Tigo ughang pemain Vietnam rupo e baradiak kakak: NGUNYEN je namo e... he he.
 
Salam,
Suryadi
 

________________________________
 Dari: Sri Yansen <syan...@yahoo.com>
Kepada: "rantaunet@googlegroups.com" <rantaunet@googlegroups.com> 
Dikirim: Senin, 23 September 2013 3:04
Judul: Bls: [R@ntau-Net] Indonesia Juara Usia dibawah 19 thn,
  
iko beritanyo Mak..


http://bola.kompas.com/read/2013/09/22/2302368/Menangi.Adu.Penalti.atas.Vietnam.Indonesia.Juara.AFF.U-19?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Khlwp



SIDOARJO, KOMPAS.com — Indonesia menjuarai Piala AFF U-19 setelah pada babak 
final memenangi adu penalti atas Vietnam di Gelora Delta Sidoarjo, Minggu 
(22/9/2013). Adu penalti dilakukan setelah skor imbang 0-0 tak berubah hingga 
akhir babak tambahan. Berikut ini adalah rekaman babak adu penalti tersebut.
Vietnam   Indonesia 
2-Le Van Son Gol   5-Muhammad Fatchu Rohman Gol 
3-Tran Huu Dong Trieu Ditepis   6-Evan Dimas Darmono Ditepis 
18-Hoang Thanh Tung Gol   19-Zulfiandi Ditepis 
8-Nguyen Tuan Anh Melambung   7-Muhammad Dimas Drajad Gol 
14-Lam Thi Pong Gol   11-Hendra Sandi Gunawan Gol 
6-Nguyen Huu Anh Tai Gol   16-Hansamu Yama Pranata Gol 
11-Phan Thanh Hau Gol   2-Putu Gede Juti Antara Gol 
9-Nguyen Van Toan Gol   15-Maldini Gol 
15-Pham Duc Huy Ditepis   20-Ilham Udin Armaiyn Gol 

dan iko sangenek rekam jejak urang awak nan malatiahnyo...
http://id.olahraga.yahoo.com/blogs/arena/kisah-indra-sjafri-mencari-dan-merekrut-pemain-untuk-timnas-u-19-180041442.html
Mencari Pemain Hingga ke Pelosok Nusantara Apa yang dilakukan oleh Indra Sjafri 
sebenarnya sederhana saja, tetapi butuh kesungguhan dan kegigihan luar biasa. 
Pria yang semasa masih berkiprah sebagai pemain bermain untuk PSP Padang ini 
bersedia mengunjungi berbagai daerah di Indonesia “hanya” untuk melihat bibit 
muda secara langsung. Indra Sjafri menilai selama ini pemandu bakat dari PSSI 
tidak terjun sampai ke daerah-daerah kecil sehingga bakat terpendam tidak 
semuanya terpantau. Oleh karenanya, dia memutuskan untuk berkeliling nusantara 
guna secara langsung memantau pemain-pemain muda. Indra Sjafri yakin, di negeri 
yang begitu besar ini, bakat bermain sepak bola yang hebat mungkin saja bisa 
ditemukan di daerah pelosok. Dan bangsa yang besar tentunya tidak memerlukan 
kebijakan naturalisasi pemain guna memperkuat timnasnya. Program berkeliling 
nusantara pun disusun. Indra Sjafri ingin menyiapkan sendiri tim yang akan 
diasuhnya. Tidak seperti ketika
 dia menangani tim di Piala AFC 2010 saat dia langsung diberi tanggung jawab 
meracik tim yang pemainnya sudah ada alias tidak dia pilih sendiri. Timnas pun 
ketika itu gagal. Selain itu, Indra Sjafri ingin memberi harapan ke berbagai 
daerah bahwa di manapun pemain berbakat berada bisa punya kesempatan bermain 
untuk timnas. Dia pernah punya pengalaman pribadi yang tidak mengenakkan ketika 
masuk tim pra PON Sumatera Barat di tahun 1985, menurutnya tidak ada pemandu 
bakat dari PSSI yang bersedia turun ke daerah sehingga banyak pemain yang 
menurutnya bagus secara kualitas tidak terpantau. Alhasil, kesempatan bermain 
untuk timnas pun hilang. Indra Sjafri pernah mencari pemain hingga ke Muara 
Teweh. Kota kecil yang menjadi ibukota kabupaten Barito Utara, Kalimantan 
Tengah. Untuk mencapai kota ini sangat sulit dan butuh perjalanan panjang. Dari 
Jakarta menempuh perjalanan udara ke Banjarmasin. Dari Banjarmasin masih perlu 
waktu sekitar 10 jam perjalanan
 darat. Di suatu waktu dia juga bisa mencari pemain hingga ke Nusa Tenggara 
Timur. Yabes Malavani, anggota timnas U-19 merupakan putra Alor. Sebelumnya 
bahkan ada tiga putra Alor tapi yang dua gagal bersaing untuk memperebutkan 
tempat di timnas. Jarang sekali bukan kita punya pemain timnas yang berasal 
dari Nusa Tenggara Timur. Sejauh ini setidaknya sudah 43 daerah yang dikunjungi 
oleh Indra Sjafri sejak dirinya ditunjuk sebagai pelatih timnas pada tahun 2011 
oleh PSSI. Untuk melakukan perjalanan ke berbagai daerah tersebut tentu 
menguras dana dan waktu yang tidak sedikit. Semenjak menangani timnas, Indra 
Sjafri mulai kesulitan memiliki waktu untuk keluarga. Dia juga kerap harus 
mengeluarkan uang dari kantong pribadi jika uang dari PSSI belum turun. 
Perjuangan yang tidak mudah untuk Indra Sjafri. Tidak Sekadar Mencari Pemain 
Safari yang dilakukan oleh Indra Sjafri ke berbagai daerah tidak sekadar 
bermanfaat untuk mencari pemain terbaik yang tersebar
 di nusantara. Ada hal lain yang terbit berkat kegigihannya berjalan ke 
tempat-tempat yang jauh. Indra Sjafri mampu membangkitkan gairah sepak bola di 
berbagai daerah. Mungkin sudah menjadi kesepakatan bersama bahwa Indonesia itu 
negerinya pecinta sepak bola. Tetapi, tidak dengan pembinaan yang benar. 
Kehadiran Indra Sjafri ke berbagai daerah itu tidak hanya disambut meriah oleh 
warga yang memang tidak biasa didatangi pelatih timnas. Lebih dari itu, Indra 
Sjafri membuat terobosan dengan menyamakan persepsi pembinaan pemain muda. Di 
Muara Teweh, kini mulai berdiri sekolah sepak bola (SSB) setelah Indra Sjafri 
berkunjung ke sana. Kebetulan Indra Sjafri sebelum menjadi pelatih timnas, 
sejak 2007 termasuk salah satu instruktur kepelatihan PSSI. Jadi, sudah tepat 
jika dia ikut menyebarkan ilmu melatih sepak bolanya. Dengan menyamakan 
persepsi pembinaan diharapkan pembinaan sepak bola di berbagai daerah semakin 
baik dengan kualitas yang sama di setiap
 daerahnya. Pelatih yang pernah membawa Indonesia menjuarai The HKFA (Hongkong 
Football Association) International Youth Tournament U-17 dan The HKFA U-19 ini 
memang belum terbukti bisa memberi gelar Piala AFF bagi timnas U-19. Tetapi, 
apa yang telah dia lakukan telah membentuk fondasi baru yang bermanfaat bagi 
pembinaan usia muda di Indonesia yang selama ini sering terabaikan. Juga untuk 
meminimalkan atau bahkan menghilangkan praktek kotor dalam rekrutmen pemain 
untuk timnas, seperti pemain titipan dan adanya sikap suka atau tidak suka 
dalam memilih pemain. Semua warga negara Indonesia yang memiliki kemampuan 
punya hak yang sama untuk membela tim nasional.  Melihat manfaat dari safari 
yang dilakukan oleh Indra Sjafri ini, tidak ada salahnya pelatih timnas lainnya 
melakukan hal yang serupa. Ini tidak hanya bertujuan untuk mencari pemain. 
Lebih dari itu, sepak bola Indonesia akan semakin bergairah dan pembinaan 
pemain muda di berbagai daerah bisa
 benar. Ini tentu akan membawa manfaat jangka panjang bagi Indonesia.
wassalam
Yansen 

________________________________
 Dari: Zubir Amin <zubir.a...@rantaunet.org>
Kepada: rantaunet@googlegroups.com 
Dikirim: Senin, 23 September 2013 8:48
Judul: Re: [R@ntau-Net] Indonesia Juara Usia dibawah 19 thn,
  
Barakolah score kamanangan  Garuda muda ini melawan Vietnam tu dlm perpanjangan 
watu tu?.Mulai dari sanak Ramadanil,sanak Hanif,sanak JePe,putra Limek;ndak 
surang juo nn manyabuik score nyo doh.Kasado alahe tabanam jo 'kegembiraan nn 
salangik',Indoinesia manaang! Buliahlah n sdh pd tempatnyo kito gembira bhw 
Garuda Muda Indonesia usia -19thn manang dlm final malawan Vietnam.Tappi bara 
scorenyo??? JB,DtRJ,74thn,sato bana bergembira atas kemenangan itu tapi alun 
tuntas.Bonjer.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

________________________________
   
--  . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat 
lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~  * Isi email, menjadi 
tanggung jawab pengirim email. 
=========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, 
yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email 
attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;  3. Email One Liner. * 
Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus 
footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru 
buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. 
=========================================================== Berhenti, bergabung 
kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/ ---  Anda menerima pesan ini karena 
Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup
 Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, 
kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi 
lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.   

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Reply via email to