ambo manyimak... Taruihan lah pak...diskusi. Banyak nan bisa dijadikan pelajaran. 

applause untuak pak BM dan pak ZD.

rahyussalim
From: Bakhtiar Muin PhD
Sent: Thursday, December 5, 2013 16:08
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply To: rantaunet@googlegroups.com
Cc: bmsa...@gmail.com
Subject: [R@ntau-Net] Ta gilo2 jo investor

Assalamualaikum:

 

Zaid Dunil:

 

Satantang pertanyaan sanak Bachtiar Muin PhD sebagaimana dibawsah ini : 
1. Betul ngak puluhan ribuan ha yg dikuasai Lippo adalah kebun karet
negara?
2. Betul ngak Bumi Serpong Damai, puluhan ribuan ha, adalah kebun
karet negara?
Tolong dijawab ya apa tidak ?
 
 
 
Ambo jawab dengan tegas : TIDAK
 
Untuk sanak ketahui, luas areal Lippo Karawaci hanya 3000 Ha. Luas Lippo
Cikarang 3050 Ha. Total 6050 Ha.
 
Bumi Serpong Damai luas areal keseluruhannya adalah 6000 Ha.
 
Kok anda kemukakan masing masing “Puluhan ribuan Ha” ?? Gak bagus melebih
lebihkan , magadang gadangkan angko untuk menarik perhatian.

Komentar balik BakhtiarM:

 

Tahap awal pengembangan Lippo Cikarang dan Lippo Karawaci, memang sekitar 6050 Ha, tanah Negara, bekas kebun karet. Tapi dari awal sajo, Lipo sudah mulai membebaskan tanah2 disekeliling proyeknya. Ada yg mau naik haji, perlu uang, dibeli Lippo. Ada yg mau kawinan anak, perlu uang dibeli lagi, ada yg meninggal, bagi2 harta dibeli lagi.

Cobalah angku lihat di google, atau jalan2 ke industrial estate Lippo, di bandingkan dengan awal2nya yg hanya  6050 ha, sekarang ambo taksir sudah  ber lipat2, luas bangat.

Begitu juga BSD, ambo, mutar2 di BSD, masya Allah, yg dulunya kebon karet 6000 ha, sekarang sudah luas bangat, sudah seperti satu kota satellite modern.

Angku merefer ke data pengembangan tahun 1984, awal BSD berdiri. Sekarang 2014, 30 tahun kemudian.
Kalau Cuma 6000 ha, masih bisa jalan kaki pagi angku.

 

Jadi puluhan ribu ha, luas sekarang, angku, bukan luas pengembangan awal.

 

Zaid Dunil:

 

Tentang pertanyaan pertanyaan sanak Bachtiar Muin seterusnya ambo ingin
memberikan ilustrasi sbb.
 
1. W aktu Presiden Megawati jual gas ke Cina tahun 2003, harga gas
periode 1990-2002 rata2 adalah: US$ 2.5/MMBTU . Lalu Presiden Megawati
menjual gas di harga US$ 3,35 per MMBTU, jauh diatas harga rata2. Memang
saat itu harga gas ada di sekitar US$ 4/MMBTU, jadi seperti ada harga
diskon buat China. Tapi siapa yg bisa tahu harga gas tahun 2003, 2004, dst
mau kemana? Nah tahun 2003- 2008 harga gas melonjak tajam ke US$ 5- 12/
MMBTU, dimana harga jual gas Presiden Megawati jadi sangat2 murah . Lalu
orang mengkritik Kok Presiden Megawati menjual Gas dengan harga sangat murah
. Jadi kebijakan tahun 2003 yang didasarkan pada kondisi tahun 2003 dinilai
berdasarkan kondisi tahun 2005 lalu dinilai : “ Salah , Bodoh dan ada apa
apanya” .
 
Bakhtiar Muin:

 

Setelah perang Arab Israel 1967, 1973, harga minyak dan gas, tidak lagi murah angku. Syech Yamani yg lulusan Harvard, sudah sangat cerdik. Harga minyak/gas tidak lagi linear dengan, supply dan demad.


Sekarang ini dunia membutuhkan 112 juta barrel minyak perhari, supplynya 100 juta barrel, kurang sekitar 2 juta barrel. Coba Saudi, kurangi saja produksi minyak jadi setengahnya dari belasan juta jadi 5 juta barrel saja, harga minya dunia akan naik se tidak2nya jadi dua kali lipat. Ekonomi dunia, bisa dibikin berantakan.
Saudi, takut saja ke Amerika, takut rajanya digulingkan Amerika.

Jadi kontrak jangka panjang yg dilakukan baik Soeharto dan penerusnya, termasuk Mega, SBY  merupakan betul2 satu kebodohan yg luar biasa.


7 milyar penduduk dunia, kalau belum sadar juga, harus menghemat energy yg tidak bisa terbarukan, kekurangan supply minyak, malapetaka dunia.


Jangan kaget, kalau negara2 Arab berani mempermainkan supply minyak, Jepang, Negara damai sekarang, bisa lebih kejam dari Amerika, dalam mengamankan kepentingan energinya.

Dari pada mati kedinginan di musim dingin, mending jatuhkan micro nuclear di Arab. Orang Arab habis, ambil minyaknya. Situasi itulah yg di tunggu2 Israel.

Di DPR Israel, yg dikenal Kessnet, terpampang peta Negara Israel yg membentang dari perbatasan Mesir sampai Irak.

 

Zaid Zunil:

 

Pengamat tidak tahu bahwa
tambang tembaga yang dikerjakan Freeort itu duku adalah Gunung yang sulit
dicapai. Tidak ada Pengusaha Indonesia dan bahkan asing lainnya yang
berminat. Biaya untuk membuka tambang itu amat besar dan diantara
Perusahaan Tambang Internasional, Freeport lah yang dipilih karena
reputasinya.
 
Sekarang hasilnya luar biasa, siapa yang akan menyangka bahwa gunung itu
tidak hanya menghasilkan tembaga, melainkan juga emas dan yang paling
diuntungkan adalah pengelolanya. Freeport adalah suatu perusahaan public
yang terdaftar du bursa efek New York dan diawasi oleh Bapepamnya Amerika.

 

BM:

 

Freeport, waktu dapat konsesi tambang tembaga di Irian, bukan perusahaan tambang, tapi perusahaan sulfur yg nyaris bangkrut, setelah Fidel Castro berhasil merebut Kuba.
Atas jasa Henry Kissinger, menlu Amerika Serikat, dibawah Presiden Ford, membantu membikin deals dengan Soeharto, Amerika mendukung Irian bagian dari Indonesia di PBB, tambang tembaga di Irian dikasihkan ke Freeport.

 

Sejak dari mula sudah ada emasnya, angku Zaid, tapi di awal2 usaha tambang itu, BELUM ADA TEKNOLOGY BAGAIMANA MENGELUARKAN EMAS, hanya sekian gram per ton material.
Karena belum ada teknologynya, seharusnya konsentratenya tidak boleh dibawa keluar negeri, karena melanggar kesepakatan.

 

Waktu kami seminar Permias di Houston Texas, beredar selebaran Texas Cronicle, kecurangan Freeport. Lawyer di Amerika menawarkan kepada kami, agar perusahaan Frreport di tuntut di Amerika, milyaran dollars.

Freeport, ketakutan menghubungi kami, bersedia mempresentasikan versi Freeport.

Tapi kami sudah deals sama pak Harto, kirimlah kami keluar negeri banyak2, jadi anak2 baik membangun Negara. Deals sama Soeharto dilakukan, atas dasar kebaikan untuk Negara.

Group ambo yg berangkat ke luar negeri pertama kali. Boediono, Syahril Sabirin, Dradjad Jiwandono Cs, Arief Budiman, Anwar Makarim cs, senang2 saja sebarkan photo copy tulisan di Time. Bu Tien madam fifty2 , Soeharto marah, menstop HIID.

Pikiran ambo, kalau ma lawan2, kita akan bodoh terus, seperti negara2 diktator timur tengah. Kalau mau sekolah keluar negeri, harus biaya sendiri, kemudian jadi immigrant di Amerika.
Jadi adiak2 Ambo di Indonesia malawan ka Soeharto, ambo ambil kebijakan ba baiak2 ka Soeharto, agar baliau mau mengirim mahasiswa ke luar negeri.
Dengan dukungan pak Harto, lumayan ada beberapa ribu yg keluar negeri.

Kedutaan tidak bersedia, membantu membawa Freeport ke pengadilan Amerika, ambo jugo tidak mau konfrontasi dengan pak Harto.

Jadi kecurangan Freeport membawa konsentrat ke Amerika ini harus di proses hukum di pemerintahan yg akan dating.

 

Zaid Dunil:

 

2. 2. Sekarang Blok Mentawai sedang di eksplorasi oleh Total, suatu
perusahaan minyak Perancis, dengan perkiraan biayanya kemungkinan bisa
mencapai US 100 juta. Sebelum Total mengerjakan eksplorasi Blok Mentawai
itu, sudah ditawarkan kepada perusahan minyak lain, termasuk pengusaha
pengusaha Indonesia. Tapi tidak ada yang berani. Kenapa ?. Karena risikonya
besar. Ada kemungkinan eksplorasi itu gagal maka biaya yang bisa mencapai
US 100 juta itu hilang begitu saja. Begitulah pengusaha itu tidak selalu
untung, ada kemungkinan rugi juga. Bagaimana kalau kemudian Total berhasil
dan mengeluarkan minyak sampai 100.000 barel atau lebih perhari ? Dan Total
memperoleh bagian antara 10 s/d 15 % tanpa susah payah lagi, karena
pompanya otomatis mengangguk anguk mengeluarkan minyak. Lalu kita sebagai
pengamat sepuluh tahun setelah itu akan melihat enak sekali mereka ya,
kerjanya dikit, biayanya dikit hasilnya besar. Kenapa kok harus asing yang
dikasi , kenapa tidak dikerjakan orang Indonesia saja ? Dan orang yang
menilai nya lupa bahwa Total mengeluarkan biaya besar ketika eksplorasi dan
bahkan berpotensi rugi besar kalau eksplorasi itu tidak berhasil menemukan
minyak.
 
BM:

 

100 juta US, dollar cincai, kecil bangat angku Zaid. Indonesia keluarkan cost recovery 15 Milyar dollar pertahun angku Zaid.

Kalau dry hole, memang hilang 100 juta dollar, tapi 15 Milyar dollar, setara dengan 150 sumur dalam angku Zaid.

Tidak mungkin ngebor 150 titik, bakal dry hole semuanya.

Dry hole, satu hal yg biasa di dunia perminyakan angku Zaid.

 

Ambo pernah me supervisi beberapa kali pengoboran di laut angku Zaid. Ambo menentukan, apakah tiang bor sudah cukup dalam, dan kapan pemancangan distop.
Ambo Tanya ke British Petroleum yg ambo supervise, bagaimana, ada gasnya ngak?

Tenang saja mereka jawab, dry hole. Dalam pikiran ambo, rugi ya puluhan juta dollars.

Mental Inlander, panakuik mananggung resiko itulah nan ado di pejabat2 negara. Pertamina tidak bisa maju2 karena tidak diberi keleluasaan  dalam menanggung resiko

Total, perusahaan baru di bidang perminyakan. Total BUMN perancis, di th 1960 berhasil di Afrika. Sedangkan Awak sudah ngebor minyak, SERATUS TAHUN LEBIH DULU DARI PERANCIS.
Pertengahan abda ke 18, Amerika dan Belanda sudah ngebor minyak skala industry. Waktu zaman Belanda, urang awak juo nan ngebor di Cepu, di Dumai.

Ambo pernah membantu Medco dalam mencari konsultan dunia untuk membantu proyek gas Kuala Langsa.

Konsultan ini berasal  dari Inggeris. Dia mengatakan, sebenarnya anda lebih berpengelaman dari kami, dalam eksplorasi minyak. Belanda 70 tahun lebih dulu dari kami.

 

Merah muko ambo, karena malu, mendengar bule itu bicara.

Sekarang coba lihat Antara Total dan Pertamina.

 

Total baru bergerak di Minyak 50 tahun, Pertamina yg bekas usaha Belanda sudah bergerak pertengahan abad ke 18, sekitar lebih dari 120 tahun.

Total sdh mendunia dalam 50 tahun.

 

Pertamina, mayoritas masih di Indonesia. Produksi Pertamina minyak/gas setara dgn 125 ribu barrel di Indonesia, sedangkan total  di Indonesia minyak/gas setara 500 ribu barrel.

Apa kita tidak malu? Apa kita tidak malu, sekarang jadi buruh Total? Anak ambo, salah satunyo yg jadi buruh Total.

 

Tulisan2 ambo nan bombastis, diperlukan untuk membangkitkan percaya diri anak bangsa.

 

Ambo baka group FB, menolak investasi Lippo,  ba bondong2 urang bagabung. Tiok hari kiniko group batambah sekitar duo ribu.

Jadi tulisan ambo nan ma labiah2 kan itu paralu angku Zaid, menghidupkan semangat urang Minang.

Terlebih dulu ambo minta maaf, kalau ado kato2 yg menyinggung dun sanak.

 

Salam

Bakhtiar Muin

65 th



 

 

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke