Assalamualaikum:
Meyru, 29, London Pak Bakhtiar Muin nan ambo hormati, Kalau buliah ambo nio batanyo tentang pernyataan Bapak yang iko: "[*A]mbo terlibat dalam sebagai konsultan, mega2 proyek di nagari ko, mangarati bana ambo, bagaimana nagari ko, kehilangan revenue ribuan triliiun pertahun*." Sepangatahuan ambo, revenue negara ko ado duo pak, pajak dan non pajak. APBN 2012 menyabuikan bahwa (sumber Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan): -penerimaan pajak & cukai: 914,2 triliun & 118,4 triliun -penerimaan bukan pajak: 279 triliun Jadi kalo ditotal sadoalah penerimaan negara ko di tahun 2012 versi APBN, jumlahnya 1,311 triliun. Salain itu BPS manyabuikan pulo bahwa Produk Domestik Bruto Indonesia di 2012 adalah 8,241.9 triliun. Pak Bakhtiar manyampaian bahwa Bapak *paham bana* baa negara ko *kehilangan revenue ribuan triliun per tahun*. Karena "ribuan triliun per tahun" iko tantunyo bukan masalah ketek Pak, ibarat di kerajaan fauna, iko masalah dinosaurus Pak. Dek kalo ambo bandingan jo pendapatan negara ko satahun manuruik data resmi cuma 1.311 triliun, dan PDB negara ko menurut BPS 8.241 triliun. Ambo jadi tertarik dan ingin batanyo: - Menurut Pak Bakhtiar, revenue nan ilang ko nan ma, nan pajak ato non pajak? - Kalo misalnya bapak paham bana revenue nan sagadang tu ilang, apo penyebabnyo ? apo dek strategi keuangan perusahaan nan hebat? misalnya bisa mambuek tax planning nan sabana canggih? Kalo iyo coitu, labiah rancak Bapak sampaikan se informasi tu ke otoritas nan berwenang, misalnyo kantua pajak. Jadi kok memang batua pernyataan dan info Bapak tu, bisa diusut nan nakal-nakal tuh, dan batambah penerimaan pajak negara awak. - Kalau ternyata menurut Pak Bakhtiar, revenue nan ribuan triliun tu ilang dek malawan hukum, katoan lah korupsi misalnyo, Bapak bisa sampaikan pulo ka instansi nan berwenang, misalnya badan anti korupsi yang bakantua di Kuningan. Kalo iyo batua info Bapak, bisa lo diusut dek mereka revenue nan ribuan triliun tu. - Kalau ternyata pitih sagadang tu ilang dek inefisiensi operasional, tantunya Bapak sebagai konsultan bisa langsung maagiah masukan-masukan nan rancak ka perusahaan. Ambo raso itulah tugas konsultan. Sekian pertanyaan ambo Pak Bakhtiar. Maafkan kato-kato ambo kalo ado nan salah-salah :) Tanggapan BM: Ambo menulis dan memprediksi atas pengamatan ambo, jadi kalau ambo di kriminalisasi, dianggap memfitnah, di pengadilan ambo tantang untuk datang kelapangan, mencheck kebenaran nan ambo katokan. Statistik mengatakan produksi batu bara Indonesia 400 juta ton pertahun. Sekarang coba angku pergi ke Kalimantan Selatan saja, amati berapa ton batu bara yg diangkat lewat barge, dibawah ketengah laut, sampai batas perairan Indonesia. Berapa besar kapal tsb, berapa kapsitas barge. Kemudian kunjungi lagi Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, jumlah2kan semua. Kunjungi setiap jetti yg ada. 400 juta ton atau lebih dari satu milyar ton? Kemudian check dengan kebutuhan dunia, dan produksi dunia. Ada gap yg besar Antara batubara yg dipakai dengan jumlah supplynya. Begitu juga ikan, hitung berapa konsumsi ikan orang Jepang, berapa produksi Jepang. Jepang mengatakan 2/3 ikannya dari Indonesia. Hitung harga ikan, kalikan angka2 estimate. Bandingkan angka2 yg di perikani, dengan info2 dari pengusaha ikan. Lihat sendiri, waku bongkar ikan. Begitu juga lihat pertambangan nikel, boxit, timah, tembaga, emas. Kalau UU Indonesia di rubah seperti UU India saja, dan dikontrol dengan benar, Indonesia tidak kurang dari 4000 trilliun kehilangan revenue. Angka Abraham Samad lebih besar lagi 3-4 kali, dari angka yg ambo kemukakan Perusahaan yg besarnya omzetnya tiga trillun, cukup banyak yg melaporkan, hanya sepertiganya. Ketiga ditanya, kenapa berani betul seperti itu, kalau ketahuan bisa2 minimal 20 tahun dalam penjara. Jawaban yg saya dapat: Ngapain membayar pajak secara benar, uangnya akan dikorup juga. Kita ber darah2, penuh keringat, anda lihat sendiri, kita kerja shift tiga kali, dua puluh empat jam bekerja, enak2 saja hasil keringat kita di korupsi. Belum lain permainan di proyek trilliunan, minta ampun. Makanya saya yakin betul, kalau Negara ini diurus dengan benar, pendapatan percapita rakyat Indonesia akan naik sekitar 3 kali lipat dari sekarang. Salam BakhtiarM Salam BakhtiarM -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.