Anda terlewat dng anak orangtua angkat yg ditemui zainuddin d padang
panjang yg tampilannya macam preman geng motor, dan jauh sekali dari
zamannya. Rumah yg pakai pintu kaco dan yg paling aneh.. wanita yg ditemui
haryati ketuka ke padang panjang, pakai baju ktb ala abad 21, dan
memperkenalkan tunangannya yg berpakaiyan ala leonardo de caprio.
Kemudian naik mobil mewah body lama memang tapi cat berkilau ala abad 21,
cat yg tidak dipakai bahkan oleh mobil milik hitler pun pada jaman itu..
Ambo berenti nonton dan langsung pulang stelah adegan mobil mewah dikebon,
entah sawit entah kebon teh udah ga membuat ambo pengen tahu lagi...
Satu lagi... saat mamak si nurhayati rapek sasamo mamak nanlain batigo ka
mausia zainuddin.. ambo yakin ndak kebiasaan zaman itu mamak2 mangecek
sorang tagak sorang duduak d kursi goyang..
Heheheeee... makmur bana rang awak di jaman hindia belanda nak angku2...
Sabananyo yg ingin awak tonton adegan saat pandeka sutan mambunuah
datuaknyo sampai diusia ka makasar, tapi sayang, sutradara cuma tertarik
pada kisah kemesraan sehingga langsung potong kompas, adegan kemesraan yg
tumbuh nya pun ibarat kilat dan dipaksakan untuk nsmpak romantis...

Akhir kata... kalau manuruik ambo yg ndak tertarik nonton sampai abis, film
ini sangat amatiran...


On Sunday, December 22, 2013, ajo duta <ajod...@gmail.com> wrote:
> Nakan ANB, sayang film TKVW ini tidak digarap oleh penulis skenario yang
menghayati betul kisah yang ditulis Buya Hamka ini.
> Produser/sutradara film ini tidak melihat keberhasilan "Sang Pencerah".
Seharusnya mereka bertanya kesana kemari, lebih dahulu.
>
>
>
-----------------------------------------------------------------------------------------------
> "Komunitas RN Harus Hidup Terus Melebihi Usia Kami Yang Tua-tua Ini"
(Bunda Nizmah pada acara HUT RN 20 Tahun)
> Wassalaamu'alaikum
> Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
> 17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo
> Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli -
> Jakarta - Sterling, Virginia USA
> ------------------------------------------------------------
>
> 2013/12/21 Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org>
>
> Assalamu'alaikum Wr. Wb,
> memenuhi permintaan Rky Renny dan Rina, juga Pak Saaf melalui Facebook
agar ambo manulih saketek tentang film "Tenggelamnya Kapal Van der Wijk"
yang baru 2 hari ini beredar di bioskop,
> di bawah ini adalah kesan singkat ambo yang dikopi dari status FB ambo
pagi ko.
> Semoga berkenan.
> Wassalam,
> ANB
> 45, Cibubur
> ___
> TENGGELAMNYA KAPAL PROFETIK. Kita memang harus berterima kasih pada Sunil
Soraya, yang menghidupkan impian banyak orang untuk melihat ekranisasi
roman legendaris "Tenggelam Kapal Van Der Wijck" karya Buya Hamka. Dan
Sunil pun, konon, menyiapkan waktu lima tahun untuk memproduksi film
berdurasi 165 menit ini, cukup panjang untuk rata-rata film Indonesia yang
biasanya berkisar 100-an menit.
>
> Lalu kita mendengar dialek kental Makassar dari Zainuddin (ayah Minang,
ibu Makassar) di sepanjang film. Anak yang "di Makassar dianggap orang
Minang, di Minang dilihat sebagai anak Makassar" ini mencoba mencari jejak
leluhur ke Batipuh, Sumatra Barat, untuk menemukan dirinya jatuh hati 3/4
mati pada Hayati, "bunga Batipuh" yang dijaga para mamak (paman dari garis
ibu) seketat para pengusaha menjaga investasi.
>
> Lalu kita melihat keindahan alam Minangkabau dan seketul tradisinya yang
kaya memenuhi kamera. Pepatah petitih bertebaran menyapa penonton, terutama
berkat peragaan mumpuni Musra Dahrizal -- seniman serbabisa Minang yang
populer dipanggil Mak Katik -- yang berperan sebagai datuk kaum adat dan
mamak Hayati. Begitu pun tradisi borjuasi segelintir elit Minang di kota
Padangpanjang lewat kegiatan pacuan kuda, kegiatan yang mempertemukan
Hayati dengan Aziz, lelaki "modern", yang hidupnya jauh lebih mapan dari
Zainuddin, dan yang terpenting, Minang tulen.
>
> Layaknya dalam rumus kisah tragedi, tokoh Aziz menjadi vital karena
melalui dialah konflik dibangun setelah sang datuk yang berwenang
memutuskan masa depan Hayati menerima lamaran Aziz dan mencampakkan
Zainuddin. Karam dalam patah hati yang tak tersembuhkan, patah hati yang
membuatnya majenun, Zainuddin pindah ke Batavia, lalu ke Surabaya, menekuni
profesi sebagai pujangga yang kelak membuatnya masyhur. Kemudian garis
nasib sekali lagi mempertemukan Zainuddin (kini bernama Shabir) dengan
Hayati dan suaminya Aziz, yang kini sudah jatuh miskin, di Surabaya. Shabir
mengizinkan dua "sahabatnya" itu untuk tinggal di rumahnya yang semewah
istana. Aziz yang awalnya ingin memanfaatkan kebaikan hati Shabir, akhirnya
malah memutuskan bunuh diri untuk memberikan kesempatan agar Hayati bisa
bersatu kembali dengan kekasih lamanya. Namun Shabir tak menggunakan
kesempatan itu untuk mendekati Hayati, malah menyuruhnya pulang kampung
dengan naik kapal Van der Wijck.
>
> Tim skenario (termasuk Sunil di dalamnya, selain Imam Tantowi dan Donny
Dhirgantoro) memilih setia pada plot kisah yang dikembangkan Buya Hamka.
Tak ada puntiran, sisipan, pengubahan, pengembangan, alur kisah dari yang
sudah dikenali publik yang, sedikitnya, pernah sekali membaca roman itu.
Jadi dari sisi ini, Sunil berhasil menjadikan film ini sebagai "palapeh
taragak" (pelepas rindu) terhadap Buya Hamka. Ditambah dengan promosi masif
sebelum pemutaran, antusiasme penonton terlihat jelas sebelum mereka
memasuki pintu bioskop.
>
> Tetapi kemudian mulai berdatangan gangguan. Awalnya secara visual ketika
pada adegan-adegan awal, terutama saat di Minangkabau, sering terjadi
perubahan intensitas cahaya pada gambar. Efek-efek cahaya yang disajikan
mengingatkan pada gaya ABG yang baru kenal instagram. Usai "parade efek
visual" yang lebih sering mengganggu mata ketimbang memuaskan itu,
datanglah adegan penting pertama ketika Zainuddin bersirobok mata dengan
Hayati yang sedang naik bendi. Percikan cinta yang muncul dalam pandangan
pertama ini, sayangnya, kurang "tradisional". Keduanya berpandangan lama,
layaknya dalam film-film masa
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke