Assalamu'alaikum Warahmatullahi adidunsanak palanta RN kasadoannyo, Maaf lahir bathin ambo nan talambek dek pulang kapatang indak manyimak palanta lah duo minggu ko.
Ari Akad saranu tun sabana padek jalan Baso ko, sahinggo ambo nan ka manuju Pakanbaru tapaso baranti duo kali mulai dari Mandiangin Bukik sampai Tanjuang Alam. Barangkek jam 5 sore sampai ka Pikumbuah alah jam 11 malam. Jalur sabana padek manjalang simpang Tanjuang alam. Kutiko alah lapeh dari Pikumbuah lai lancar sajo sampai ka Pakanbaru. Jadi lamo pulo laih lamo tampuah Bukik PIkumbuah jo Pikumbuah ka Pakan. Jalan kalua no mungkin salain jalan kureta ko bisa juo maniru proyek jalan layang Pak Rusli Zainal nan kabano sadang maapa Quran di pijaro kini du. Jalan layang di pasimpangan pusat kota Pakanbaru nan handak manjalang jalan ka Bandara di Pakan. Jadi ndak paralu lo Pak Palisi mambukak tutuik jalan laih. Antah kok indak buloh eh. Tapi bak kecek Mas, iko pulo seninyo 'mudik'. Jadi dinikmati sajo lih. Wassalam Rina, Batam From: rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantaunet@googlegroups.com] On Behalf Of Nofend St. Mudo Sent: Thursday, August 15, 2013 3:11 PM To: RN - Palanta RantauNet Subject: [R@ntau-Net] Aktifkan Kembali Jalur KA Padang-Baso Padang Ekspres . Berita Pemerintahan . Kamis, 15/08/2013 14:15 WIB . Redaksi . 42 klik Agam Padek-Upaya Pemprov Sumbar untuk mengantisipasi kemacetan yang terus ber-lang-sung setiap tahun di jalan raya khu-susnya di jalan lintas Padang-Baso yakni dengan mengaktifkan kem-bali jalur kereta api yang telah lama tidak dioperasikan. Pada zaman penjajahan Be-landa jalur itu menjadi jalur nadi transportasi di Agam-Baso, Ba-nu-hampu dan Sungaipua menuju kota Padang maupun ke Payo-kumbuh. Sekretaris Daerah Pemkab Agam Syafirman Aziz ketika di-konfirmasi Padang Ekspres Rabu (14/8)mengatakan, informasi itu memang ia dengar namun pihak-nya mengaku belum menerima informasi secara resmi dari pihak terkait. Terpisah Kabag Pertanahan Sekretariat Sekkab Agam Yunison mengatakan, karena tanah jalur rel kereta api yang melalui wilayah Agam tersebut secara kasat mata sudah ada berdiri bangunan rumah masyarakat, apabila rel tersebut diaktifkan tentu permasalahan pembebasan tanah rel dilakukan terlebih dulu. Menurut dia, sampai saat ini belum ada untuk tindaklanjut masalah tersebut, sebab informasi resmi pihak terkait belum ada. "Bangunan di atas rel itu bukan bangunan liar, sepengetahuan kita mendirikan bangunan di atas tanah rel tersebut ada perjanjian dengan pihak KAI. Jadi pemilik bangun tersebut mengontrak kepada pihak KAI," kata Yunilson, mantan Camat Banuhampu itu. Hal senada jug dikatakan Ca-mat Banuhampu Dandi menye-but-kan belum ada informasi dari pihak terkait kepadanya, "Kalau memang ada tentu ada langkah sosialisasi kepada masyarakat," katanya. (y) -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.