Tarimo kasih Tan Mudo. Alah cocok ko sebagai calon pengasuh rubrik Agama di
website RantauNet.biz yang dibuat Pak Ephi Lintau.

Wass,

ANB


Pada 4 Oktober 2013 09.31, Nofend St. Mudo <nof...@rantaunet.org> menulis:

> Jumat, 04 Oktober 2013 01:48
>
> SilaturahmI ada­lah kata majemuk, berasal dari bahasa Arab, shilat dan
> rahim. Kata shilat adalah derivatif dari kata washl, berarti meng­himpun
> dan menyambung. Jadi, kata shilat berarti meng­hubungkan sesuatu yang
> terputus dan menghimpun yang berserakan.
>
> Sementara kata rahim secara bahasa mempunyai beberapa arti. Ia bisa
> berarti kerabat dekat, yaitu antar mereka yang ter­dapat hubu­ngan nasab,
> baik berhak mewarisi atau tidak dan sebagai mahram atau tidak. Ia dapat
> pula berarti “kasih sayang.
>
> Dari makna terakhir ini berkembang penggunaan kata rahim dengan arti
> “peranakan” (kandungan), karena anak yang dikandung selalu mendapatkan
> curahan kasih sayang ibunya. Pemakaian kata silaturahmi berkembang tidak
> hanya ditujukan untuk mereka yang mempunyai hubungan nasab, tetapi meliputi
> sesama muslim.
>
> Penekanan utama silaturahmi bukan pada kunjungan dan pemberian hadiah,
> tetapi terletak pada upaya menyam­bung yang terputus antara sesama muslim
> dan menjaga hubungan baik diantara mere­ka. Ini meng­isyaratkan  sebe­lum
> silaturahmi berlangsung, hubungan muslim dengan muslim lain yang
> bersilaturahmi ada masalah, pernah kusut, tidak berjalan dengan lancar,
> baik karena konflik maupun dilatar bela­kangi kesibukan hidup sehingga
> terabaikan pembinaannya.
>
> Bila hubungan mereka tidak lancar karena terabaikan pembi­naannya, dengan
> silaturahmi hubungan itu lancar kembali. Begitu pula, bila hubungan antara
> mereka beku atau kusut karena konflik, silaturahmi berperan menye­lesaikan
> dan mencairkan hubungan itu kembali seperti sedia kala. Maka upaya
> me­melihara silaturahmi dalam Islam adalah :
>
> Pertama, saling mengun­jungi sesama muslim. Melalui kunjungan itu tercipta
> hubu­ngan kasih sayang dan persau­daraan yang erat antara sesama mereka
> yang telah saling kenal dan dapat mencip­takan silaturahmi baru dengan
> muslim yang belum dikenal. Dorongan Nabi ini memotivasi para sahabat untuk
> saling mengun­jungi satu sama lain, bukan hanya saat duka seperti sakit,
> meninggal dan ditimpa musi­bah, tetapi juga saat suka dan mendapat nikmat
> dari Allah sebagai ungkapan syukur dan ikut serta merasakan kebaha­giaan
> saudaranya.
>
> Kedua, memberikan pemb­e­rian yang tulus (hadiah) kepada saudara sesama
> muslim. Nabi merangsang setiap muslim memberikan yang terbaik dari miliknya
> kepada sesama mus­lim yang tentu saja bukan termasuk dalam kategori
> pemberian wajib, mengingat pemberian wajib seperti zakat mutlak harus
> ditu­naikan muslim yang mampu.
>
> Pemberian di sini adalah pemberian yang hukumnya sunat (hadiah) sebagai
> keuta­maan akhlak dari orang yang memberi. Nabi SAW bersabda: “Tidak
> beriman seorang muk­min hingga ia mencintai saudaranya sebagai­mana ia
> mencintai dirinya sendiri” (HR. Bukhari).
>
> Hadis ini mengisyaratkan iman seseorang dipandang sempurna manakala ia
> mencin­tai saudaranya sesama muslim seperti ia mencintai diri sendiri.
> Ketika ia melihat saudaranya kekurangan secara ekonomi dan mem­butuhkan
> bantuan, ia segera memberikan bantuan, baik diminta maupun tidak diminta.
>
> Hal ini dicontohkan para sahabat Anshor ketika me­nyam­but kedatangan
> saudara mereka Muhajirin dari Makkah yang saat itu rata-rata tidak
> memil­iki kemampuan materi mema­dai ketika hijrah ke Madinah. Kaum Anshor
> de­ngan penuh persaud­araan memberikan harta benda, tempat tinggal dan
> perleng­kapan lain untuk meme­nuhi kebutuhan kaum Mu­hajirin.
>
> Bahkan, dalam sejarah ada di antara orang Anshor yang bersedia menceraikan
> istri yang lebih dari satu orang untuk dinikahi saudaranya dari Makkah.
> Bantuan kaum Anshor ini merupakan perekat kuat silaturahmi mereka dengan
> Muhajirin dalam naungan Islam di Madinah.
>
> Ketiga, silaturahmi dapat diwujudkan dengan sikap memaafkan sesama muslim,
> bahkan terhadap ahli maksiat dan non muslim yang berbuat salah. Sikap ini
> dicontohkan Nabi SAW bersama sahabatnya yang pernah terusir dari Makkah,
> kampung halaman mereka, karena perlakuan kasar orang-orang kafir Mak­kah.
>
> Sikap memaafkan muncul dari iman yang mereka miliki dan ditujukan guna
> membina silaturahmi antara mereka dengan penduduk Makkah saat itu. Sikap
> memaafkan sangat ditekankan al-Qur’an.
>
> Artinya: Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf,
> serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh. (QS.al-A‘raf {7}: 199).
>
> Ketika ayat ini turun, Jibril langsung menjelaskan pada Nabi Muhammad
> maksudnya, yaitu hendaklah kamu memaaf­kan orang yang menzalimimu, dan
> menghubungkan silaturahmi dengan orang yang memu­tuskannya darimu serta
> memberi sesuatu yang berman­faat kepada orang yang memu­suhimu.
>
> Perintah memaafkan dalam ayat itu bersifat umum, bukan hanya ditujukan
> antara sesama muslim, tetapi meliputi ahli maksiat dan non muslim. Dendam
> yang tidak terbalas menimbulkan tekanan keji­waan kepada orang yang dendam.
> Oleh sebab itu, memberi maaf meru­pakan sikap terpuji yang didu­kung iman
> yang baik dan ini hanya mampu dilakukan orang yang ingin membina hubungan
> silaturahmi sesama muslim.
>
> Sikap memaafkan semakin baik apabila didukung sikap tidak emosional dan
> mampu mengendalikan marah dalam pergaulan sehari-hari. Nabi SAW. ber sabda:
> Orang kuat bukanlah orang yang mampu mengalahkan musuh, tetapi orang yang
> mampu mengen­dalikan diri ketika marah (HR. Bukhari). Hadis ini
> mengin­formasikan bahwa kekuatan seseorang bukan diukur dari kemampuan
> mengalahkan musuh, tetapi diukur dari kestabilan emosinya sehingga mampu
> menahan marah.
>
> Keempat, bentuk lain silaturahmi berupa usaha mem­berikan kebaikan kepada
> sesama muslim dan upaya menolak keburukan dari mereka dengan menggunakan
> harta dan lainnya. Islam menga­njurkan apabila ada orang yang berbuat baik
> kepada kita, maka kita harus berupaya mem­balas­nya dengan yang lebih baik
> atau minimal sama dengan yang dilakukannya kepada kita.
>
> Kelima, silaturahmi diwu­judkan pula dengan mendoakan sesama muslim agar
> diberikan Allah kebaikan dan keselamatan  hidup dunia dan akhirat.
>
> Keenam, silaturahmi dapat diperlihatkan dengan menam­pilkan wajah yang
> berseri-seri sebagai wujud rasa gembira dan senang ketika bertemu dengan
> sesama muslim, mes­kipun satu sama lain belum saling menge­nal. Lebih baik
> lagi apabila dalam pertemuan tersebut diawali dengan mengucapkan salam,
> sebagai doa selamat terhadap orang yang ditemui.
>
> Faedah Silaturahmi
>
> Memelihara silaturahmi sesama muslim mempunyai manfaat besar di dunia dan
> akhirat. Rasulullah SAW menje­laskan beberapa man­faat yang didapat orang
> yang memelihara silaturahmi, yaitu dipan­jangkan umurnya, diberi Allah
> kelapangan rezeki dan dicintai keluarganya, seperti sabdanya: “Barangsiapa
> bertak­wa kepada Tuhannya dan menyambung silaturahmi, niscaya dipanjangkan
> umurnya, dibanyakkan rezekinya dan dicintai  keluarganya.” (HR Bukhari).
>
> Menurut ulama hadis, bertambah umur karena silaturahmi mengandung dua
> kem­ungkinan.
>
> (1), bertambah umur itu merupakan kinayah (kiya­san) dari usia yang diberi
> berkah Allah sehingga orang yang bersangkutan mendapat taufik untuk
> menjalankan ketaatan kepada-Nya dan mampu meng­gunakan setiap detik
> kehidupan untuk hal yang bermanfaat bagi dunia dan akhiratnya.
>
> (2), tambahan umur itu benar-benar terjadi. Ini berhu­bungan dengan
> malaikat yang diberi tugas mengenai umur manusia. Dalam ilmu Allah, umur
> seseorang telah ada ketetapan yang pasti. Misalnya, Allah mengatakan kepada
> malaikat-Nya bahwa umur seseorang 100 tahun jika dia menyambung silaturahmi
> dan 60 tahun jika ia memu­tus­kannya. Dalam ilmu Allah seseorang telah
> diketahui bahwa ia akan menyambung silaturahmi atau memutuskannya. Apa yang
> ada dalam ilmu Allah tidak akan maju atau mundur. Adapun yang ada dalam
> ilmu malaikat yang mungkin bisa bertambah atau berkurang. Jadi, orang yang
> memelihara silaturahmi mendapat tam­bahan umur yang ada dalam lingkup tugas
> malaikat Allah. Manfaat lain silaturahmi membuat pelaku dicintai keluarga
> dan muslim lain, termasuk upaya menyenangkan hati orang, baik keluarga,
> karib kerabat maupun orang lain. Ini membawa dampak positif sehingga ia
> dicintai dan disenangi keluarga serta orang lain. ***
>
>
> http://harianhaluan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=26740:sempurnakan-silaturahmi-sesama-manusia&catid=11:opini&Itemid=187
>
> --
> *
> *
> *Wassalam
>
> *
> *Nofend St. Mudo
> 37th/Cikarang | Asa: Nagari Pauah Duo Nan Batigo - Solok Selatan
> Tweet: @nofend <http://twitter.com/#!/@nofend> | YM: rankmarola
> *
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke