Padang Ekspres • Rabu, 14/08/2013 11:53 WIB • Gusti Ayu Gayatri & Hijrah
Adi Sukrial • 13 klik

[image: Ilustrasi (Dok.Padek)]

*Padang, Padek*—Meng­anti­sipasi kemacetan yang terus berulang setiap
tahun, Pem­prov Sumbar menyatakan siap mengaktifkan kembali jalur kereta
api yang telah lama tidak dioperasionalkan. Sya­ratnya, pemkab/pemko
ber­sedia me­nertibkan ba­ngunan-bangunan di sepanjang rel kereta api.
Sebab, Pemprov mempunyai kewenangan me­nyiapkan in­fra­struktur,
se­dang­kan pener­tiban bangunan di sepanjang rel kereta api merupakan
kewe­nangan pem­kab/pemko.



“Pengaktifan jalur kereta api bisa saja kami lakukan. Tapi, bagaimana
dengan pem­bebasan lahannya. Sekarang kan banyak bangunan yang berdiri di
atas rel kereta api. Sementara, kewenangan pe­ner­tibannya ada di
kabupaten/kota,” ujar Kepala Dinas Per­hu­bungan, Informasi dan Ko­munikasi
(Dishub Infor­kom) Sumbar, Mudrika kepada Pa­dang Ekspreskemarin (13/8).



Informasi yang dihimpun Padang Ekspres, terdapat be­berapa jalur kereta api
di Sum­bar yang tidak lagi ber­fungsi.



Di antaranya, rel kereta api dari
Padangpanjang-Bukittinggi-Payakumbuh-Limbanang, dan Pariaman-Sungailimau.



Mudrika menyebutkan, Di­nas Perhubungan bersedia me­nyiapkan infrastruktur
untuk  mengoperasional kereta api. Dishub akan melobi pusat untuk membantu
pengoperasional jalur-jalur kereta api yang telah lama “tidur” itu.



Mudrika mengungkapkan cukup banyak jalur kereta api yang tidak aktif, di
antaranya jalur Padang – Lubukalung,  jalur Sicincin dan Kayutanam, Solok –
Padangpanjang – Solok - Singka­rak -Padangpanjang. Lalu, jalur Bukitinggi-
Payakum­buh dan  Lubukalung- Paria­man- Nareh dan Sungailimau.



“Saat ini di atas rel sudah berdiri rumah masyarakat. Jika, pemerintah
daerah mampu me­ner­tibkan dan melakukan pem­bebasan lahan, kami siap
meng­aktifkan rute itu lagi,” ujarnya.



Dia mengakui persoalan pem­bebasan lahan penyebab sulitnya mengaktifkan
kembali jalur kereta api di Sumbar. Sebut saja rute kereta api Padang-BIM,
hingga kini terkendala pembe­basan lahan oleh Pemkab Pa­dang­pariaman meski
telah di­anggarkan Rp 10 miliar.



Saat ini, Dishub masih mem­butuhkan tambahan anggaran sebesar Rp 18 miliar
lagi untuk pembebasan lahan. “Kita sudah usulkan di APBD Perubahan. Kami
targetkan dalam tahun ini sudah bisa tuntas pembebasan lahannya. Kami juga
sudah tu­run­kan anggota untuk mem­bantu percepatan pembebasan lahan jalur
Padang-BIM terse­but,” ujarnya.



Gubernur Irwan Prayitno menyatakan komitmennya me­nang­gulangi kemacetan
lalu lin­tas di Sumbar. Karena itu, Gu­bernur meminta pengerjaan jalur
Sicincin-Malalak terus dikebut.



Tak hanya itu, gagasan untuk membangun jalan tol juga salah satu cara untuk
mengatasi kema­cetan. Pemprov juga akan mem­bangun jalan alternatif dari
Ma­lalak ke Ngarai, serta memper­banyak jalur alternatif lainnya.



Menurut Irwan, kemacetan yang terjadi di ruas jalan Padang- Bukitinggi
setiap libur Lebaran tak bisa dihindari. Namun begitu, dia bertekad akan
terus berupaya mencari solusi terhadap alternatif kemacetan di Sumbar.



*Pembiaran*

* *

Terpisah, pengamat kebija­kan publik Universitas Indonesia, Andrinof
Chaniago mengatakan, kondisi lalu lintas di ruas jalan
Padangpanjang-Bukittinggi me­nunjukkan Sumbar tidak punya pemimpin yang
mampu memba­ca dan memecahkan masalah.



“Ruas ini adalah ruas yang sehari-hari dilintasi orang dari berbagai asal,
termasuk orang-orang penting dari berbagai penjuru dunia. Seharusnya ruas
ini dijadikan sebagai etalase untuk memperlihatkan nilai-nilai hidup
bersih, tertib, dan tertata dari masyarakat Sumbar,” ujarnya.



Namun, dia menilai yang terjadi bertahun-tahun adalah pembiaran apa adanya.
Banyak titik ditumbuhi semak, ada bak sampah besar dengan sampah berceceran
di sekitarnya, dan terjadi kemacetan yang sebetul­nya bisa diselesaikan
dengan satu tahun anggaran untuk mem­bangun fly over dan pelebaran di ruas
prioritas. Setelah itu tinggal sinergi aparat dalam mene­gakkan hukum dan
ketertiban.



“Pasti kondisi lalu lintas dan pemandangan di ruas ini bisa berubah.
Masalahnya, kita seperti tidak punya pemimpin yang bisa melihat prioritas
dan punya kegigihan mewujudkan mimpi. Itulah yang tampak pada Jokowi-Ahok
di Jakarta saat ini,” jelasnya. *(*)*

[ Red/Administrator ]

http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=46494

-- 
*
*
*Wassalam

*
*Nofend St. Mudo
37th/Cikarang | Asa: Nagari Pauah Duo Nan Batigo - Solok Selatan
Tweet: @nofend <http://twitter.com/#!/@nofend> | YM: rankmarola
*

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Kirim email ke