya itu, untuk memberikan informasi lalu lintas kepada masyarakat, Satlantas Polresta Bukittinggi juga berencana membenahi tiga kamera pengintai atau cctv, yang rencananya akan terkoneksi di internet dan bisa diakses masyarakat luas. Tiga kamera pengintai itu terpasang di kawasan Simpang Padang Lua, Simpang DPRD, serta kawasan Jam Gadang. “Rencananya kami akan membuat domain sendiri, sehingga arus lalu lintas di Kota Bukittinggi nantinya juga bisa dipantau oleh Polda Sumbar hingga Mabes Polri. Mudah-mudahan sebelum lebaran rencana ini sudah terealisasi,” harap Kasat Lantas. Ia menambahkan, selama ini kamera pengintai yang dimiliki Polresta Bukittinggi masih bersifat offline, serta hanya bisa memantau tanpa bisa merekam. Nantinya, kamera pengintai itu akan terkoneksi online, serta bisa merekam. (h/wan) http://harianhaluan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=24912:bukittinggi-macet-polisi-gunakan-sepeda&catid=2:sumatera-barat&Itemid=71 -- * * *Wassalam * *Nofend St. Mudo 37th/Cikarang | Asa: Nagari Pauah Duo Nan Batigo - Solok Selatan Tweet: @nofend <http://twitter.com/#!/@nofend> | YM: rankmarola * -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.