Kanda Datuk Endang dan dunsanak Rn semoga Allah
memberikan petunjuk pada kita semua.

Menarik kata-kata ini saya lihat. "Kami senantiasa
belajar, tetapi tak mau diajari".

Yang menurut Kanda eri bagindo, sekilas kelihatan
suatu kesombongan. Mau belajar tetapi tak mau diajari.


Kalau saya lain lagi menanggapinya.

Dua kata itu justru kelihatan kontroversial.
Senantiasa belajar, itu pertanda, ia dalam belajar
tersebut membutuhkan orang yang akan mengajarinya.(ini
berarti ia kan butuh diajari, jadi kontroversi).

 Bisa saja belajar sendiri, melalui bacaan-bacaan,
namun betapa banyak ilmu yang perlu harus ada sang
pengajar, untuk memahami maknanya secara pasti, jadi
ngak bisa belajar begitu saja. Bukankah Allah
berfirman :"Maka bertanyalah pada ahli dzikir(ahli
ilmu), jika kamu tidak mengetahuinya".

Orang yang tidak mau diajari, berarti pada hakikatnya
ia sendiri tidak mau belajar(kontroversi kedua).
Kenapa demikian? kalimat pertama, bukankah dikatakan
kami sennatiasa belajar. belajar itu butuh ada yang
mengajari. Tanpa melalui orangpun, melalui
bukupun,bacaanpun, atau alam sekalipun, kita telah
belajar alias diajari oleh alam, buku(pengarang,
penulis), juga guru apabila belajar tadi via
lisan.(Syafahah).

Saya setuju, baik yang memberi pengajaran ataupun yang
menerima pengajaran haruslah Ikhlas.

Ada satu hadits, agar kita bisa membedakan mana itu
kesombongan yang dilarang dan mana yang boleh(sunnah).

Bunyinya:"Alkibriya, alal Kibriya sunnah". Kesombongan
diatas kesombongan adalah sunnah.

Maksudnya, ada orang yang sombong pada orang lain,
maka dengan niat membri pengajaran pada orang yang
sombong tadi dengan kesombongan juga, adalah sunnah.

Tetapi ingat, ini hanya sekedar untuk memberikan yang
mula pertama sekali memberikan kesombongan, dan bukan
niat untuk membalas dendam atas
perlakuannya/kesombongannya, hanya demi untuk
mengajarinya, menyadarkannya, dan bukan maksud
merendahkannya.Dan juga jangan baru masuk lokal, sudah
petenteng petentang membumbungkan dada. "Inilah saya
yang pintar, hebat dan kaya".

Masuk dalam lokal dengan tenang, ucapkan salam dengan
baik, duduk dan dengarkan orang berbicara, simak,
diteliti baik-baik, kemudian baru berbicara kalau
perlu berbicara, kalau tak perlu yah diam aja.Dan
berceritalah, kalau memang kita merasa kita perlu
bercerita dan cerita kita bisa diambil manfaat untuk
orang lain. Yang pasti niat ikhlas dan penuh keilmuan.

Jadi, ada baiknya saya rasa, kita berbuat, berkata itu
dengan keikhlasan dan dengan ilmu juga. Amalan dengan
Ikhlas, tanpa ilmu  tertolak. Amalan dengan ilmu tanpa
ikhlas juga tertolak. Maka kedua-duanya haruslah
dimiliki oleh kita dalam hal apapun.

Kesombongan didalam Islam, sesuai dengan hadits
Rasulullah adalah Merendahkan orang lain, dan tidak
mau menerima kebenaran yang datangnya dari Allah dan
rasulNya". Itulah hakikat sombong yang diberitahu oleh
Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam.

Mohon Maaf, bukan maksud "Mengajari ikan
berenang".Tetapi berusaha mengingatkan saja.

Wassalamu'alaikum. Rahima.

--- Datuk Endang <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Sanak Bagindo Rajo ysh,
>   Kalau dicaliak manuruik ambo indak ado kasombongan
> dalam pituah itu, dek karono intino adolah karilaan.
> Rila maagiah rila manarimo, baitu kiro-kiro, coitu
> caro kito baradat.
>   Sungguahpun baitu ado maso-maso sasaurang itu
> memang harus diajai, sasuai pituah Melayu, sajak
> ketek taanja-anja, alah gadang tabaok-baok.
> Dikawinkan pulo jo pituah awak, adat kamanakan
> dibari bimbiangan, adat urang sakampuang
> dipatenggangkan. Kalau dicaliak maso silam sanak,
> memang maso itulah mamak manunaikan tugas utamonyo.
>   Baitupun hukum ajai-maajai ko alah tapahek dalam
> pituah adat anak dipangku kamanakan dibimbiang, nan
> taruih tabaok walaupun kaduono alah samo-samo gaek.
>   Baitupun ajai-maajai itu pun ado pulo metodologi
> dan etikano. Bagi nan maajai, supayo tapakai ilmu tu
> sucaro ikhlas, nak mailia pulo pahalonyo. Bagi nan
> diajai, supayo indak basuo pituah baburu ka padang
> datai, dapek ruso balang kaki, baguru kapalang ajai,
> bagai bungo kambang tak jadi. Paralu sikap tawaddu'
> bagi kaduono.
>   Dek karono ambo pun saurang guru, nan itu bana
> ambo paratikan di sikolah. Jaan sampai sagalo niek
> baiak nan awak sampaikan kapado anak murid mambuek
> inyo tu taaniayo. Kalau dapek awak sampaikan sucaro
> hikmah, supayo basasuaian antaro panyampaian jo
> panangkapan.
>   Baitu kiro-kiro sanak.
>    
>   Wassalam,
>   -datuk endang



      
____________________________________________________________________________________
Never miss a thing.  Make Yahoo your home page. 
http://www.yahoo.com/r/hs

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet.
- Tuliskan Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting.
- Hapus footer & bagian yg tidak perlu, jika melakukan reply. 
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur 
pribadi.
- Posting email besar dari >200KB akan dibanned, sampai yg bersangkutan minta 
maaf & menyampaikan komitmen mengikuti peraturan yang berlaku.
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 

Daftarkan email anda pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Agar dapat melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke