Dinda Akmal, Et Hadi dan Adi dunsanak palanta RN

Menarik sekali ini..kalau sudah genre kuliner tentu bagi saya sesuatu yang 
perlu di catat dan disimpan untuk menambah wawasan apapun model bahasannya :-)

Pakemnya Nasi Ramas/Ampera  sepertinya memang begitu..selalu tampil beda baik 
kontens maupun volume nasinya :-)...ini lebih untuk "membahagiakan" para 
pelanggan masyarakat banyak yang berpenghasilan pas2an tapi bisa menikmati 
istilah minang"sebeang-sebeang samba" yang terkadang dengan kuahnya saja bisa 
lahap menghabiskan nasi yang memang rata2 lebih banyak jika makan ditempat 
dalam bentuk ampera/ramas. Standar ya..nasi sepiring dengan tambuah

Tapi kalo nasi ramas/ampera bungkus biasanya nasi sepiring dan nasi tambuah 
(ampera hidangan ditempat), lalu dilebihkan setengah tambuah begitu kira2 
volume nasi ramas/ampera RMP.

Jadi ingat sebuah lagu dengan lirik yang singkat waktu masa anak2 betapa 
populer dan sangat diidamkan-idamkan anak-anak jadul jika dibawakan ortu entah 
untuk makan siang, makan malam pas bulanbaru terima gaji makan nasi ramas 
bungkus..begini liriknya buat Pak Polisi Lalu Lintas :

"Polisi Lalu Lintas,rokoknya rokok Kansas, Nasinya nasi Ramas"

Saya pikir sesuatu yang istimewa banget bagi polisi lalin jadul (70-an) jika 
sedang bertugas mendapatkan sebungkus nasi ramas/ampera kala istirahat makan 
siang di sebuah pos penjagaan di persimpangan jalan.




Wass-Jepe, L- 48 Thn, Rantau Balikpapan, Kutai  Barat Kaltim,

Powered by Buah2an ,Sayur2an, Ikan2an, Kacang2an dan Beras   Petani Bangsa 
Sendiri, Tahan Diri jangan konsumsi yang produk Import®

-----Original Message-----
From: Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tue, 8 Oct 2013 10:42:18 
To: rantaunet@googlegroups.com<rantaunet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Kenapa Nasi Padang Isinya Lebih Banyak Kalau 
Dibungkus?

Tarimo kasih ateh penjelasan Mak RNA, Prof. Hilman, Mak MM*** dan dinda ET
Hadi. Ambo raso tiok penjelasan itu saling menguatkan dan bisa diterima
akal (*make sense*).

Nan tetap menjadi pertanyaan ambo adolah dari sisi kesejarahan yang
dijelaskan sang penulis blog. Apokah memang ado nuansa historis seperti
itu? Mungkin Uwan Wannofry atau Ajo Sur penjabrik "Minang Saisuak" bisa
memberikan perspektif kesejarahan, kalau memang ada, yang kini terabaikan
setiap kali orang makan Nasi Padang?

Ambo taringek kutiko Maret tahun ini sampek minum Kawa Kopi di Aie Angek
basamo Fadli Zon, Linda Djalil, dan surang kawan dari Pusat Bahasa. Tukang
kawa manjalehkan bahwa tradisi minum kawa kopi dimulai pada jaman kolonial,
dek karano Bulando wakatu itu indak mampabuliahan urang Minang minum kopi
(dari biji kopi) yang dikhususkan hanya untuk orang Belanda atau
orang-orang kaya lain yang disetujui Belanda. Sehingga untuk bisa mencicipi
rasa kopi, nan bisa dilakukan oleh urang Minang adolah merebus daun kopi
(kawa) sajo, meski dari sisi rasa sebenarnya kawa kopi lebih mirip dengan
rebusan teh (karena berasal dari daun) ketimbang rasa kopi yang lebih
keras. Konon, sejak itulah tradisi kawa kopi mulai memasyarakat, dan kini
merupakan salah satu tradisi kuliner-historis untuk mengenang penderitaan
urang-urang Minang saat minum kopi (dari biji kopi) pun masih berupa barang
mewah yang hanya ada di angan-angan.

Wass,

ANB
45, Cibubur


Pada 8 Oktober 2013 09.31, ET Hadi Saputra Katik Sati
<h...@rantaunet.org>menulis:

> **
> Benar da Akmal.
> Ada beberapa kesepahaman dalam mengelola warung nasi. Berdasarkan
> pengalaman ambo mengurus warung nasi belasan tahun, ada beberapa hal yang
> bisa dijadikan catatan.
> 1. Ada perbedaan antara dibungkus dan makan ditempat. Ada beda antara
> 'warung' dan restoran. Aturan itu sebenarnya dibuat berdasarkan kebiasaan
> saja. Seperti; nasi bungkus sudah dihitung +nasi tambuah, baik kuantitas
> maupun harganya. Ini berlaku untuk warung maupun restoran, Sedangkan untuk
> kelas restoran, makanan yang 'dihidang' akan dihitung lebih mahal dibanding
> 'ramas', apalagi dibanding nasi bungkus.
> 2. Kemudian, ada kesepahaman bahwa sayur (cubadak, dkk) tidak dihitung
> alias gratis. Ini seringkali kami manfaatkan sewaktu jaman kuliah. Pesan
> nasi+sayur+kuah+sebeng (cuilan lauk, ikan, cancang), dibungkus. Dimana yg
> dihitung hanyalah nasi saja :-)
> 3. Kewajiban untuk seketika menghidangkan segelas air dan tempat cuci
> tangan bagi SETIAP tamu yang memasuki warung. Walau tamu tersebut tidak
> berniat makan, cuma ngopi, atau sekedar mangawani kawannyo nan makan.
> 4. Pernahkah memperhatikan kaitan warung nasi dan tukang pangkas? Dari
> jaman dulu ada semacam konsensus bahwa ongkos pangkeh rambuik (barber shop)
> setara dengan sebungkus nasi cancang.
> 5. Mengenai sejarah bisa jadi ada benarnya, akan tetapi sepanjang
> pengalaman saya berdagang nasi belasan tahun, tidak ada ketentuan/pakem
> wajib. Ini berlaku untuk waruang nasi Piaman ataupun lapau nasi Kapau.
> 6. Perlu diingat bahwa diranah, makan nasi direstoran/warung bukanlah
> kebiasaan harian seperti yang kita temui dirantau. Otomatis pelanggan nasi
> Padang adalah saudagar dan orang-orang yang sedang jauah dari rumah. Di
> Sumbar sendiri semasa saya kanak-kanak, warung nasi ini adalah tempat
> 'tamasya' bagi kami sebulan sekali diajak 'makan lamak'. Biasanya berkenaan
> dengan waktu gajian orangtua.
> Lebih sayangnya lagi, sebagian besar konsensus ini sudah tidak ditaati dan
> tidak menjadi bahan perhatian, padahal inilah ciri khas warung nasi kaum
> 'egaliter'.
>
> Wassalam
> ET Hadi Saputra
> ET Hadi Saputra
> MAPPAS Masyarakat Peduli Pariwisata Indonesia
> +6281218283841 Whatsapp/Line
> +62817174942 XL MAPPAS
> h...@serba.info
> wechat: ethadisaputra
> twitter: @ethadisaputra
> www.serba.info
> Powered by Official XL-MAPPAS® Free Call & SMS Network.
> ------------------------------
> *From: * hilman.mahyud...@gmail.com
> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com
> *Date: *Tue, 8 Oct 2013 01:53:40 +0000
> *To: *<rantaunet@googlegroups.com>
> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
> *Subject: *Re: [R@ntau-Net] Kenapa Nasi Padang Isinya Lebih Banyak Kalau
> Dibungkus?
>
> Agaknyo k nasi bungkui dibanyak an karano indak bisa batambueh
> lai,sakalian promosi.He 3x (barangkali)
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
> ------------------------------
> *From: * Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org>
> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com
> *Date: *Tue, 8 Oct 2013 08:23:08 +0700
> *To: *rantaunet@googlegroups.com<rantaunet@googlegroups.com>
> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
> *Subject: *[R@ntau-Net] Kenapa Nasi Padang Isinya Lebih Banyak Kalau
> Dibungkus?
>
> Adakah sanak palanta RN yang bisa memverifikasi penjelasan ini? Menurut
> ambo penjelasannya menarik. Tapi validkah? Semoga ada yang bisa membantu
> menjelaskan.
>
> Wass,
>
> ANB
> 45, Cibubur
>
> * * *
>
>
> MAU TAHU:Kenapa Nasi Padang Isinya Lebih Banyak Kalau Dibungkus ?
>  <http://dherdian.files.wordpress.com/2010/06/18062010310.jpg?w=474>Sudah
> banyak pertanyaan dan jawaban tentang kenapa kalau kita beli nasi padang
> dengan dibungkus isinya jauh lebih banyak daripada kalau kita makan
> ditempat?
>
>
> Jawaban paling populer adalah karena dengan dibungkus, si penjual tidak
> perlu repot mencuci piring dan mengurangi biaya sabun cuci.
> Jawaban yang logis, tapi cenderung dipaksakan. Dibandingkan dengan biaya
> sabun, kalau dihitung-hitung, biaya nasi lebih jauh lebih besar. Ini tentu
> bertentangan dengan apa yang diketahui oleh masyrakat umum kalo orang
> padang itu perhitungan (baca: pelit) . Jawaban seperti diatas tidak lebih
> jawaban ngeles dari si penjual karena mereka ngga tau sejarah asal muasal
> dari pertanyaan di atas.  Oh iya, anda tidak salah baca. Ada sejarah
> dibalik kenapa kalau beli nasi padang isinya lebih banyak daripada makan
> ditempat, dan sejarah ini berawal sejak jaman penjajahan Belanda.
>
> Baiklah, mari kita mulai saja pembahasannya:
>
> Di Sumatera Barat dan sekitarnya (termasuk Pekanbaru), rumah makan disana
> tidaklah disebut dengan Rumah Makan Padang, melainkan RM Ampera. Jamak
> ditemui rumah makan disana diawali oleh kata Ampera kemudian barulah
> disusul dengan nama RM itu sendiri. Misal, RM Ampera Beringin, RM Ampera
> Siti Nurbaya, dll. Ampera sendiri adalah kepanjangan dari amanat
> penderitaan rakyat. Diakhir pembahasan ini akan ditemukan asal muasal
> kenapa mereka menggunakan nama Ampera disini. Memang ada jenis yang lain
> yaitu RM Kapau, tp kita lewati saja dulu, mungkin nanti akan gw bahas
> tersendiri.
>
> Kembali ke RM Padang tadi. Di masa penjajahan dulu, RM Padang termasuk RM
> yg ekslusif, hanya kaum penjajah dan para saudagar kaya saja yang bisa
> menikmati lezatnya rendang, gulai tunjang, kepala ikan kakap, dendeng, dan
> kawan-kawan. Bahkan, saudagar kaya yang dimaksud disini adalah saudagar
> etnis cina (No Sara, red) bukan yang pribumi. Kenapa bisa demikian? Yah,
> dimasa penjajahan, daging dan beras termasuk komoditi mahal yg rakyat tidak
> selalu dapat membeli. Oleh karena itulah, harga makanan padang menjadi
> mahal dan seperti yg udah gw sebut diatas, hanya para penjajah dan saudagar
> kaya yg bisa menikmatinya.
> Dan disinilah sejarah itu dimulai, kenapa kalau beli nasi padang, isinya
> lebih bayak dibungkus daripada makan ditempat. Para pengusaha RM Padang
> (pastinya orang minang asli) sadar bahwa saudara-saudaranya juga layak
> untuk menikmati makanan enak, terlebih lagi makanan khas daerah mereka
> sendiri. Lebih jauh lagi, mereka para pengusaha ini juga sadar, banyak dari
> saudara mereka bekerja sebagai buruh kasar untuk para penjajah dan saudagar
> kaya yang makan di RM mereka, dan saudara mereka ini membutuhkan tenaga dan
> gizi yg cukup untuk tetap selalu sehat dan bekerja menafkahi keluarga
> mereka masing-masing.
>
> Entah siapa yang memulai, di suatu waktu, para pengusaha RM ini
> memberlakukan peraturan baru. Jumlah nasi yang dibeli dengan dibungkus
> isinya akan jauh lebih banyak daripada makan ditempat. Biaya makan ditempat
> dibebankan kepada para penjajah dan para saudagar kaya dan biaya makan
> dibungkus untuk para buruh dan para pribumi lain. Inilah yang dijaman
> modern disebut subsidi silang. Kebijakan ini oleh para pengusaha disebut
> dengan Ampera alias Amanat Penderitaan Rakyat. Inilah asalnya kenapa RM
> Padang di Sumatera Barat sana disebut dengan RM Ampera. Spirit Ampera ini
> seperti yang kita lihat, masih terbawa sampai detik ini bahkan sudah
> menyebar diseluruh Indonesia. Tentu saja, nyaris tidak ada tempat di
> Indonesia ini dimana daerahnya tidak ada RM Padang. Semua pelosok ada.
> Semoga spirit Ampera ini terus ada sampai akhir jaman.
> Nah, itulah alasan kenapa Jumlah nasi yang dibeli dengan dibungkus isinya
> akan jauh lebih banyak daripada makan ditempat. Darimana gw tau? Ini adalah
> penuturan dari salah satu pengusaha RM Padang yang kebetulan tetangga gw di
> Padang sana. Ada yg tau RM Beringin di kawasan Tabing kota Padang? Tentu,
> postingan ini bukan official, jadi masih bisa diperdebatkan kebenarannya.
> Tapi terlepas dari apakah ini hoax atau real, semoga kita bisa mengambil
> hikmahnya.
>
> Sumber:
> http://oke77.blogspot.com/2013/10/mau-tahukenapa-nasi-padang-isinya-lebih.html?m=1
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke