Aswin dengan baju piyamanya bergerak menuju lapangan tempat tadi ayahnya
bersilat, sesampai di sana dia menggerak-gerakan tangan dan kakinya seperti
ingin melemaskan otot-otot tangan dan kakinya, terlihat wajahnya sangat
santai, tapi anehnya adalah sinar matanya seperti berkilat-kilat kehijauan
tanda bahwa otaknya sedang berpikir. Setelah beberapa saat dia melakukan
semua itu, tiba-tiba dia mengambil sikap diam membisu dengan merangkapkan
kedua tangannya di dada sambil memejamkan matanya dia mulai menarik nafas
perlahan-lahan dan membuangnya dengan perlahan juga. Mereka yang melihat
gerakan-gerakan yang dilakukannya merasa tertarik sekali, bahkan Masnan
mulai merasakan adanya kekuatan lain yang berpusaran di sekitar mereka,
tambah lama kekuatan tersebut tambah besar dan bergerak menuju sekeliling
Aswin, berputar di sana untuk beberapa saat. Yang lain tidak merasakan hal
yang sama dengan Masnan, tapi Basri, Kahar maupun Bumi mulai merasakan akan
terjadi hal yang luar biasa sebentar lagi, mereka menjadi waspada karena
kuatir akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

 

Dan… Aswin mulai menggerakkan tubuh, tangan dan kakinya, sesuai dengan
gerakan yang dilakukan oleh Bumi selama terjadinya pertandingan, yang
mengherankan semua gerakan yang dilakukan oleh Aswin sangat mirip sekali
dengan gerakan yang dilakukan oleh ayahnya bahkan walaupun masih kelihatan
kaku tapi sungguh sudah memadai sekali. Bumi merasa sangat heran sekali
karena dia merasa tidak pernah mengajari ilmu silat kepada anaknya, baru
akhir-akhir ini saja dia meletakan dasar-dasar silat kepada anaknya tapi
belum berkembang sampai sejauh ini. Aswin melakukan semua gerakan ini dengan
wajah berseri-seri gembira seperti seolah-olah dia sedang bermain-main saja,
matanya terlihat berkilat-kilat sekali-kali seperti mengeluarkan sinar
kehijauan. Orang yang melihat ini menyangka mata anak itu berkilat karena
pantulan sinar matahari pagi yang membias pohon-pohon hijau yang ada di
sekitar lapangan tersebut. Tapi bagi Masnan itu merupakan sebuah hal yang
menakjubkan sekali, dia menjadi teringat perkataan gurunya bahwa orang yang
bisa mengeluarkan kilat sinar kehijauan dari matanya itu menandakan bahwa
dia orang yang istimewa yang memang ditakdirkan untuk menjadi orang yang
luar biasa dalam ilmu kebatinan nantinya.  Tanpa perlu bersusah payah lagi
dia secara otomatis mempunyai dasar kekuatan kebatinan dalam dirinya yang
mana orang lain harus memupuknya setengah mati dan makan waktu
bertahun-tahun tapi orang tersebut tidak perlu melakukan hal tersebut, hanya
diajarkan sedikit saja dia akan dengan cepat sekali menguasainya bahkan
dengan dasar yang dia punya dia bisa mengembangkannya lebih hebat lagi.

 

Bahkan konon kabarnya dengan larikan sinar mata seperti itu dia bisa
membunuh dengan membakar hangus bangsa jin, setan, lelembut, siluman dan
iblis dengan sekali pandang.  Sedangkan terhadap manusia, tidak menyebabkan
dia seperti bangsa jin hangus terbakar tapi bisa membuat mereka
berhalusinasi yang menyebabkan kematian mereka seperti mereka bisa menusuk
diri mereka sendiri setelah mereka memandang mata tersebut dan mendengar
perintah dari si pemiliknya.  Semakin tajam terlihat kilatan sinar hijau di
mata orang tersebut akan semakin kuat tenaga batinnya, karena itu menandakan
yang bersangkutan sudah bisa mengontrol tenaga batinnya dengan sangat baik,
bisa menggunakannnya kapan saja dan di mana saja. Sungguh kekuatan batin
yang sangat menggiriskan sekali, kalau di salah gunakan akan berakibat
membahayakan terhadap lingkungan sekitarnya.

 

Masnan yang tenggelam dalam pikirannya tidak menyadari bahwa Aswin sudah
selesai memperagakan gerakan silat ayahnya waktu melawan dirinya, sekarang
Aswin sedang bersiap-siap mau menirukan gerakan yang dilakukan oleh Masnan.
Kahar segera menyenggol siku Masnan untuk melihat apa yang dilakukan oleh
Aswin, Masnan terkejut dan tersadar dari perenungannya tadi dan memandang
Kahar untuk menanyakan apa maksudnya, Kahar menjawab dengan memajukan
dagunya ke arah lapangan. Alangkah terkejutnya Masnan melihat Aswinpun dapat
menirukan gerakan silatnya dengan baik walau masih terlihat kaku, tapi semua
gerakan tersebut benar sesuai dengan gerakan yang dilakukan Masnan ketika
melawan Bumi. Basri lebih terkejut lagi dengan mengucek-ngucek matanya dia
memandang Aswin lalu Masnan bergantian dengan perasaan tidak percaya melihat
pemandangan itu. Dia merasa benar-benar tidak percaya Aswin bisa melakukan
hal itu, tadinya waktu Aswin melakukan gerakan ayahnya dia berpikir bahwa
sang ayah pasti pernah mengajarkan teori silatnya kepada anaknya walaupun
belum pernah praktek, tapi kini anak tersebut bisa melakukannya dengan
mantap dan nyaris sebaik yang dilakukan oleh Masnan membuat dia mau tidak
mau harus mempercayai matanya.

 

Lain lagi dengan pemikiran Bumi setelah dia dikejutkan dengan kepandaian
anaknya menirukan gerakan silatnya kini dia lebih dikejutkan lagi karena
anaknya bisa meniru juga gerakan yang dilakukan oleh Masnan, sempat dia
tidak mempercayai semua ini. Tapi setelah dia pikir dan renungkan kembali
percakapan tadi, dia sadar guru anaknya ada di sekitar mereka tentu sang
guru yang membantu muridnya untuk bisa mengingat semua gerakan silat,
mulailah dia tenang karena semua sudah masuk ke logikanya ibarat bermain
puzzle dia sudah menempatkan puzzle terakhir pada tempatnya maka semua sudah
sesuai dengan logikanya dan ini semua masuk akal serta tidak mengherankan
lagi baginya karena dia tahu guru anaknya merupakan pendekar nomor satu di
ranah minang ini tentu saja dibandingkan dengan dia, baik ilmu silat dan
tenaga dalamnya jauh sekali bedanya. Dan sewajarnya sang guru bisa memberi
petunjuk kepada muridnya untuk melakukan gerakan silat yang dia dan Masnan
lakukan tadi. Mulai dia dengan tenang dan bibir tersinggung senyuman
memandang anaknya bersilat, tapi biar bagaimanapun dia bangga juga walau
mendapat petunjuk dari gurunya, anaknya bisa melakukan semua gerakan
tersebut tanpa salah sedikitpun seperti seolah-olah anaknya pernah melatih
ilmu-ilmu mereka walau belum sempurna. Padahal anaknya baru sekali ini
melihat gerakan silat Masnan, kalau dirinya mungkin saja anaknya sudah
pernah lihat gerakan yang dia lakukan waktu melatih muridnya yang lain, tapi
kalau dia boleh jujur ilmu barunya yaitu “Tinju Bumi Tendangan Maut”
merupakan sebuah kombinasi ilmu silat yang mengandalkan kecepatan kaki dan
tinju yang belum pernah dia perlihatkan kepada orang lain, hari ini baru
pertama kali dia keluarkan karena dia ingin menguji keampuhan dari ilmu
tersebut. Dan ternyata anaknya mampu menirunya dengan sangat baik sekali.

 

Bersambung………..


No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.21.5/1314 - Release Date: 05/03/2008
18:38
 

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet.
- Tuliskan Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting.
- Hapus footer & bagian yg tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur 
pribadi.
- Posting email besar dari >200KB akan dibanned, sampai yg bersangkutan minta 
maaf & menyampaikan komitmen mengikuti peraturan yang berlaku.
===============================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]

Daftarkan email anda pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Agar dapat melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke