WAKTUNYA
SEKARANG
PARTAI-PARTAI
ISLAM
KEMBALI BERGABUNG
MENJADI SATU
 
Mochtar Naim
17 Maret 2014
 
D 
ENGAN selusin partai yang sedang
bertarung sekarang ini untuk memperebutkan kursi di Parlemen maupun jabatan
Presiden untuk 2014-2019 yad, ternyata biayanya sangat besar dan sangat menguras
kekayaan negara, sehinggapermainan demokrasi yang kita anut sekarang ini menjadi
sangat mahal, boros dan di luar kemampuan kita untuk mengembalikannya. Pada hal
kita sudah punya Empat pilar Kebangsaan yang sudah kita sepakati bersama:
Pancasila, UUD1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika. Tugas kita ke depan tentunya 
lebih
banyak tinggal bagaimana mengisi dan memakmurkan Negara dan bangsa ini.
            Idealnya karena itu kita lebih meniru
negara2 demokrasi lain yang jumlah partainya relatif kecil. Di negara2 besar
yang demokratis seperti Amerika Serikat, Kanada, Australia, Inggeris, dsb,
partainya malah cukup dua atau tiga saja, sehingga bisa ngirit, efisien,
terfokus dan tentu saja lebih gampang mengelolakannya. Bagi kita, sesuai dengan
jumlah ideologi politik kenegaraan yang berkembang di negara kita, cukup 3 atau
4 saja. Partai yang nasionalis, yang Islami, yang sosialis, dan yang Kristen –
jika diperlukan. 
            Partai2 Islam yang ada sekarang –
PPP, PAN, PKB, PKS, PBB --, perlu apa sebenarnya jalan sendiri2, sementara
agamanya satu, aqidahnya satu, syariahnya satu, ummatnya satu, dan tujuannya
juga satu. Daripada menguras tenaga sendiri2, baiklah menghimpun semua kekuatan
dan kegiatan itu dalam satu partai, yaitu Partai Islam, sama seperti Masyumi
dahulu. Dengan itu kita gampang berhadapan dengan yang lain2nya, dan gampang
pula menghimpun pemikiran dan potensi kita. Dengan punya banyak partai Islam
seperti sekarang, kita tidak hanya berhadapan dengan partai2 lain2, tetapi juga
dengan sesama partai Islam sendiri, sebab kelompok simpatisan yang kita
harapkan datang dari kelompok ummat yang sama itu juga.
          Untuk tujuan penyederhanaan, kita
tentu juga mengharapkan partai2 nasional dan sosialis lain juga akan berpikir
seperti itu, penyederhanaan jumlah partai agar lebih kompak, lebih efisien dan
efektif. Dengan tujuan penyederhanaan seperti itu, kita secara nasional juga
bisa menghemat energi dan mempoolnya untuk tujuan utama negara kita yaitu 
membangun
negara secara ber-sama2 untuk tujuan se-besar2 kemakmuran dan kesejahteraan
bangsa dan negara.
        Khusus bagi partai2 Islam, karena
missi Islam bersifat integral dan kaffah, yang menyangkut semua bidang
kehidupan, apa saja, dalam negara ini, target pertama ke depan yang harus
dicapai tidak lain adalah mengupayakan NKRI yang bersyariah. Lalu untuk 
tercapainya
keseimbangan pembangunan dan kesejahteraan yang merata antara Jawa dan Luar
Jawa, merubah NKRI ini menjadi NPRI, -- dari Negara Kesatuan ke Negara Persatuan
-- yaitu dari negara sentralistik ke negara federal. Dengan Indonesia yang
seluas ini, dengan jumlah penduduk 250 juta, keempat terbesar di dunia, dan 
sekaligus
juga jumlah ummat Islam terbesar di dunia, lalu terdiri pula dengan 17 ribu 
pulau2,
ke depan negara federal Indonesia akan jauh lebih ampuh dan efektif dari negara
sentralistik seperti sekarang ini. 
           Adalah tugas dari para politisi yang ada
sekarang yang hidup dengan banyak partai ini untuk mempersiapkan Indonesia yang
lebih mapan dan nyaman ke masa depan. Mari sama2 kita inap dan renungkan demi 
derap
pertumbuhan yang lebih lincah dan cergas ke masa depan. ***

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke