Pak Akmal,

Luar biasa yang bapak kutip dari warisan buya Hamka, dan bapak ulas dg
pengalaman bapak yang luar biasa.

Makasih pak, saya simpan ini di folder khusus saya.

Makasih banyak pak.

Salam,

Elthaf

On 8/9/13, Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org> wrote:
> Maaf, tadi posting alun salasai, talonsong indak sangajo tatakan tombol
> "kirim". Kini dikirim ulang.
>
> Salam,
>
> ANB
>
> * * *
>
> Pada Jumat, 09 Agustus 2013, Akmal Nasery Basral menulis:
>
>> Assalamu'alaikum Wr. Wb dunsanak Palanta nan budiman,
>> selamat merayakan hari kedua Idul Fitri,
>> semoga masih sempat mendoakan pula para saudara kita di Mesir, Palestina,
>> Myanmar, Suriah, dan lain-lain tempat, yang menjalani hari pertama Ied
>> Mubarak dengan rasa waswas dan cemas.
>> Saya ingin berbagi sebuah catatan kecil berdasarkan pengalaman hari
>> pertama lebaran, baik berdasarkan pengalaman di dunia nyata maupun
>> pemantauan di dunia maya.
>>
>> Salah satu dari sekian banyak kalimat Buya Hamka yang saya sukai adalah:
>> "tatkala engkau menjadi palu, beranilah memukul habis-habisan. Tiba jadi
>> landasan, tahanlah pukulan biar berlalu."
>>
>> Palu adalah benda solid, kukuh, gagah, yang tak berarti apa-apa ketika
>> dia
>> tergeletak. Namun di tangan yang ahli, palu menjadi alat yang bisa
>> membangun rumah, termasuk rumah singgah juga rumah ibadah. Palu lah
>> yang membuat paku dan kayu (atau tembok) bisa menyatu, bersanding, saling
>> menguatkan.
>>
>> Dalam kehidupan nyata, palu adalah kekuasaan. Atau lebih tepatnya,
>> kekuasaan sementara yang dimiliki terkait sebuah jabatan. Seorang
>> legislator bisa menjadi palu karena berpotensi menyatukan berbagai elemen
>> "paku" dan "kayu/tembok" untuk membuat rumah bangsa yang kokoh, lewat
>> legislasi yang dihasilkan. Seorang jurnalis adalah palu yang mampu
>> membuat
>> pelbagai unsur dalam masyarakat bersanding dan saling menguatkan, melalui
>> tulisan yang dipublikasikan. Jika legislator dan jurnalis bersanding,
>> bukan
>> bersaing, bisa dibayangkan dahsyatnya palu yang tercipta dalam
>> mempercepat
>> rumah idaman bagi seluruh masyarakat. Boleh jadi kekuatan palu mistikal
>> milik Thor, dewa petir dalam legenda Yunani, pun akan kehilangan tuahnya.
>>
>> Tentu bukan hanya para legislator dan jurnalis yang menjadi palu dalam
>> kehidupan bermasyarakat. Begitu juga dengan profesi lain, bahkan termasuk
>> ibu rumah tangga, yang menjadi palu penting dalam membangun kekokohan
>> rumah
>> (tangga) masing-masing.
>>
> Masalahnya, bagaimana jika palu yang sangat berguna itu hanya tergeletak
>> tak berdaya, atau lebih celaka lagi, digunakan untuk keperluan
>> destruktif,
>> membongkar, menghancurkan. Sebab kekuasaan, meski kecil, juga bisa di
>> tangan Satpol PP, atau dalam bentuk kekuasaan besar di tangan para "The
>> Invisibles", penyelenggara negara dengan tugas resmi, namun dengan
>> wewenang
>> tak resmi yang bisa membuat ciut nyali.
>>
>
>
>> Salah satu ilustrasi yang mengenai mengenai soal ini dikisahkan film "The
>> Bourne Ultimatum", seri ketiga dari tetralogi film tentang Jason Bourne,
>> seorang psychogenic amnesiac dengan kemampuan membunuh mencengangkan
>> karena
>> dilatih langsung oleh CIA. Sejak seri pertama "The Bourne Identity"
>> beredar
>> pada 2002, kisah yang bersandar pada karya novelis Robert Ludlum ini
>> langsung membetot perhatian dunia, karena lebih realistik dibandingkan
>> kisah agen karismatik dan mata keranjang 007. Jason Bourne bukan
>> James Bond. Dia seorang kapten yang secara sukarela mendaftar untuk
>> sebuah
>> program "melindungi warga negara AS" di mana pun di dunia. Dan Jason
>> Bourne
>> adalah namanya setelah menjalani sekumpulan program cuci otak, yang
>> membuatnya lupa bahwa nama aslinya adalah David Webb. Sesekali kenangan
>> akan identitas asli muncul, sangat samar, dan hanya pada kenangan
>> yang menyakitkan, sehingga para psikolog menyebutnya sebagai "psychogenic
>> amnesia" atau "disorder amnesia".
>>
>
>    Lewat serangkaian adegan action, sering duel tangan kosong pada ruang
> sempit di gang-gang sesak dan rumah-rumah penduduk di kota Tangier, Maroko,
> Bourne akhirnya mendapatkan keping demi keping informasi yang membawa
> dirinya kembali ke New York, untuk mencari Noah Vosen, Wakil Direktur CIA
> Program Internasional, sosok yang bertanggung jawab menjalankan program
> jadah Operasi Blackbriar, operasi ilegal yang mencuci otak warga AS
> nasionalis menjadi ultra nasionalis dan mesin pembunuh berbahaya seperti
> Jason Bourne.
>
> Dalam satu dialog, Vosen yang kini berbalik ingin membunuh Bourne,
> menghadapi cecaran ketidaksetujuan dari koleganya Pam Lundy, salah satu
> petinggi CIA yang tak tahu soal Operasi Blackbriar. Menjawab
> cecaran pertanyaan Lundy, Vosen hanya menjawab enteng, "Cara kita memandang
> sesuatu ditentukan oleh tempat di mana kita berada."
>
> Vosen adalah salah satu contoh palu yang bekerja bukan untuk membangun,
> tapi menghancurkan. Dengan tingkat kedahsyatan yang tak terjangkau pikiran
> awam. Di dalam film, karakter abu-abu seperti Vosen, tentu saja lebih mudah
> dikenali dibandingkan sosok dalam kehidupan nyata yang lebih riuh, hiruk,
> dan tak terlihat bukti-buktinya oleh mata telanjang.
>
> Pada tahap ini, kondisi 'filsafat palu' Buya Hamka menjadi relevan: tatkala
> engkau menjadi palu, beranilah memukul habis-habisan. Tentu tak sulit
> menduga Buya memaksudkannya dalam arti positif, bahwa jika sedang menjadi
> palu, sedang memegang kekuasaan, berbuat baiklah habis-habisan. Gunakan
> amanah jabatan yang sedang dititipkan Allah untuk sebaik-baik kemaslahatan,
> dan menumpas sebanyak-banyak kemungkaran. Sekeras-kerasnya.
>
> Di Indonesia, para pemegang palu datang silih berganti, mayoritas muslim,
> tersebab negeri ini juga negeri dengan penduduk muslim terbanyak di dunia.
> Tetapi Indonesia sebagai rumah bersama, masih jauh dari kondisi negeri
> impian, sebuah baldah thayyibah yang dipenuhi ampunan Tuhan. Para pemegang
> palu di negeri ini lebih sering memalu kepala orang lain, ketimbang bekerja
> sama menyelesaikan tugas besar sebagai khalifah Allah di muka bumi.
>
> Maka jumlah sebagai muslim terbanyak di dunia hanya terhenti sebatas angka,
> data statistik yang kuantitatif. Maka jumlah sebagai muslim terbanyak hanya
> mewujud sebagai palu-palu yang terserak.
>
> Sosok-sosok yang mengikrarkan diri lewat gestur tubuh, "bahwa cara pandang
> saya tergantung di mana saya sekarang." Dan sosok bak Noah Vosen, dalam
> wadag nyata, tentu saja tak ada di Indonesia. Tetapi dalam imitasi mental
> dan cara pandang, alangkah banyaknya.
>
>
> Sementara, di sisi lain, tak sedikit pula karakter-karakter hebat bak Jason
> Bourne yang selalu membuat decak kagum orang-orang sekelilingnya, membuat
> gentar. Namun tak banyak yang menyadari bahwa orang-orang sehebat Jason
> Bourne adalah juga orang-orang yang kesepian, tercerabut dari akar masa
> lalu, tak menyatu dengan harapan masa datang. Ia serupa cyborg
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup
> Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim
> email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>
>
>

-- 
Sent from my mobile device

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke