وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه Jalan tol Trans-Sumatera dan Jembatan Selat Sunda kalau sudah jadi mungkin bisa mengurangi urbanisasi dari Sumatera ke Jawa. Tetapi perlu hati2 karena bisa membuat Sumatera jadi Jawa kedua. Sekarang lingkungan hidup di Jawa sudah semrawut dan sesak karena pembangunan yg tak terarah dan tidak terkendali.
Barangkali Jembatan Selat Sunda tidak usah dibangun. Juga dari pada Jalan Tol lebih baik dibangun jaringan jalan kereta (api)...sehingga yg banyak bepergian ke Sumatera bukan hanya orang2 kaya Jawa yang bermobil pribadi dan lapar lahan/tanah...tapi orang2 kebanyakan yg bisa jadi tenaga kerja. Salam Fashridjal M. Noor Sidin L65bdg Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -----Original Message----- From: Augi Jusri Djalaluddin <augi....@gmail.com> Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Mon, 18 Nov 2013 13:43:54 To: <rantaunet@googlegroups.com> Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT): Mendesak, Perpres Tol Trans-Sumatera Asslm.Wr.Wb. Pembiayaan konsorsium gabungan dana 19 BUMN untuk rencana pembangunan Jalan Tol di atas Laut pesisir Utara Jawa, Jalan Tol Surabaya - Jakarta, hemat saya akan lebih baik ditunda dulu untuk 25 tahun mendatang. Rencana Jembatan Selat Sunda sejak 1960, Pelabuhan terpadat didunia (dalam 3 hari dapat menampung penumpang 300.000 lebih). Hemat saya Jalan Tol Sumatra bagian dari Jembatan Selat Sunda yang dapat mengurangi urbanisasi ke Pulau Jawa. Djoko Kirmanto khawatir rencana Tol atas laut Jakarta-Surabaya jadi pesaing Trans Jawa http://bit.ly/H6sB1b Referensi: Jalan Tol dan Kereta Api Johor Baru-Kuala Lumpur di Malaysia yang dapat menampung tenaga TKI, Konsultan Pribumi, Pabrik Semen di Sumatra dan Pabrik Besi Baja di Banten. http://id.wikipedia.org/wiki/Jembatan_Selat_Sunda http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_Expressways_and_Highways_in_Malaysia Semoga bermanfaat. Wass.Wr.Wb. AUGI JD augispot.blogspot.com Pada 18 November 2013 13.15, Aryandi Ilyas <aryandi...@gmail.com> menulis: > > > *JAKARTA, KOMPAS.com* — Indonesia khususnya di Sumatera telah lama > menunggu realisasi janji pemerintah untuk segera membangun Jalan Tol > Trans-Sumatera (JTTS). Selama ini tingkat kesejahteraan masyarakat dan > pertumbuhan ekonomi wilayah Sumatera rendah karena buruknya infrastruktur, > terutama jalan. Jika proyek JTTS dapat segera direalisasikan, akan > menimbulkan efek *multiplier* yang sangat positif sekaligus memeratakan > pembangunan untuk meningkatkan potensi ekonomi Sumatera yang diyakini bisa > melebihi pertumbuhan ekonomi nasional. > > Hal tersebut disampaikan peneliti senior Centre for Information > Development Studies (Cides) Umar Juoro dan Ketua Komisi V (bidang > perhubungan, infrastruktur, dan transportasi) Dewan Perwakilan Rakyat > Republik Indonesia (DPR RI) Lauren Bahang Dama dalam keterangannya, Minggu > (17/11/2013). > > Umar Juoro mengatakan, saat ini jalan yang ada di wilayah Sumatera sangat > tidak memadai dan overkapasitas sehingga menyedot biaya ekonomi yang sangat > tinggi. Pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi yang ada di Sumatera > oleh sebagian masyarakat dianggap tidak melakukan apa-apa terhadap > kerusakan jalan di wilayah Sumatera. > > "Akibatnya, sebagian masyarakat banyak yang menghentikan hilir mudik > kendaraan pengangkut hasil alam dan hasil ekonomi di Sumatera. Masyarakat > menganggap angkutan ini menambah parah kerusakan jalan. Sementara > penghentian kegiatan ekonomi, selain menimbulkan banyak pengangguran, juga > mengakibatkan kondisi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat makin menurun,” > ujar Juoro. > > Dengan adanya JTTS, kegiatan ekonomi seperti pengangkutan hasil pertanian > dan perkebunan, hasil kerajinan tangan, serta hasil tambang dari wilayah > Sumatera dapat dilakukan lewat jalan tol ini. Pelaku bisnis akan senang > jika JTTS dapat segera direalisasikan. Masyarakat Sumatera akan lebih > sejahtera dan lebih maju. > > “Yang paling siap untuk segera dilaksanakan oleh pemerintah untuk > meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat adalah dengan > segera merealisasikan pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera. Selama ini > pemerintah sudah menyiapkan anggaran untuk modal awal pembangunan Jalan Tol > Trans-Sumatera. Sementara badan usaha yang akan membangun dan > mengoperasikannya juga sudah ditunjuk dan sangat siap menjalankan penugasan > negara itu. Mengapa realisasi pembangunannya harus tertunda terus?” kata > Umar. > > Ketua Komisi V DPR RI Lauren Bahang Dama melihat potensi yang ditimbulkan > dari pembangunan JTTS berupa efek *multiplier* yang sangat positif untuk > pertumbuhan ekonomi Sumatera dan nasional. Pihak DPR RI akan terus mengawal > dan meminta pemerintah untuk segera merealisasikannya. > > Untuk dapat segera merealisasikan pembangunan JTTS ini, DPR RI meminta > pemerintah perlu segera menyediakan payung hukum berupa peraturan presiden > (perpres). Untuk itu, pihak DPR RI akan selalu meminta dan mendorong > Presiden untuk segera mengeluarkan perpres sebagai payung hukum bagi > pelaksanaan pembangunan JTTS. > > “Komisi V DPR RI yang secara teknis membidangi infrastruktur sangat > berharap dan menekankan pentingnya payung hukum sebagai landasannya. Kita > harus dorong dan minta kepada Presiden untuk benar-benar memperhatikan > serius rencana besar jangka panjang ini sebagai bagian dari proyek yang > nantinya akan jadi kebanggaan bangsa. Kita harap, sebelum akhir Desember > perpres sudah turun, sehingga proses pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera > sudah bisa dimulai tahun depan. Kita tunggu saja tanggapan Presiden > bagaimana,” papar Lauren Bahang Dama. > > > http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/11/17/1953420/Mendesak.Perpres.Tol.Trans-Sumatera > . > > > > Smoga bs terwujud, secepatnya.... > > Wassalammu'alaikum wr. wb > Aryandi, 40th+, ciledug, tangerang > *Tingkatkan Integritas Diri, Jalin Silahturrahim, Mari Bersinergi, Ayo > Jemput Rezeki, Bantu Anak Negeri* > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari > Grup Google. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . > Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.