Wa'alaikumsalam Pak Zaid Dunil n.a.h. Tidak perlu perubahan niat dari makmum menjadi imam, Pak. Salah satu Fatwa Lajnah Ad Daimah yang saya kutip sebelumnya juga menyatakan itu (Fatwa no. 8 dan no. 9).
Wass, ANB 45, Cibubur Pada 12 Oktober 2013 07.03, Zaid Dunil <zdu...@gmail.com> menulis: > Ass ww > > Sanak Akmal dan sanak di Palanta RN n a h > Ada soal lagi dalam shalat berjamaah "beranting." ......sbb : > Seorang yang akan shalat berjamaah itu sebelumnya tentu berniat, dia > shalat sebagai Imam atau sebagai makmum. > Dalam praktek seorang jamaah makmum masbuk , sering pula ketinggalan , > sshingga ketika iman selesai mengucapkan salam , si makmum mabsud ini > berdiri sendirian , kemudian di disentuh bahunya oleh jamaah yang baru > datang dan si makmum tadi berfungsi pula sebagai imam (imam ke 2). Setelah > imam ke dua ini selesai dan mengucapkan salam, si makmum yang terakhir > berdiri , bahunya disentuh lagi oleh jamaah yg baru datang , maka si makmun > masbuk yang terakihir ini berubah fungsi dari makmun menjadi imam ( Imam ke > 3)..Dan shalat jamaah akhirnya bisa beranting sampai 6 , 7 kali makmun > masbuk itu berubah peranan dari makmum menjadi imam. Yang kurang saya > pahami, bagaimana dengan niat shalatnya ? Apakah perlu niat itu diperbarui > ketika peran berubah dari makmun masbuk menjadi imam ?. > Wassalam > Dunil Zaid, 70 + 8/12. Kpg Ujuang Pandan Parak Karambia, Pdg. > > > 2013/10/12 Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org> > >> Pak Ephi, Mak MM*** dan dunsanak Palanta, >> mungkin jawaban ambo iko agak berbeda dari yang sudah dijelaskan Mak >> MM*** dengan cukup panjang lebar. >> >> Urutan pertanyaan Pak Ephi ambo balik dari nan lebih penting: >> >> Ephi Lintau: >> >> *"2. apo hukumnyo ttg kasus imam yg ndak disukoi. baa dari posisi >> makmumnyo ?"* >> >> Jawaban: Boleh, dan tidak mengurangi sahnya shalat. Bahkan jika sang imam >> ahli bid'ah dan orang fasik. >> * >> * >> *Dalilnya:* >> 1. Imam Hasan Al Bashri (wafat thn 110 H) rahimahullah pernah ditanya >> tentang boleh tidaknya shalat di belakang ahlul bid'ah. Beliau menjawab, >> "Shalatlah di belakangnya dan ia yang menanggung dosa bid'ahnya." Perkataan >> Iman Hasan Al Bashri ini ada dalam Shahih Bukhari. Ini sesuai dengan hadits >> Nabi dari Abu Hurairah r.a. "Mereka shalat mengimami kalian. Apabila mereka >> benar, kalian dan mereka mendapatkan pahala. Apabila mereka keliru, kalian >> mendapat pahala sedangkan mereka mendapat dosa." (HR Bukhari No. 694). >> >> 2. Abdullah ibnu Umar r.a. pernah shalat bermakmum kepada al-Hajjaj bin >> Yusuf ats-Tsaqafi yang dikenal sebagai orang fasik yang bengis. Padahal >> Ibnu Umar r.a. dikenal sebagai salah seorang sahabat yang sangat hati-hati >> dan cermat mengikuti semua sunnah Nabi. Begitu juga sahabat Nabi lainnya, >> Anas bin Malik r.a. yang juga pernah bermakmum kepada Hajjaj bin Yusuf (HR. >> Bukhari No. 1660, 1662, 1663). >> >> 3. Imam Syafi'i rahimahullah menyebutkan makruh hukumnya berimam pada >> orang fasiq dan ahlu bid'ah, namun tidak mengurangi sahnya shalat. (Dalam >> "Al Majmuu' Syarhul Muhadzdzab" karya Imam Nawawi"). Jumhur ulama pun >> berpendapat demikian. >> >> Namun jika orang itu (fasiq/ahlul bid'ah) menjadi imam rawatib (imam >> shalat wajib rutin) itu yang harus dihindari (oleh keseluruhan jamaah). >> Yang betul-betul membuat shalat tidak sah adalah jika bermakmum kepada >> orang yang tingkatan bid'ahnya sudah sampai pada tingkatan kufur, sehingga >> artinya sama saja berimam kepada orang kafir. Ini mutlak terlarang. >> >> Ephi Lintau: >> * >> * >> *"1. baa posisi ambo seharusnyo ? apo hukumnyo mambuek sholat bajamaah >> baru, samantaro jamaah kini alun salasai lai."* >> >> Dengan dalil-dalil di atas, maka sebaiknya mengikuti jamaah yang sedang >> berjalan, ketimbang membuat yang baru. >> >> Posisi Pak Ephi dan kawan sebagai makmum masbuk (makmum yang >> ketinggalan/datang belakangan. Secara bahasa makbuk berarti "terdahului") >> -- seperti halnya juga imam yang dihindari itu, karena dia pun masbuk atau >> tertinggal dari jamaah zuhur gelombang pertama -- diperkenankan melakukan >> itu. >> >> Hal ini ada dalam Fatwa Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al Ilmiyyah wal >> Ifta' (Riyadh, oleh Syaikh Abdurrazaq Afifi dan Syaikh Abdullah bin Mani') >> bahwa jika ada seorang masbuk yang setelah imam mengucapkan salam dan dia >> berdiri untuk melengkapi shalat yang tertinggal, kemudian ada makmum masbuk >> lain yang datang dan berimam kepada makmum masbuk pertama, maka hal ini >> dibolehkan.Adapun ulama-ulama yang menganggap tidak sahnya bermakmum kepada >> masbuk adalah dari mazhab Hanafi dan Maliki. >> >> Sehingga menurut Fatwa Lajnah, bahwa masalah ini tergolong dalam masalah >> khilafiyah ijtihadiyah dikarenakan tidak adanya dalil yang tegas dalam >> masalah ini. >> >> Wallahu a'lam. >> >> Wass, >> >> ANB >> 45, Cibubur >> >> * * * >> >> Pada 11 Oktober 2013 19.26, Muchwardi Muchtar >> <muchwa...@rantaunet.org>menulis: >> >> *Batanyo ciek Inyiak Surau :* >>> >>> *Imam Yang Tidak Disukai Makmum, dan Shalat Dua Jamaah atau Lebih di >>> Masjid ***)*** >>> >>> >>> >>> *Nyiak, Apa syarat imam shalat berjamaah dan bagaimana jika ada imam >>> yang tidak disukai makmum? * >>> >>> * * >>> >>> *Terima kasih.* >>> >>> *Cucu Inyiak dari Lintaubuo.* >>> >>> >>> >>> *JAWAB**: * >>> >>> * * >>> >>> Menurut para ahli fiqih dan merujuk kepada hadits-hadits Nabi Saw, >>> syarat menjadi imam shalat berjamaah antara lain (1) senioritas, paling >>> dulu masuk Islam, dan paling tua di antara jamaah; (2) lebih banyak >>> mengerti dan paham masalah ibadah shalat; (3) lebih banyak hafal >>> surat-surat Alquran; (4) lebih fasih dan baik dalam membaca bacaan-baca’an >>> shalat dan Quran; dan (5) laki-laki –jika semua makmumnya wanita, maka imam >>> boleh wanita. >>> >>> >>> >>> “Menjadi imam dari suatu kaum ialah mana yang lebih baik bacaan Al >>> Qur’annya. Bila semuanya sama bagusnya, hendaklah imamkan mana yang paling >>> alim (banyak tahu) akan sunnah Rasul. Kalau semuanya sama alim tentang >>> sunnah Rasul, maka dahulukan mereka yang lebih dulu hijrah. Kalau mereka >>> sama dahulu hijrah, maka iammkanlah mereka yang lebih tua usianya” (HR. >>> Ahmad dan Muslim). >>> >>> >>> >>> “Kalau mereka ada bertiga, hendaklah diimamkan seorang. Yang lebih >>> berhak menjadi imam ialah yang lebih banyak bacaan (tahu tentang bacaan >>> Qur’annya)”. >>> >>> (HR Muslim, Ahmad, dan Nasa’i). >>> >>> >>> >>> *Islam menolak seseorang menjadi imam shalat yang tidak disukai makmum. >>> Imam shalat harus seizin jamaah,* berdasarkan hadits: >>> >>> *“Tidaklah halal bagi seorang mukmin yang iman kepada Allah Swt dan >>> Hari Akhir yang mengimami sesuatu kaum kecuali atas izin kaum itu… ”* >>> >>> (HR. Abu Daud dari Abu Hurairah). >>> >>> *Wallahu a’lam*.* >>> >>> >>> >>> >>> >>> *Taruih nan kaduo, Nyiak.* >>> >>> *Lai buliah awak sumbayang di musajik mambuek jamaah baru, pado hal >>> sumbayang bajamaah di muko awak sadang balansuang.* >>> >>> * * >>> >>> *Terima kasih.* >>> >>> *Cucu Inyiak dari Lintaubuo.* >>> >>> >>> >>> *JAWAB**: * >>> >>> >>> 1.Seluruh ulama sepakat bahwa dibolehkannya shalat berjama'ah ---untuk >>> shalat fardhu--- lebih dari satu kali di masjid yang tidak memiliki jama'ah >>> tetap, seperti masjid-masjid yang berada di terminal, pelabuhan, ataupun >>> bandara. >>> >>> >>> 2.Jika masjid terdapat imam rawatib maka berbeda penanganannya. >>> Sebagian berpendapat tidak boleh mendirikan shalat jama'ah yang kedua >>> dalilnya adalah hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa >>> *Rasulullah >>> shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Demi Dzat yang jiwaku berada >>> ditangan-Nya, sungguh aku ingin menyuruh manusia mengumpulkan kayu, >>> kemudian aku menyuruh muadzin menyerukan adzan, kemudian aku sendiri pergi >>> untuk membakar rumah orang-orang yang tidak ikut shalat berjama'ah. Demi >>> Dzat yang jiwaku berada ditangan-Nya, seandainya ia mengetahui bahwa dia >>> akan mendapatkan daging yang empuk atau dua kuku kambing yang baik, sungguh >>> ia mau untuk mendatangi shalat isya'."* (HR. Bukhari, Muslim, Abu >>> Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa'i). >>> >>> >>> Al-Utsmani rahimahullah berkata dalam kitab I'laus Sunan, "Hadits di >>> atas menunjukkan bahwa shalat berjama'ah yang dianjurkan oleh syari'at >>> untuk mendatanginya adalah shalat jama'ah pertama. Jika jama'ah kedua >>> disyari'atkan, lantas mengapa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam >>> sangat ingin membakar rumah orang-orang yang tidak ikut serta dalam shalat >>> berjama'ah pertama, padahal mereka jelas-jelas bisa mengerjakannya pada >>> jama'ah kedua dalam masjid yang sama. >>> >>> >>> Jika demikian halnya, maka Inyiak berpendapat bahwa kewajiban mendatangi >>> jama'ah pertama, sehingga menjadikan jama'ah kedua di masjid yang sama >>> hukumnya makruh.Yang berpendapat seperti ini salah satunya Imam Ahmad. >>> Alasan >>> yang kedua adalah dikhawatirkan akan timbul perpecahan diantara kaum >>> muslimin. >>> >>> >>> 3.Sebagian yang lain memperbolehkan, mereka adalah Al-Hasan dan >>> An-Nakha'I dari Anas bin Malik, Atha, Qatadah, Imam Bukhari meriwayatkan >>> sebuah hadits mu'alaq bahwa sekelompok orang masuk masjid setelah shalat >>> berjama'ah selesai, kemudian adzan, iqamah, dan shalat secara berjama'ah. >>> Salah satu dalilnya diriwayatkan bahwa Anas radhiyallahu 'anhu yang >>> datang ke masjid setelah shalat jama'ah selesai, kemudian dia adzan, >>> iqamah, dan shalat secara berjama'ah. (HR. Bukhari). >>> >>> >>> >>> Alasan yang kedua. Umumnya, *perintah shalat jama'ah*. (Jadi, kalau >>> terlambat datang boleh saja shalat dengan jamaah yang baru kita bentuk, >>> dari pada shalat sendiri-sendiri, bahkan seperti balapan shalat jadinya). >>> >>> >>> Wallahu a'lam bissawab. >>> >>> >>> >>> *)Dari berbagai sumber buku dan alam maya. >>> >>> *mm**** >>> >>> >>> >>> >>> Pada 11 Oktober 2013 16.09, Ephi Lintau <ephi.lin...@gmail.com> menulis: >>> >>> Assalamualaikum wr wb... >>>> >>>> dunsanak kito sapalanta RN n.a.h >>>> >>>> iko kasus nan ambo alami sekitar sabulan nan lalu. wukatu itu ambo lah >>>> talambek ka sholat zhuhur di mesjid, baduo jo kawan. Dek sholat zhuhur lah >>>> salasai, lalu ado sekelompok jamaah nan melanjutkan sholat ko berjamaan >>>> dibelakang. tantu ambo langsung menyegerakan ka jemaah tsb utk ba makmum. >>>> tapi tibo2, tangan ambo dipacik dek kawan, kito buek sajolah sumbayang ba >>>> jamaah ciek lai, keceknyo. dek nyo manyasak dan berbagai alasan, akhirnyo >>>> kami sholat baduo ba jamaah, samantaro di subalah kami ado juo nan sholat >>>> bajamaah. >>>> >>>> satalah ambo telisik, ternyata imam nan sadang bajamaan disubalah, >>>> pernah berbuat sesuatu yg tidak baik ("melanggar norma keislaman"), dan >>>> kawan ambo ko, sabana ndak suko jo perbuatannyo tersebut, sahinggo beliau >>>> ndak namuh bajamaah jo imam tersebut. >>>> >>>> pertanyaan ambo : >>>> 1. baa posisi ambo seharusnyo ? apo hukumnyo mambuek sholat bajamaah >>>> baru, samantaro jamaah kini alun salasai lai. >>>> 2. apo hukumnyo ttg kasus imam yg ndak disukoi. baa dari posisi >>>> makmumnyo ? >>>> >>>> atas pencerahan dari dunsanak, ambo ucapkan tarimokasih. >>>> >>>> salam >>>> ephi. >>>> >>>> -- >>>> . >>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat >>>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ >>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >>>> =========================================================== >>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: >>>> * DILARANG: >>>> 1. Email besar dari 200KB; >>>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; >>>> 3. Email One Liner. >>>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) >>>> serta mengirimkan biodata! >>>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >>>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >>>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & >>>> mengganti subjeknya. >>>> =========================================================== >>>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan >>>> di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ >>>> --- >>>> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari >>>> Grup Google. >>>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, >>>> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . >>>> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. >>>> >>> >>> -- >>> . >>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat >>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ >>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >>> =========================================================== >>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: >>> * DILARANG: >>> 1. Email besar dari 200KB; >>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; >>> 3. Email One Liner. >>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta >>> mengirimkan biodata! >>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & >>> mengganti subjeknya. >>> =========================================================== >>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan >>> di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ >>> --- >>> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari >>> Grup Google. >>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, >>> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . >>> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. >>> >> >> -- >> . >> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat >> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ >> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >> =========================================================== >> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: >> * DILARANG: >> 1. Email besar dari 200KB; >> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; >> 3. Email One Liner. >> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta >> mengirimkan biodata! >> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & >> mengganti subjeknya. >> =========================================================== >> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: >> http://groups.google.com/group/RantauNet/ >> --- >> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari >> Grup Google. >> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, >> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . >> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. >> > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari > Grup Google. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . > Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.