Percikan renungan yang menarik, sanak Hendra Messa. Beruntunglah UAE
memiliki pemimpin visioner seperti Syekh Zayed yang tak mau/tak mudah
disetir kehendak kapitalisme global dan terus memperhatikan kepentingan
masyarakat.

Di Indonesia, kawasan ladang minyak atau pemukiman karyawan minyak, selalu
menampilkan ironi langit-bumi dengan masyarakat sekitar. Di satu lokasi
berkelimpahan fasilitas dan standar kehidupan mewah, di lokasi yang persis
berbatasan (pemukiman warga asli) suasananya melarat terbayangkan. Tahun
80-an ketika masih mahasiswa, saya pernah ikut menjadi tenaga riset
lapangan/pengumpulan data di sebuah kawasan di Sumatra yang dikenal sebagai
daerah minyak. Luar biasa nyaman dan lengkap fasilitas yang dinikmati
karyawan dan keluarganya di lingkungan itu. Tapi begitu keluar dari kawasan
itu, tidak sampai ratusan meter, masih ada warga asli yang saat itu melihat
uang Rp. 50.000 saja belum pernah. Itu baru di Sumatra, belum di kawasan
yang lebih jauh seperti Papua.

Sayang Syekh Zayed tak lahir di Indonesia, sehingga amanat Pasal 33 UUD
1945 dari era ke era, dari rezim pemerintahan ke rezim pemerintahan, tak
pernah maujud sebagai contoh nyata selain bahan seminar abadi saja.

Wass,

ANB
45, Cibubur

Pada Jumat, 27 September 2013, Hendra Messa menulis:

>
> Dunsanak sadonyo,
>
> berikut sekedar cerita ringan di hari jumat , renungan dari bawah pohon
> kurman,
>
> Mengenai betapa perlu nya kita menjadi diri kita sendiri, tak selalu
> melihat dg kacamata org lain, berpikir dg kepala orang lain
> yg tanpa disadari telah dibenamkan ke otak kita semua sejak di bangku
> sekolah dulu,
> bagaikan orang yg berperang dg senjata buatan orang lain, kita akan selalu
> kalah dalam pertarungan, jadilah diri kita sendiri
>
> tulisan selengkapnya silahkan baca di link berikut :
>
> http://wp.me/p2VPt-t1
>
> semoga bermanfaat
>
> salam dari bawah pohon kurma, gurun pasir Abu Dhabi
>
> Hendra Messa
> http://hdmessa.wordpress.com
>
> -----------
>
> [image: http://hdmessa.files.wordpress.com/2013/09/glass-donkey.jpg]
>
> Waktu masa kecil di Bandung dulu, satu hal yg berkesan saat pergi ke
> keramaian pasar, ialah melihat tukang obat atau tukang sulap yg suka
> menggelar atraksi2 aneh, tenaga dalam atau unjuk kedigdayaan  yang menarik.
> Biasanya sebelum mulai, ia akan bilang, “punten dulur saguru saelmu, tong
> ngaganggu nya”, artinya dalam bahasa sunda, mohon untuk saudara seguru
> seilmu jangan mengganggu. Karena atraksi uniknya spt memasukkan besi ke
> dalam tubuh dll, bisa gagal kalau ada org lain yg punya ilmu yang sama,
> seperguruan silat atau lebih tinggi ilmunya mengganggu atraksinya tersebut.
>
> Ungkapan,   “satu guru satu ilmu jangan saling ganggu”, dikenal juga dalam
> cerita komik dunia persilatan yg biasa saya baca waktu remaja dulu,
> maknanya ialah para pesilat dari satu perguruan memiliki ilmu yg sama, tahu
> taktik dan rahasia jurus2 nya, mereka saling tahu. Karena itu biasanya para
> pesilat yg senior kemudian mengembangkan jurus2 tersendiri yg tak didapat
> dari guru nya, ia berguru ke tempat lain dan meramu berbagai jurus2 silat
> menjadi jurus2 baru. Sehingga ia bisa menjadi pesilat yang  jagoan tak
> terkalahkan, biasanya jadi guru besar melanjutkan kepemimpinan perguruan
> silat dari gurunya, atau  bahkan mengembangkan perguruan tersendiri atau.
>
> Analoginya ialah, bahwa prestasi atau kemenangan dalam sebuah persaingan
> bisa diraih bila kita memiliki suatu kelebihan yg tak dimiliki orang
> lain.Kalau istilah silat ia memiliki senjata dan jurus rahasia sendiri yg
> tak terkalahkan, keunggulan diri yg tak dimiliki pihak lain. Kalau kita
> menggunakan ilmu atau jurus punya orang lain, bagaimana pun kita akan bisa
> dikalahkan oleh mereka yg pertama kali mengembangkan ilmu/jurus tersebut
> yang pasti lebih tahu, lebih mahir dan telah maju beberapa langkah
> mengembangkan ilmu2 baru.
>
> Kalau hanya mengikuti orang lain kita akan susah untuk menang, begitu pula
> halnya dalam peperangan, kalau kita berperang menggunakan senjata orang
> lain, kita pasti akan terkalahkan oleh pihak yg membuat dan mengembangkan
> senjata tersebut yang sudah pasti  selangkah lebih maju dalam bagaimana
> menggunakan nya, dan tetap akan menyimpan kemampuan rahasia senjata
> tersebut, tak dijual ada pihak lain.
>
> Orang2 pintar yang merancang pendidikan di negeri pun, merancang
> pendidikan seperti apa yg mereka pelajari dari dunia barat, sehingga mulai
> dari sekolah pun anak2 indonesia sudah diajar berpikir dengan pola pikir
> yang tak aseli Indonesia, seperti apa yang tampak pada materi2 pelajaran
> dari SD sampai perguruan tinggi.Coba lihat buku textbook mahasiswa di
> perguruan tinggi, kebanyakan adalah terjemahan dari buku2 di Negara barat.
> Jarang sekali rasanya ada muatan pendidikan yg benar2 kreasi orang
> Indonesia sendiri. Muatan pendidikan yang berasal dari alam Indonesia
> sendiri (kecerdasan lokal). Sekolah tak banyak memberi banyak kesempatan
> pada anak didik untuk mengembangkan dirinya sendiri sesuai potensi
> alamiahnya sebagai orang Indonesia.
>
> Kita tak diajar menjadi diri sendiri, mengembangkan kemampuan sendiri,
> tapi anak didik sejak kecil bagaikan dijajalkan pengetahuan2 dari luar,
> cobalah tengok pelajaran spt sains atau ekonomi. Memang banyak hal berharga
> yang bisa kita pelajari dari barat, tapi tak selalu harus dengan
> menghilangkan apa yg ada pada diri kita dan alam Indonesia.
>
> Muatan pendidikan yang tidak khas Indonesia dan bernuansa luar
> tersebut,membuat anak didik, berpresepsi, melihat dengan cara pandang orang
> lain pula, mereka bagaikan orang yang melihat dengan kacamata orang lain,
> tidak jadi orang yang mandiri, namun cenderung menjadi pengikut. Dan lebih
> jauh lagi, membuat kaburnya jati diri sebagai bangsa Indonesia, cenderung
> mengikut jati diri dan budaya bangsa lain. Bila telah menyeluruh jadi
> pengikut, maka seseorang tak sekedar melihat dengan kacamata orang lain,
> tapi lebih jauh lagi, ia menjadi bagaikan orang yang berpikir dengan kepala
> orang lain.
>
> Padahal kalau kita bisa jadi diri sendiri, menggunakan kekuatan sendiri
> kita bisa menang, seperti cerita si Kancil yg cerdik, kita bisa pula
> belajar pada  kisah perang Vietnam dimana pasukan Vietnam dibawah pimpinan
> Ho Chin Mhin yg bisa mengalahkan tentara Amerika yg didgaya
>
> Kita harus merdeka , jadi diri kita sendiri, mengembangkan kekuatan
> sendiri dari sanalah kekuatan akan muncul
>
> cerita selengkapnya lihat di link berikut  ; http://wp.me/p2VPt-t1
>
>
>
>
>
>
>   --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti 
> berlangga...@googlegroups.com<javascript:_e({}, 'cvml', 
> 'berlangga...@googlegroups.com');>.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke