Sanak Zul Tan n a h
Terimo kasih atas cerita lengkap kasus Plagiarisme ini, bagus sebagai
pembelajaran bagi kita di palanta RN.
Kawan se korps apalagi seorang Profesor rasanya gak pantas membela membabi
buta. Argumen Prof itu yang mengatakan : "Kita tahu tulisan itu sudah
pernah tayang di koran tahun 2006. Jadi tidak salah mengutip SEBAGIAN
isinya."
Tulisan itu boleh dikutip , bahkan seluruhnya tapi dengan menyebutkan
sumbernya. Tulisan orang lain dijadikan artikel atas nama sendiri dan
dimuat di suatu media dan dilakukan oleh seorang yang sudah punya nama dan
punya reputasi , gak bisa diterima akal sehat. Artikel adalah pendapat
penulis yang diuraikan rinci dan merupakan pemikiran dari penulisnya, tidak
sama bobotnya dengan tulisan  dialog di Facebook yg ditulis oleh anak anak
sampai orang tua tua.
Wass
Dunil Zaid,71.Kpg Ujuang Pandan Parak Karambia, Pdg


2014-02-22 10:51 GMT+07:00 ZulTan <zul_...@yahoo.com>:

>
> Ambo kutip tulisan Pak Zaid baliak:
>
> "Walau sudah mengaku dan minta maaf, tapi sanksi  sosial dari masyarakat
> tidak bisa dihindarinya."
>
> Pak Zaid dan Sanak sa-Palanta NAH,
>
> Awalnyo AA indak mangaku Pak Zaid.  Inyo mangatokan, "Dia menggunakan
> pemikiran awal terkait pembiayaan bencana tsunami Aceh pada 2005. Dia juga
> menggunakan rumusan kesimpulan seminar yang pernah dia bawa terkait
> asuransi bencana yang diselenggarakan oleh Universitas Gajah Mada bersama
> Bank Dunia 2011 lalu," dalam menulis opini iko.
>
> Hebatnyo, setiap huruf, setiap kata, setiap kalimat, setiap paragraf,
> nyaris identik dengan opini Hotbonar.
>
> TEMPO.CO, Jakarta - Anggito Abimanyu mengaku punya cara sendiri untuk
> membuktikan dirinya bukan plagiator. Hari ini, Senin, 17 Februari 2014,
> dosen Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, ini akan menyerahkan sejumlah
> bukti yang membuktikan dirinya tak menjiplak tulisan orang lain.
>
> “Saya akan serahkan fail-fail itu ke Komite Etik UGM,” kata Anggito kepada
> Tempo, Ahad, 16 Februari 2014.
>
> Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementarian Agama itu
> mengaku memasrahkan semuanya kepada penelusuran Komite Etik UGM. Anggito
> berjanji akan menjelaskan lebih lenjut kepada media terkait tulisannya di
> harian nasional yang dianggap plagiat. (baca:Anggito Akan Buktikan
> Tulisannya Bukan Plagiat)
>
> Tudingan Anggito menjiplak muncul dari seorang penulis di Kompasiana yang
> menamakan dirinya "Penulis UGM", yang menulis tuduhan itu dengan judul
> Anggito Abimanyu Menjiplak Artikel Orang?.
>
> Ini itu terkait opini berjudul Gagasan Asuransi Bencana yang ditulis
> Anggito di harian Kompas, Senin, 10 Februari lalu. Anggito dinilai
> menjiplak karya Hatbonar Sinaga berjudul Menggagas Asuransi Bencana yang
> juga dimuat di Kompas, 21 Juli 2006.
>
> Beberapa link tulisan yang nyaris sama persis juga disampaikan. Tulisan
> ini kemudian mendapat reaksi dan komentar di dunia maya, apalagi tulisan
> ini juga ada yang membagi di BlackBerry Messenger (BBM).
>
> Ikhwal tulisannya yang bertajuk Gagasan Asuransi Bencana, kata Anggito,
> dia menggunakan pemikiran awal terkait pembiayaan bencana tsunami Aceh pada
> 2005. Dia juga menggunakan rumusan kesimpulan seminar yang pernah dia bawa
> terkait asuransi bencana yang diselenggarakan oleh Universitas Gajah Mada
> bersama Bank Dunia 2011 lalu.
>
> "Jadi tidak betul tuduhan bahwa saya menjiplak tulisan orang lain," ujar
> Anggito. Dia meminta maaf kepada Kompas dan beberapa pihak yang memiliki
> gagasan atau tulisan serupa. Atas kekhilafan tersebut, Anggito berjanji
> akan lebih teliti ketika menulis.
>
> Pak Zaid,
>
> Caliaklah baa pembelaan kawan sakorp.
>
> Manuruik ketua WMA UGM, Prof. Sofian Effendi, "... apa yang terjadi tidak
> bisa sepenuhnya dikatakan plagiarisme karena tulisan milik Hotbonar sudah
> merupakan informasi publik. Kita tahu tulisan itu sudah pernah tayang di
> koran tahun 2006. Jadi tidak salah mengutip SEBAGIAN isinya."
>
> Mungkin profesor ko alun sempat mambandiangkan keduo tulisan ko.
>
> Lain lo kecek Prof Mahfud MD.
>
> "Menurut saya, orang yang melakukan plagiarisme berarti orang yang tidak
> jujur terhadap dirinya sendiri.  Orangyang tidak jujur terhadap dirinya
> sendiri pastilah tidak jujur terhadap masyarakat sehingga tidak layak ikut
> mengurus kepentingan masyarakat."
>
> Apakah maksud Prof MMD diarahkan kepada tugas ybs dalam mengurus jamaah?
>
>
> Mas Itok dan Pejabat Lain
>
> Author:  MOH MAHFUD MD
>
> Berita itu sungguh mengejutkan. Anggito Abimanyu, guru besarFakultas
> Ekonomi, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, menyatakan mengundurkan
> diri dari pekerjaannya sebagai guru besardiUGM. Beritaitusaya baca melalui
> SMS dan Twitter, saat saya sedang duduk di Kereta Api Cirebon Ekspres, dari
> Jakarta menujuCirebon, Seninsore, awal pekan ini.
>
> Sangat mengejutkan karena mundurnya Anggito itu bukan lantaran
> kesibukannya sebagai direktur jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah di
> Kementerian Agama, melainkan karena plagiarisme. Ya, Anggito Abimanyu
> menyatakan mundur dari UGM sebagai pertanggungjawaban moralnya setelah
> diketahui dan menyadari dirinya melakukan plagiarisme, yakni memublikasikan
> tulisan orang lain di media massa nasional yang dijadikannya sebagai
> tulisannya sendiri. Saya sangat terkejut karena saya mengenal Anggito
> sebagai kolega saya di UGM sejak lama. Saya dankawan-kawanmemanggilnya Mas
> Itok.
>
> Dia dikenal sebagai intelektual yang sangat populer, cerdas, dan
> berintegritas. Menjelang reformasi tahun 1998, saya sering bertemu dalam
> berbagai forum ilmiah dengan Anggito. Dia ikut aktif dalam diskusi-diskusi
> menjelang dan awal-awal reformasi. Saya sangat mengagumi kecerdasan,
> kebersahabatan, dan sikapnya yang antikorupsi. Orangnya supel, sopan, dan
> tawadhu’. Tiba-tiba dia diberitakan mundur karena plagiarisme. Sayashocked.
> Saya minta Asmai Ishak, direktur International Program di UII Yogya, untuk
> mengecek, apa benar yang diberitakan itu Anggito yang kita kenal. Ternyata
> benar.
>
> Saya sedih, tetapi juga sedikit bangga. Sedih karena dunia akademik
> kembali tercoreng oleh plagiarisme, apalagi oleh orang yang secara akademis
> dibanggakan orang banyak. Harus saya akui untuk menaikkan gengsi di dunia
> akademik saya sering menyebut diri sebagai kawan dari orangorang yang punya
> reputasi tinggi di dunia akademik, antara lain Anggito Abimanyu itu. Tapi
> ternyata Mas Itok terperangkap dalam plagiarisme. Untuk apa itu Anda
> lakukan, Mas Itok? Meski begitu, ada sedikit kebanggaan di hati karena Mas
> Itok tidak berkilah dengan alasan yang dicari-cari. Dia langsung mengakui
> kesalahannya dan menyatakan mundur sebagai guru besar dari UGM. Dengan
> begitu, di lubuk hatinya yang dalam, Mas Itok masih menjaga kesucian dunia
> akademik. Di dunia perguruan tinggi, plagiarisme menjadi semacam penyakit
> yang menjijikkan, seperti penyakit kusta yang penderitanya harus dijauhi.
>
> Itulah sebabnya banyak akademisi yang menjadi sangat malu, runtuh
> martabatnya, saat diketahui telah melakukan plagiarisme. Di Bandung,
> beberapa waktu yang lalu ada dosen yang dicopot dari jabatan guru besarnya
> karena memublikasikan karya orang lain yang diklaim sebagai karyanya
> sendiri. Jauh sebelum itu ada ijazah doktor yang juga dicabut dari
> seseorang yang ketahuan melakukan plagiarisme. Ada juga seorang calon
> doktor yang hanya tinggal selangkah menjadi doktor terpaksa harus angkat
> kaki alias dipecat karena plagiarisme.
>
> Bahkan, beberapa waktu yang lalu seorang menteri pertahanan dari sebuah
> negara besar di Eropa mengundurkan diri setelah dewan akademik menemukan
> sebagian isi disertasinya mengutip karya orang lain tanpa menyebut
> sumbernya. Plagiarisme sampai sekarang dianggap penyakit yang menjijikkan
> di dunia akademis. Begitu seseorang ketahuan melakukan plagiarisme atau
> pelacuran intelektual, rohnya sebagai akademisi pasti habis dan di kampus
> takkan berharga lagi. Menurut saya, orang yang melakukan plagiarisme
> berarti orang yang tidak jujur terhadap dirinya sendiri.
>
> Orangyangtidak jujur terhadap dirinya sendiri pastilah tidak jujur
> terhadap masyarakat sehingga tidak layak ikut mengurus kepentingan
> masyarakat. Saya berpendapat, orang yang berani melakukan plagiarisme atau
> pelacuran intelektual akan berani melakukan korupsi. Belakangan ini muncul
> gejala penodaan terhadap dunia akademik dalam corak yang mirip dengan
> plagiarisme atau bentuk pelacuran intelektual lainnya. Banyak orang,
> termasuk para pejabat, yang tergila-gila pada gelar doktor sehingga menulis
> disertasinya tanpa standar dan prosedur akademik yang benar. Ada yang
> menjiplak karya orang lain dengan hanya mengganti nama objek penelitian.
>
> Ada pejabatyangmengikutiprogram doktor secara instan tanpa ikut
> perkuliahan atau penelitian yang sungguh-sungguh. Ada juga pejabat yang
> disertasinya dibuat asal-asalan dan promotornya meloloskan hanya karena dia
> pejabat. Bahkan, ada juga pejabat yang disertasinya dituliskan oleh staf
> khususnya atau oleh kepala bagian penerbitan di kantornya. Celakanya,
> banyak dosen di perguruan tinggi yang mengistimewakan pelayanan akademis
> terhadap mahasiswa kelas eksekutif yang dibuka khusus untuk pejabat. Kalau
> para pejabat yang datang berkonsultasi atau mau kuliah langsung dilayani
> dengan segala kehormatan, tapi kalau yang mau berkonsultasi mahasiswa
> reguler tidak diacuhkan; sang dosen pun sering bolos dari jadwal kuliah di
> kelas reguler.
>
> Mungkin tak salah kalau ada yang berpikir, maraknya kesewenang- wenangan
> dan korupsi di negeri ini karena di perguruan tinggi banyak plagiarisme dan
> pelacuran intelektual. Banyak pejabat yang lahir dari plagiarisme dan
> proses akademis yang menipu. Pikiran seperti ini bisa benar, sebab
> plagiarisme dan pelacuran intelektual itu adalah ketidakjujuran pada diri
> sendiri; sedangkan orang yang tak jujur pada dirinya sendiri tentulah tak
> takut untuk tak jujur kepada rakyat sehingga mudah melakukan korupsi dan
> berbagai kolusi. ●
>
> MOH MAHFUD MD
>
> Guru Besar Hukum Konstitusi
>
>
> Salam,
> ZulTan, L, 53, Bogor
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke