Pak Tasril Tan Ameh n.a.h.

Nan mambuek "mato sipik" ko (sabananyo ambo indak satuju jo panyabuik an
'mato sipik' dek karano itu bararti awak mambuliahan urang mamanggia awak
'si hidung pesek'), manjadi kayo rayo adolah awak-awak juo. Ambiak lah
contoh nan di paringkek partamo R. Budi & Michel Hartono, nan pundi-pundi
amehnyo barasa dari rokok Djarum. Sia nan mambali rokok ko? Apokah
urang-urang Cino di RRC atau 'si hidung pesek' di Nusantara ko? Jadi sia
nan babaiak hati mambuek The Hartonos tu manjadi milyuner salamo ko?

Ambo kutip data YLKI (2009, ampek tahun silam) nan manyatokan dalam setahun
terjual 235 milyar batang rokok. Ya, *235.000.000.000* batang! Tentu ndak
sadonyo dari Djarum. Tapi iko sabagai ilustrasi gadang betapa banyaknya
kemubaziran yang dilakukan rakyat/umat selama ini.

Mari kito lanjuik an kalkulasi sederhana dari data YLKI di ateh:

1. Jika setahun 235 milyar batang, maka konsumsi rokok sehari masyarakat = *644
juta* batang (dibulatkan).

2. Jika kita asumsikan 80% perokok di Indonesia adolah muslim, maka dari
644 juta batang itu sebanyak *515 juta batang dikonsumsi perokok yang
beragama Islam.*

3. Dari konsumsi 515 juta batang rokok dalam satu hari, maka dalam satu
menit dibakar *358.000 batang.*

4. Jika asumsi harga sebatang rokok Rp. 100 (Seratus rupiah) saja, maka d*alam
satu menit uang yang dibakar perokok muslim adalah* *Rp. 35,8 juta. *

Sehari?* Rp 51,5 miliar! *

Apakah betul, uang sebanyak Rp. 51,5 milyar itu terbakar setiap hari? Tentu
tidak, karena sebagian besar darinya masuk ke dalam ... rekening pemilik
pabrik rokok.
Jadi masih perlu herankah kita jika para pemilik pabrik rokok selalu
bertengger di daftar supermilyarder negeri ini, padahal mereka bisa berada
di peringkat itu akibat "kemurahan hati" para perokok, yang mayoritas, si
"hidung pesek" sendiri?

Ini PARADOKS PERTAMA ketika kita mencela "si mato sipik" tanpa data yang
kuat, karena sebetulnya kita "si hidung pesek" ini hanya menepuk air di
dulang yang memercik ke wajah sendiri.

Sekarang kita lanjutkan dengan PARADOKS KEDUA menyangkut aktualisasi riil
zakat dibanding konsumsi rokok.

#Paradoks Kedua: Jumlah Zakat di Indonesia

1. Data BPS 2010 untuk jumlah penduduk Indonesia = 210 juta jiwa.
Jika 50% dari jumlah penduduk (asumsi moderat) merupakan wajib zakat, maka
ada *105 juta jiwa* wajib zakat.

2. Anggaplah rata-rata zakat maal setahun itu* Rp. 1.000.000 (satu juta
rupiah)*, maka proyeksi penerimaan zakat maal dalam setahun itu *Rp. 105
triliun.*
Bahkan kalaupun dibuat proyeksi pesimistik kurang dari separuhnya,
seharusnya zakat maal yang dikeluarkan umat paling tidak *Rp. 50 triliun.*

3. Namun kenyataannya? Data Kementerian Agama 2009 menyatakan, zakat maal
yang terkumpul hanya* Rp. 1 trilyun*! Kurang dari 1/50 dari "proyeksi
pesimistik" penerimaan zakat, dan jauh lebih kurang lagi dari 1/100
dibandingkan proyeksi normal yang Rp. 105 trilyun.

4. Apa penyebabnya? Begitu kikirkah umat dalam menyalurkan zakat? Tentu
kita akan berapi-api menampik, "Tidak!"  Sebab, pelajaran tentang Fiqh
Zakat, adalah pelajaran yang sudah diterima muslim sejak kecil.

Tan Ameh dan sanak Ralanta RN nan budiman, percayakah adidunsanak jika
proyeksi penerimaan zakat yang dihitung oleh 4 lembaga di bawah ini, bahkan
menunjukkan angka jauh di atas (realisasi) yang Rp. 1 trilyun? Mari kita
lihat perhitungan kalkulasi Potensi Zakat dari 4 lembaga nan ambo kumpuakan:

- Menurut PIRAC (*Public Interest Research and Advocacy Center*): Rp.   20
triliun.
- Forum Zakat
            : Rp.   17,5 triliun.
- CSRC UIN Syahid
        : Rp.   19 triliun.
- Bank Pembangunan Asia (ADB)
: Rp. 100 triliun.

Menarik bukan? Bahkan untuk proyeksi potensi zakat terkecil (versi Forum
Zakat), realisasi zakat maal Rp 1 trilyun itu masih jauh panggang dari api.
Lebih menarik lagi, proyeksi potensi zakat yang paling mendekati jumlah
populasi justru dikeluarkan oleh ... Bank Pembangunan Asia!

5. Jika dua paradoks ini dipertemukan dalam sebuah ruang imaji kita, maka
jika dalam sehari *para perokok muslim membakar Rp 51,5 miliar *(sekaligus
membuat superkaya para pemilik pabrik rokok seperti Budi & Michel Hartono),
maka sebetulnya  hanya dalam *20 HARI* saja, jumlah uang terbakar di bibir
para perokok muslim sudah lebih dari Rp. 1 triliun, sebuah jumlah yang,
sedihnya,  hanya bisa dikumpulkan umat Islam untuk zakat maal dalam setahun!

Perhatikanlah persamaan matematika super sederhana yang tiba-tiba menjadi
sangat mengerikan ini, majelis palanta yang budiman:

------------
*Uang rokok perokok muslim selama 20 hari = Zakat maal setahun  *
------------

Tan Ameh n.a.h,
bagaimana caranya agar kita bisa melihat, bahwa jangan-jangan masalah
kesenjangan pendapatan selama ini tidak sepenuhnya kesalahan "si mato
sipik", tapi jangan-jangan justru karena kesalahan awak "si hidung pesek"
nan labiah gadang dan lebih mubazir dalam perbuatan?


Salam,

ANB,
45, Cibubur


Pada 27 November 2013 17.38, Tasrilmoeis <tasrilmo...@banuacitra.com>menulis:

> Ko daftar 50 urang paliang kayo di Indonesia, lai ndak bara nan malayu do,
> ampia sado no nan mato sipik.
>
>
>
> Tan Ameh
>
>
>
> *Ini Dia Daftar Terbaru Orang Paling Tajir di Indonesia*
>
> *Angga Aliya* - detikfinance
>
> Jumat, 22/11/2013 08:3*1*
>
> [image: Description: Description:
> http://newopenx.detik.com/delivery/lg.php?bannerid=261&campaignid=3&zoneid=152&loc=1&referer=http%3A%2F%2Ffinance.detik.com%2Fread%2F2013%2F11%2F22%2F082613%2F2420265%2F4%2F6%2Fini-dia-daftar-terbaru-orang-paling-tajir-di-indonesia&cb=26dd847896]
>
> 1. R Budi & Michael Hartono (-)
> Harta US$ 15 miliar
>
> 2. Eka Tjipta Widjaja & Keluarga (90 tahun)
> Harta US$ 7 miliar
>
> 3. Anthony Salim dan Keluarga (64 tahun)
> Harta US$ 6,3 miliar
>
> 4. Susilo Wonowidjojo & keluarga (57 tahun)
> Harta US$ 5,3 miliar
>
> 5. Chairul Tanjung (51 tahun)
> Harta US$ 4 miliar
>
> 6. Sri Prakash Lohia (61 tahun)
> Harta US$ 3,7 miliar
>
> 7. Boenjamin Setiawan & Keluarga (80 tahun)
> Harta US$ 3 miliar
>
> 8. Peter Sondakh (61 tahun)
> Harta US$ 2,7 miliar
>
> 9. Mochtar Riady & keluarga (84 tahun)
> Harta US$ 2,5 miliar
>
> 10. Sukanto Tanoto (63 tahun)
> Harta US$ 2,3 miliar
>
> 11. Putera Sampoerna dan keluarga (66 tahun)
> Harta US$ 2,15 miliar
>
> 12. Tahir (61 tahun)
> HartaUS$ 2,05 miliar
>
> 13. Bactiar Karim (56 tahun)
> Harta US$ 2 miliar
>
> 14. Theodore Rachmat (69 tahun)
> Harta US$ 1,9 miliar
>
> 15. Martua Sitorus (53 tahun)
> Harta US$ 1,85 miliar
>
> 16. Murdaya Poo (72 tahun)
> Harta US$ 1,75 miliar
>
> 17. Ciliandara Fangiono dan keluarga (37 tahun)
> Harta US$ 1,7 miliar
>
> 18. Achmad Hamami dan keluarga (83 tahun)
> Harta US$ 1,5 miliar
>
> 19. Kartini Muljadi dan keluarga (83 tahun)
> Harta US$ 1,42 miliar
>
> 20. Eddy Katuari dan keluarga (62 tahun)
> Harta US$ 1,4 miliar
>
> 21. Low Tuck Kwong (65 tahun)
> Harta US$ 1,37 miliar
>
> 22. Hary Tanoesoedibjo (48 tahun)
> Harta US$ 1,35 miliar
>
> 23. Ciputra dan Keluarga (82 tahun)
> Harta US$ 1,3 miliar
>
> 24. Edwin Soeryadjaya (64 tahun)
> Harta US$ 1,2 miliar
>
> 25. Djoko Susanto (63 tahun)
> Harta US$ 1,15 miliar
>
> 26. Eka Tjandranegara (67 tahun)
> Harta US$ 1,15 miliar
>
> 27. Harjo Sutanto (87 tahun)
> Harta US$ 1,14 miliar
>
> 28. Soegiarto Adikoesoemo (75 tahun)
> Harta US$ 1,040 miliar
>
> 29. Kusnan dan Rusdi Kirana (54 tahun)
> Harta US$ 1 miliar
>
> 30. Garibaldi Tohir (48 tahun)
> Harta US$ 960 juta
>
> 31. Sjamsul Nursalim (72 tahun)
> Harta US$ 950 Juta
>
> 32. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono (85 tahun)
> Harta US$ 940 Juta
>
> 33. Kuncoro Wibowo dan Keluarga (57 tahun)
> Harta US$ 910 Juta
>
> 34. Husain Djojonegoro dan Keluarga (64 tahun)
> Harta US$ 875 Juta
>
> 35. Sudhamek (57 tahun)
> Harta US$ 830 Juta
>
> 36. Eddy Kusnadi Sariaatmadja (60 tahun)
> Harta US$ 820 Juta
>
> 37. Benny Subianto (71 tahun)
> Harta US$ 790 Juta
>
> 38. Aksa Mahmud (68 tahun)
> Harta US$ 780 Juta
>
> 39. Jogi Hendra Atmadja (67 tahun)
> Harta US$ 760 Juta
>
> 40. Santosa Handojo (49 tahun)
> Harta US$ 750 Juta
>
> 41. Prajogo Pangestu (69 tahun)
> Harta US$ 745 juta
>
> 42. Hashim Djojohadikusumo ( 59 tahun)
> Harta US$ 700 juta
>
> 43. Kiki Barki (73 tahun)
> Harta US$ 680 juta
>
> 44. Alexander Tedja (68 tahun)
> Harta US$ 670 juta
>
> 45. The Nin King (82 tahun)
> Harta US$ 650 juta
>
> 46. Winato Kartono (42 tahun)
> Harta US$ 590 juta
>
> 47. Sandiaga Salahuddin Uno (44 tahun)
> Harta US$ 460 juta
>
> 48. Trihatma Haliman (61 tahun)
> Harta US$ 450 juta
>
> 49. Arifin Panigoro (68 tahun)
> Harta US$ 420 juta
>
> 50. Sutjipto Nagaria (72 tahun)
> Harta  US$ 390 juta.
>
>
>
>
>
>
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

<<image001.gif>>

Reply via email to