Kanda Zultan

Alhamdulillah ...
Berarti buliah CERPEN itu kisah nyata  yo kanda?

Mukasuik hati, jan jaleh bana namo sobat  ERI.. baganti jo Warni (namono
Eri Warni). Malah biaso basapo "i"
Tikok tagageh... kalua namo asli no he he he.... itu tando rang tuo nan
manulih mah. mohon dimaklumi

Insya Allah diusahoan balatiah jikok ado kesempatan.... bia ndak
malu-maluin jikok cerpen perdana mendunia nanti he he he. Murah lo di Mak
Kusia maagiah pangarahan.. deklah tampak dino apo nan paralu di tukuak atau
dikurangi.

Mokasi Kanda


Hanifah






Pada 20 Agustus 2013 20.33, ZulTan <zul_...@yahoo.com> menulis:

>
> Dinda Ifah,
>
> Ndeh iyolah rancak kisahnyo.  lah payang mancari senjangnyo.  Lha ndak
> bisa ambo maagiah komentar dan saran lai.  Lah ndak ado ilimu nan tasiso.
>
> Hanyo sekadar batanyo, sia Eri tu? Dari awal ndak panah disabuik-sabuik
> soalno.
> Salamaik, taruihlah manulih.
>
> Salam,
>
> Sent from my iPad
>
> On 19 Agt 2013, at 17:24, Hanifah Damanhuri <ifah...@gmail.com> wrote:
>
> Dia Putri Pejuang
>
>
>
> Sepenggal kisah tentang “Makan Sepiring Bersama” yang kutulis untuk
> pembaca milis Rantaunet, telah membuat penasaran seorang sahabatku Kanda
> Zultan. Aku diminta untuk menjelaskan siapa Warni yang menjadi tokoh utama
> dalam cerita yang kubuat. Aku juga diminta menjelaskan  tentang Mesjid
> tempat kami sholat subuh. Ketidakcermatanku menulis, telah melupakan syarat
> sebuah cerpen yang diajarkan Mak Kusia cerpenis terkenal di Indonesia  Syarat
> itulah yang diingatkan oleh Kanda Zultan yang suka menulis cerpen yang enak
> dibaca dan menggelitik sanubari pembaca sehingga pembaca dibikin
> terpingkal-pingkal sendirian. Paling tidak itulah yang terjadi padaku
> ketika membaca cerpennya.
>
>
>
> Tak ingin Kanda Zultan menunggu lama, tak ingin pikiranku terganggu oleh
> permintaannya, mumpung hari hujan yang membuatku terkurung di rumah, aku
> coba melengkapi cerita “Makan Sepiring Bersama”.
>
>
>
> Nama lengkapnya Eriwarni, perempuan manis, lincah, serba bisa, dan
> memiliki suara yang merdu. Di acara perpisahan yang diadakan SD di
> kampungku setiap tahunnya, beberapakali Warni menjadi peran utama dalam
> Sandiwara yang menjadi bagian dari acara perpisahan. Penampilan yang paling
> dikenang orang adalah ketika Warni menyanyikan lagu “Oto Tri Arga” berduet
> dengan Nofen (Alm). Kolaborasi cewek manis dan cowok tampan dengan suara
> yang memukau ditingkah goyang yang serasi benar-benar membuat pentas
> menjadi semarak. Ketika mengaji di Surau Batu yang berlantai dua yang
> terletak di tepian Tabek Gadang, Warni juga berhasil memukau para guru
> mengaji. Kelebihan yang tak membuatnya sombong, pandai bergaul dengan
> siapapun menjadikannya memiliki banyak teman dan pengagum.
>
> ….
>
>
>
> Tiga hari menjelang lebaran, aku ngobrol dengan Warni di Mejid setelah
> sholat Tarawih. “Nip, bisuak subuah datanglah ka Musajik, ikuiklah tadaruih
> pagi”, Warni mengajakku. “Insya Allah”, jawabku. “Saroman tahun lalu, ado
> si Resi, Lisa, Icun, Isur, Yarma  kawan wak sangkek SD”, lanjut Warni.
> “Jadih”, jawabku sambil menahan dingin. Diantara sobat tersebut, Icun
> adalah perantau yang sukses yang ikut mudik. Keberhasilan Icun sebagai
> pedagang tak membuatnya sombong. Sudah beberapakali lebaran Icun membagikan
> hadiah untuk peserta Tadarus pagi. Suara merdu Icun beberapakali pula
> mengalahkan suara merdu Warni dalam Musabaqah yang diselenggarakan khusus
> untuk jamaah yang bertadarus pagi. Sobat yang lain semuanya menetap di
> kampung dengan kehidupan seperti roda pedati.
>
>
>
>
>
> Udara di malam itu yang sangat dingin, sehingga sahurpun terasa sangat
> terpaksa dilakukan, bahkan putriku  membungkus dirinya dengan selimut
> ketika sahur, membuatku tidak jadi ke Mesjid. Setelah sahur dan sholat
> subuh di rumah saja, aku kembali tidur berkelumun dan di dekap suami. Aku
> terbangun ketika Warni memanggil-manggilku. “Assalammualaikum,
> Assalammualaikum….”, teriak Warni. Cepat-cepat aku buka pintu, dan minta
> permisi sebentar untuk cuci muka. “Baa ndak jadi sato tadaruih pagi”, tanya
> Warni ketika aku sudah cuci muka. “Hiiii dingiiinnn, ndak talok kalua rumah
> doh, dingin sangaik kampuang wak”, jawabku masih kedinginan.
>
>
>
> Waktuku yang sering sangat singkat bila berada di kampung, tak
> disia-siakan Warni. Pagi itu Warni ditemani Resi. Kami bertiga punya
> kegiatan bersama yang saling mendukung satu dengan lainnya. Disela-sela
> obrolan penting yang berhubungan dengan kegiatan yang sedang kami emban,
> sampai obrolan kesana kemari, sampailah kami pada cerita tentang PRRI. “Apa
> Nip urang sipil, apa den tentara dalam”, kata Warni. “Tentara dalam?”,
> tanyaku ingin tau. “Ia tentara nan ikuik membela PRRI”, jawabnya. “Rumah
> iko dulu kan jadi markas tentara, itu tentara apo”, tanyaku lagi. “Itu
> tentara Pusek” jawabnya. “Wakatu apa den maningga, Pak etek den mintak mauh
> ka urang kampuang untuak apa den, karano apa den alah mambaka Balingka
> sangkek parang dun”, kata Eri melanjutkan ceitanya. “Baa mangko dibaka
> kampuang surang wakatu itu”, tanyaku penasaran. “Untuak mangalabui tentara
> pusek”, jawabnya. Mataku terbelalak mendengarkannya. “Apa den urang bagak
> dijamanno, ndak ado urang nan indak kenal jo apa den doh”, lanjut Warni.
> Resi nan dari tadi menyimak, entah karena hari sudah siang dan ada
> pekerjaan lain yang menunggu atau Resi tidak mengeri dengan PRRI, obrolan
> tersebut diputus oleh Resi. “Pulang wak li, ndak kasalasai carito Warni
> tudoh”. Ajakan Resi terpaksa diikuti Warni, tinggallah aku yang penasaran
> mendengar sepenggal kisah di jaman PRRI tersebut.
>
> Orang tua Warni yang bercerai sejak Warni masih SD, membuatku tidak tau
> banyak tentang bapaknya yang bermukin di daerah lain yaitu Balingka. Yang
> aku tau Bapaknya adalah seorang Pendekar dengan sebutan Bangkeh.….
>
>
>
>
>
> Padang, 19 Agustus 2013
>
>
>
>
>
> Hanifah Damanhuri
>
>
>
>
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di <http://goo.gl/MScz7>
> http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> <http://groups.google.com/group/RantauNet/>
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi <https://groups.google.com/groups/opt_out>
> https://groups.google.com/groups/opt_out.
>
>  --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke