Mantabbsss analisis e Pak Dunil;
Tapi mungkin ado nan talewatkan snek: SBY Effect.
Bagaimana pun dengan perolehan suaro PD hampia 10%, SBY punyo potensi untuak 
jadi "King Maker". Persis takah Amien Rais di awal reformasi dulu.
Alah 10 tahun jadi Presiden tantu SBY bisa memainkan peran sbg King Maker 
dengan cantik. Samo-samo kito tunggu lah... 

Wassalaam;
Sy Syarien


________________________________
 From: Zaid Dunil <zdu...@gmail.com>
To: Rantaunet <rantaunet@googlegroups.com> 
Sent: Thursday, April 10, 2014 6:53 AM
Subject: [R@ntau-Net] Berandai andai tentang koalisi
 


Sanak sapalanta RN n a h
Ass ww
Quick count Pemilu yang dilaksanakan tanggal 9 April 2014, telah menunjukkan 
perubahan peta kekuatan politik tanah air.  Quick count Cirus - CSIS atas dasar 
suara  masuk mencapai 97,70 % menghasilkan pilihan rakyat terhadap partai 
partai politik sbb:
Nasdem        6,90 %
PKB              9,20 %
PKS              6,90 %
PDIP           19,00 %
Golkar         14,30 %
Gerindra      11.80 %
Demokrat      9,60 %
PAN               7,5o %
PPP               6,70 %
Hanura           5,50 %
PBB                1,60 %
PKP                1,10 %
Tidak satu partai pun memperoleh suara 25 % atau lebih , sebagai syarat partai 
yang diperkenankan mengajukan Calon Presiden sendiri. Dengan demikian semua 
partai membutuhkan kolisi dengan partai lain untuk maju mencalonkan 
presidennya. Ada banyak kombinasi kemungkinan koalisi. Namun dari gerak 
isyarat, ucapan selamat dan kecedrungan pendekatan yang sudah nampak, 
kemungkinan besar koalisi akan menggambarkan bahwa Capres dan cawapres tidak 
akan lebih dari 3 pasangan . Namun saya hanya memprediksi hanya dua saja Capres 
yang akan maju yang punya peluang lebih baik.
Pertama .
Koalisi PDIP dangan Golkar : 
ARB sudah secara spontan mengucapkan selamat kepada PDI P atas kemenangan nya. 
Ucapan selamat itu tentu sekaligus merupakan pengakuan ARB (Golkar) atas 
keunggulan PDIP. PDIP bagaimanapun memerlukan koalisi dan koalisi pemenang No.1 
dan Pemenang no. 2 adalah koalisi yang paling masuk akal . Gabungan perolehan 
suara mereka sebesar 33,10 % atau hampir 1/3 dari total merupakan juml;ah yang 
signifikan untuk memenangkan Pilpres. Calonnya ? Tentu saja Jokowi sebagai 
Capres dan ARB sebagai Cawapres. Saat ini ARB nampaknya masih mengungkapkan 
bahwa dia tidak akan berkoalisi dengan PDIP karena dia adalah juga Capres. 
Namun saya perkirakan sikap ini akan berubah  sesuai perkembangan waktu  dan 
realita yang berkembang. Kepentingan partai Golkar yang selalu menempel pada 
kekuasaan adalah 
" keprinbadian" Golkar. Selain itu Cap-res itu  soal ketokohan yang memerlukan 
elektabilitas dan akseptabilitas  yang lebih tinggi, dan dalam survey 
aksptabilitas ARB kalah dari Jokowi.
  
Kedua 
Koalisi empat partai : Gerindra, Demokrat , PAN dan PPP.
Selama ini Prabowo Subianto (Gerindra)  cukup hati hati menjaga hubungan baik 
dengan SBY. Tidak terlihat semacam konfrontasi langsung antara kedua  tokoh 
tersebut. Kemungkinan mereka akan berkoalisi  merupakan pilihan logis. PPP 
sudah jelas akan merapat ke gerindra sesuai dengan move yang dilakukan oleh 
Ketua Umum PPP Suryadharma Ali saat kampanye yang lalu. Adapun Hatta Radjasa 
(PAN ) , diyakini akan masih manut kepada SBY dan tetap akan bergabung dengan 
SBY karena diantara keduanya, hubungan pribadi mereka akan menjadi ikatan yang 
kuat pula dalam hubungan politik. Jumlah kekuatan koalisi ini akan mencapai 
35,60 %. Suatu jumlah yang signifikan untuk memenangkan Pilpres 2014. Calonnya 
?. Yang jelas Capres tetap Prabowo Subianto , sedangkan wakilnya tergantung 
bargaining antara mereka. Kemungkinan , dari Demokrat tentu akan dimajukan adik 
ipar SBY Pramono Edhi Wibowo (jendral Purn). Atau Hatta Radjasa dari PAN. 
Prabowo kemungkinan  akan lebih memilih
 Hatta ketimbang putra Sarwo Edi , karena Jendral Pramono Edhi pangkatnya 
Jendral penuh (bintang 4) sedangkan Prabowo adalah Purnawirawan Letnan Jenderal 
berbintang 3. 
Andaikata dua koalisi diatas benar benar terbentuk , maka sisa partai lainnya, 
andai mereka bergabung  jumlahnya tidak mencapai 25 % sehingga tidak bisa 
mengajukan calon  

Kemungkinan besar PKB yang berhasil mengumpulkan suara sebesar 9,20 % (Suara 
yang signifikan) akan mencoba masuk dalam salah satu koalisi baik yang pertama 
maupun yang kedua. Masih ada kemungkinan PKB akan menjual Oma Irama sebagai 
Cawapres. Namun akseptabelitas Oma dimata Capres lain kemungkinan amat rendah . 
Selain itu melihat sejarah PKB selama ini yang tidak berhasil dalam kerjasama 
dengan PDIP, kemungkinan PKB kembali akan satu kubu dengan Partai Demokrat 
sehingga bisa memperkuat kemungkinan pemenagan Prabowo menjadi RI SATU.  

PKS yang terpuruk dalam Pemilu ini tidak punya pilihan selain bergabung dalam 
koalisi PDIP dan Golkar, Hubungaqn yqng kurqng serasi dengan Demokrat selama 
ini tidak memungkinkan PKS kembali satu kubu dengan Demokrtat. Suara PKS  tidak 
signifikan sehingga tidak punya daya tawar yang menentukan. Pilihan lainnya 
bagi PKS adalah menjadi Partai Oposisi. 
Adapun partai lainnya seperti Nasdem, Hanura, PBB dab PKP kemungkinan tidak 
terlalu dilirik oleh pemenang Pemilu dan kemungkinan partai partai tersebut  
akan mencoba mengambil posisi sebagai partai Oposisi. 

Kemungkinan membentukan  partai partai berbasis pemilih Islam (Poros Islam).
Kemungkinan partai partai dengan masa pemilih Islam untuk membentuk suatu poros 
sendiri untuk memajukan Capres dan cawapres nampaknya kecil kemungkinannya. 
Walaupun total perolehan meningkat menjadi 31, 30 % dan dimungkinkan mengajukan 
Capres dan Cawapres sendiri tetapi hal hal sbb tidak menunjukkan kemungkinan 
tersebut :
- "Poros" ini tidak punya  tokoh yang akseptabel
- Ketua PKB Muhaimin dengan  tegas mengatakan tidak akan berkoalisi dengan 
partai Islam lainnya karena "Kapok". "Gus dur saja diturunkan ditengah jalan" 
kata Muhaimin menjawab pertanyaan Najwa Shihab dalam acara Metro TV tanggal 9 
April 2014 malam.
Jadi dengan ulasan diatas saya melihat hanya akan ada dua Capres pada Pilpres 
yang akan datang, yaitu Jokowi dan  Prabowo Subianto. Sedangkan cawapres 
pendamping mereka masih banyak kemungkinannya. Apalagi kalau faktor ketokohan 
cawapres itu diperhitungkan , maka nama nama seperti Yusuf Kalla , Machfud MD 
masih ada kemungkinan masuk dalam hitungan dan terpilih jqdi cawapres  Perlu 
diingat bahwa faktor ketokohan seseorang , walaupun beliau bukan tokoh resmi 
partai tertentu mungkin lebih menonjol dan punya elektabilitas lebih baik  
ketimbang tokoh yang ditetapkan resmi oleh partai.  
Wassalam.
Dunil Zaid. 71.Kpg Ujuang Pandan Parak Karambia, Pdg.Tingga di Jkt. 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke