Selasa, 13/08/2013 08:08 WIB
Putri Rizqi Hernasari - detikTravel

Bukittinggi - Janjang Koto Gadang jadi objek wisata terbaru di Sumatera Barat. 
Mirip Tembok China, tak sedikit yang menyebutnya Great Wall. Namun sayang, baru 
diresmikan beberapa bulan, janjang ini telah dikotori dengan coretan.

detikTravel pun berkunjung ke janjang ini beberapa waktu lalu. Ada dua tempat 
untuk masuk ke janjang, yakni dari Bukittinggi dan dari Koto Gadang.

Ketika itu, saya masuk dari Bukittinggi. Lokasinya tidak terlalu jauh dari 
Lobang Jepang. Jika terus turun ke bawah, Anda akan menemukan sebuah monumen 
mini bertuliskan 'Janjang Koto Gadang'.

Dari sana, jalanlah terus ke bawah. Anda akan melalui jalan kecil menuju Great 
Wall. Yang menarik, sepanjang jalan mata wisatawan akan disuguhkan dengan 
pemandangan Ngarai Sianok.

Tebing-tebing tinggi dan rerumputan hijau menghiasi seluruh pandangan. Jika 
datang pagi hari, udara segar akan memasuki ruang di paru-paru Anda.

Jalan terus ke depan, pelancong akan menemukan jembatan gantung berwarna merah. 
Tapi sebaiknya berhati-hatilah sebelum menyeberang.

Jembatan ini hanya bisa dilalui 10 orang. Itu pun harus dilalui secara 
bergantian, bukan dilalui ramai-ramai.

Setelah berhasil melalui jembatan, barulah Great Wall ala Sumbar bisa Anda 
lihat. Bentuknya mirip seperti tangga dengan pinggiran tembok yang dibuat mirip 
seperti Tembok China.

Dari atas sini, pemandangan Ngarai Sianok tampak begitu indah. Luaskan 
pandangan dengan menengok ke kanan kiri. Ada tebing, sungai, dan sawah hijau 
terhampar.

Sepintas, atraksi wisata baru di Sumbar ini memang sangat menarik. Tapi semakin 
melangkah, saya menemukan sesuatu yang cukup menyayat hati.

Baru diremikan pada bulan Januari 2013 lalu, ternyata Janjang Koto Gadang sudah 
kotor. Ada banyak tangan jahil yang mencorat-coretnya.

Kalau boleh menebak, saya memperkirakan anak mudalah yang melakukannya. Ini 
bisa dilihat dari coretan yang kebanyakan nama pasangan.

"Lihat tuh, jadi jelek ya banyak coretan," ujar salah satu wisatawan, Mayang 
kepada detikTravel.

Tak hanya satu, ada belasan atau bahkan puluhan coretan di sana. Ini tentu 
sangat mengganggu wajah Great Wall ala Sumbar. Ternyata, kesadaran untuk 
memelihara suatu objek wisata masih cukup rendah. Agar keindahan Great Wall ini 
tetap terjaga, ayo hentikan corat-coret tembok!

http://m.detik.com/travel/read/2013/08/13/080840/2328079/1519/parah-masih-baru-great-wall-sumbar-sudah-dicorat-coret?v9922021381

Wassalam

Nofend | 37+ | Cikasel-BKS
Powered by ALLAH SWT

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke