Terima kasih Adinda Akmal, suatu kupasan dan koreksi yg bagus mengenai Copas 
ambo dan itu memang bukan buah pikiran sendiri tp dikutip dr artikel Tjanhaven, 

Wass
RNA
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Wed, 26 Mar 2014 08:55:08 
To: rantaunet@googlegroups.com<rantaunet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] DO YOU TRUST ME?

"Tuhan memang tidak punya ruang pameran di dunia ini untuk memajang ijazah
dan sertifikat-Nya,"

ANB:
Teolog Protestant Immanuel Kant pasti tidak setuju dengan pendapat di atas.
Karena salah satu ucapannya yang paling banyak dikutip adalah "Aku melihat
Tuhan pada setetes air hujan." Atau seperti kata Mahatma Gandhi, "Bagi
orang miskin Tuhan ada pada setangkup roti."

Pendapat Kant ambo ambiak dek karano nampaknyo artikel asli nan diposting
Mak Amiroeddin ko ditulih oleh urang Kristen atau Katolik pulo. Sebab kalau
penulis aslinya seorang muslim, pendapat di atas sangat aneh sekali. Karena
justru bumi (dan langit) itu adalah ruang pameran terjelas akan
kekuasaanNya.

Konsep "ijazah dan sertifikat" adalah konsep makhluk yang selalu
membutuhkan otoritas lebih tinggi untuk memvalidasi (seperti dalam contoh
awal, ijazah dokter dan sertifikatnya yang -- ini tak disebutkan sang
penulis -- divalidasi oleh Rektor Universitas tertentu). Tuhan tak butuh
ada validasi seperti itu, karena siapa yang lebih tinggi otoritasnya
dibanding Tuhan sehingga bisa mengeluarkan "ijazah dan sertifikat"
 untukNya?

Jadi menurut ambo, mak Amir, meski posting ini (sekali lagi ini dugaan
ambo, adolah posting forward bukan posting asli Mak Amir dek karano ado
inisial EI di akhir tulisan) terlihat bagus, tapi logikanya kacau sekali
karena menyetarakan Tuhan seumpama makhluk yang butuh sertifikasi.

Wassalam,

ANB
45, Cibubur




Pada 26 Maret 2014 05.22, <rn.amiroed...@gmail.com> menulis:

> DO YOU TRUST ME?
>
> Taukah Anda mengapa dokter memajang ijasah dan sertifikatnya di ruang
> praktek?  Bukan untuk pamer, tetapi supaya pasien lebih tenang dan percaya
> bahwa mereka berada di tangan yang aman. Tuhan memang tidak punya ruang
> pameran di dunia ini untuk memajang ijazah dan sertifikat-Nya, mungkin
> karena itu beberapa orang ragu dan cemas untuk memercayakan hidup mereka
> pada Tuhan. Tetapi sebetulnya Tuhan memajang kredensial-Nya dalam hidup
> kita. Saya ingat sebetulnya saya tidak mampu bersekolah di Amerika, tetapi
> Tuhan atur hingga 7 th saya berada di sana. Saya ingat saat mengalami
> kecelakaan fatal, mobil hancur tapi saya tidak lecet sedikitpun. Saya ingat
> ketika janin di rahim saya divonis dokter 80% cacat, tetapi anak ini
> sempurna dan cantik. Saya ingat ketika sudah tidak ada jalan, ternyata ada
> "kebetulan" yang menyelesaikan masalah itu!  Coba ingat apa yang Tuhan
> sudah lakukan untuk Anda.
>
> Percaya pada Tuhan bukanlah sebuah perasaan, tetapi sebuah keputusan untuk
> bergantung pada-Nya walaupun kita tidak mengerti sepenuhnya. Percaya bukan
> pikiran pasif, tetapi tindakan berani untuk melakukan apa yang Ia
> perintahkan. Omong kosong bila saya berkata bahwa saya percaya nasihat
> pengacara saya, tetapi tidak melakukan apa yang ia sarankan. Demikian pula
> omong kosong bila seseorang berkata percaya pada Tuhan, tetapi tidak
> melakukan apa yang diperintahkan-Nya. Bila kita gagal untuk memercayakan
> diri pada Tuhan, artinya kita meragukan kebesaran-Nya dan mempertanyakan
> kebaikan-Nya.
>
> Tentunya keputusan untuk percaya pada seseorang tidak mudah. Anda tidak
> memercayakan kunci rumah pada seseorang yang baru Anda jumpai di pasar,
> tetapi pada seseorang yang Anda kenal baik. Seperti itu juga, Anda bisa
> percaya kepada-Nya, bila Anda mengenal-Nya dengan baik, dengan membaca
> surat-surat-Nya dan mengobrol dengan-Nya dalam doa (EI)
>
> NEVER BE AFRAID TO TRUST AN UNKNOWN FUTURE TO A KNOWN GOD
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke