Nakan Donard dan  sanak dipalanta n.a.h


Sebenarnya dunia takambang jadi guru , benar berlaku dalam hidup ini.



Memang diakui apa yang Donard sampaikan benar adanya dan inilah yang kita
hadapi sekarang ini.



Ambo kiro  pebisnis  minang  masih bergelut  dalam ruang transisi dari
usaha perorangan menuju usaha bersama yang memerlukan trust.



Umumnya sampai  sekarang pebisnis minang masih mengelola usaha perorangan
atau usaha sendiri- sendiri baik mengolah sawah, ladang, kebun ditanah
ulayat masing-masing maupun  berdagang kecil-kecilan dikaki lima (PKL)
sebagai pengecer baik yang sudah ada lapak / menyewa ruko,  namun tetap
saja jenisnya pengecer  perorangan  atau inaividu.



Yang dudah agak besar sekelas Basko mungkin masih individu.



Mungkin ada juga usaha yang sudah agak berkembang tapi untuk terjun
bergerak bersama dengan mitra yang setaraf tanpaknya belum bisa.

Namun harus dirintis.



Ini kemungkinan pertama :

1.    Orang minang, masing-masing sudah terbiasa mengolah sawah/ladang
ditanah sendiri, ini sudah berlangsung turun temurun ratusan tahun. Ini
sudah menerpa dan tertanam kuat pada individu minang.



2.    Sulitnya mendapatkan modal untuk usaha dan tak mau ber spekulasi,
pinjam uang bank, kalau bankrupt lari, bagi orang minang mau lari kemana.
Disamping itu rasa malu itu masih ada.



3.    Kuranngnya keberpihakan pemerintah untuk megembangkan usaha pribumi.



Batu penarung ke dua bagi sebagian pebisnis minang, mungkin bisnis yang
dilakukan sekarang ini adalah bisnis sogak sogok.

Usaha tidak bisa maju kalau tidak menyogok oknum penguasa baik penguasa
jabatan atau penguasa uang/usaha.



Untuk usaha bisa maju dan berkembang memang harus dimulai dari bawah dengan
modal sesuai dengan kemampuan mengendalikan.



Kemudian baru  aktif ambil bagian dalam memperebutkan APBN/APBD. Karena
kegiatan yang dibiayai APBN/APBD itulah lahan usaha untuk berkembang.

Kalau tidak tetap saja akan berada ditingkat PKL/pengecer.



Tapi dengan iklim sogak-sogok itu  kemungkinan ada keengganan  pebisnis
minang terjun memperebutkan kue APBN/APBD itu.



Kekosongan inilah yang diisi oleh kawan kita tionghoa, bagi mereka
sogak-sogok mungkin tak masalah, dalam memperebutkan APBN/APBD mereka mulus
saja dan ini tercermin disemua usaha kegiatan ekonomi yang besar dipegang
oleh kawan kita ini.



Tingkat keberagamaan yg tinggi hanya  positif untuk inovasi, jika iklimnya
tidak bertentangan dengan ajaran agama yang dianut.



Orang minang  dalam hal relijiusiti itu moderat. Ini mungkin benar karena
kebanyakan  relijiusiti/keberagamaan di minang itu masih banyak  keberagamaan
emosional dan ini tidak saja di minang juga diseluruh tanah air.



Yang jadi masalah sekarang untuk maju nya pebisnis minang, iklim bisnis ini
harus bisa dirobah atau pola pikir orang minang yang harus berobah.



Karena  sogak-sogok ini mungkin berat untuk dirobah karena yang dihadpi
orang yang juga perlu uang, maka orang minang mungkin harus merobah pola
pikirnya sendiri.



Berhadapan dengan bisnis soga-sogok ini, anggap saja ini keadaan darurat
(mungkin saya salah, tapi kita minta para ulama/MUI untuk mencerahkannya).



Kalau untuk usaha bersama, harus ada panutan



Pebisnis minag  pada kawatir, modal kecil yang dipakai usaha sekarang ini
kalau nanti digabung bersama-sama jangan-jangan ludes.



Wass,



Maturidi (L/75) Talang, Solok, Kutianyia, Duri Riau,
















Pada 3 Mei 2014 10.01, Donard <donardga...@gmail.com> menulis:

>  Mak Maturidi dan Palanta yth.
>
> Sabananyo penelitian ambo cuma menemukan sesuatu yg sabananyo menjadi
> pengetahuan basamo. Tentang trust atau kepercayaan di kalangan usahawan
> Minang. Terkait ini memang Kita juga bahas ttg Islam.
>
> 1. Beberapa penelitian menyebut relijiusiti atau tingkat keberagamaan yg
> tinggi justru positif utk inovasi. Jadi bukan sekadar identitas Islam.
>
> 2. Penelitian Dessy Sari tentang relijiusitas orang Minang didapati bahwa
> orang Minang itu dalam hal relijiusiti itu moderat. Tak heran bila surau
> sepi begitupun sambutan terhadap syariah Islam meskipun identitas Islam
> masih kuat.
>
> 3. Penelitian kualitatif ambo menunjukkan trust di kalangan usahawan
> Minangkabau rendah karena relijiusitas sebatas individu dan
> individualistis. Orang akan diakui jika berhasil terutama jika tanpa
> menggunakan Minangkabau networks. Ini ironis. Ini ditambah dg rumor ttg
> sisi negatif orang Minang dlm berbisnis.
>
> 4. Sejarahwan Taufik Abdullah menambahkan ka ambo bahwa justru sumber dari
> kurangnya kerjasama sesama usahawan Minang memang tingginya tingkat
> individualistik orang Minang. Kasanyo, urang Minang yg berhasil keluar dari
> sengkarut masalah Minang dianggap sebagai hero. Dalam pandangan ambo iko
> mirip negara barat padahal Minangkabau itu budayanya kolektif.
>
> Demikian sajo saketek dari ambo.
>
> Salam
> Donard34
>  ------------------------------
> From: Maturidi Donsan <maturid...@gmail.com>
> Sent: ‎2/‎05/‎2014 9:31 AM
> To: rantaunet@googlegroups.com
>
> Subject: Re: [R@ntau-Net] Simposium Mufakat Minang
>
>  Wass, wr. wbr .
>
> Nakan Haswin (HD), Sanak Haasma  dan sanak dipalanta, n.a.h
>
>
>
> Ambo mengucapkan selamat telah selesai dengan baik Simposium Antarabangsa 
> Mufakat
> Minang di Politeknik PD Malaysia
>
>
>
> Mudah-mudahan tulisan pak MN dan sanak Donanrd Games dapat dilewakan
> dilapau, bisa kito kunyah-kunyah basamo.
>
>
>
> Kalau mambicarokan nan basangkui pawik jo minang  tak akan terlepas dari
> saluak baluak kehidupan nan barado dalam koridor adat minang.
>
>
>
> Diminang ado peribahasa : Nan idak lakang dek paneh indak lapuak  dek
> hujan.
>
>
>
> Iko sabanyo marujuak ka katantuan adat atas dasar hukum Allah dan  sunah
> Nabi dan kesepakatan dasar nenek moyang  minang zaman dulu seperti:
>
>
>
>
>
> 1.  Hukum Allah dan sunnah Nabi  yang dianut orang minang, seperti orang
> minang harus beragama islam.
>
>
>
> 2.  Kesepakatan dasar seperti pusako dari mamak ka kamanakan.
>
>
>
> Nan duo ko io babuhua mati,  iko nan idak lakang dek paneh indak lapuak  dek
> hujan.
>
>
>
> Ado duo lai:
>
> .
>
> 3.  Adat nan Taradat  berlaku salingka nagari tentu saja tak sama satu
> sama lain, dan itu sah sajo.
>
> Seperti  Kerapatan Adat Nagari (KAN) ditiok nagari mengatur nagari.
>
>
>
> 4.  Adat itiadat (sopan santun)
>
> Silaturrahmi dan sebangsanya iko labiah lungga  bana.
>
>
>
> Yang dua  akhir ini memamg bisa berubah sesuai dengan pekerkembangan
> zaman, apalagi dimana sebagian orang minang tidak lagi di habitatnya.
>
>
>
> Bagi kebanyakan pengamat baik  dari luar maupun dari minang sendiri  yang
> mungkin merasa tidak begitu pas dengan adat minang, mungkin adat minang
> yang dua terakhir itulah yang dijadikan acuan untuk mengatakan bahwa adat
> minang itu sudah luntur dan ini termakan oleh banyak orang umumnya diluar
> minang atau anak-anak muda minang yang belum tertarik mendalami para meter
> adat minang.
>
>
>
> Kalau yang dua akhir itu memang akan mengalami pasang,  surut atau naik
> sesuai dengan pengaruh budaya yang masuk  dan meningalkan minang, tapi
> tidak akan merubah adat yang dua pertama.
>
>
>
> Adapun ada satu dua yang pindah agama, itu hanya karena kesulitan hidup,
> diiringi dengan malas berusaha, terima yang mudah yaitu supermi dari
> zending / missionaries.
>
>
>
> Namun begitu kejadian,  ada yang pindah agama, maka siap juka pindah dari
> ranah minang, dan umumnya juga dicabut semua hak Matrilinealnya yang
> merupakan identitas sahih  orang minang.
>
>
>
> Dengan demikian mayarakat minang  bersih dari yang pindah agama satu dua
> itu.
>
>
>
> Terima kasih kepada sanak Haswin Darwis (HD)  dan kawan-kawan di rantau
> yang begitu aktif mengadakan usaha untuk menjembatani ranah dan rantau
> dimana kita berada.
>
>
>
> Dengan eratnya hubungan rantau dan ranah apa yang disampaikan  sanak
> Haasma  :Pemberdayaan Ekonomi Rakyat… bisa didorong untuk lebih segera
> terlaksana.
>
>
>
> Mudah-mudahan usaha sanak-sanak dirantau ini  bisa berlajut untuk kesemua
> gerak aktifitas demi kemajuan masayarakat minangkabau, amin.
>
>
>
> Wass,
>
>
>
> Maturidi (L/75) Talang, Solok, Kutianyia, Duri Riau
>
>
>
>
> Pada 2 Mei 2014 06.36, 'asmun sjueib' via RantauNet <
> rantaunet@googlegroups.com> menulis:
>
>>  nhatau u
>> Aww. Palanta jo Melayu Nusantara atau Melayu Raya n.a.h.
>> aaa) Terlampir ambo lampirkan baliek pemikiran2 mambangkiekkanbatang nan
>> tarandam di Provinsi Minangkabau, untuk dikunyah2 atau dipahami atau
>> sebagai reading materials, semoga bermanfaat ;
>> bbb) Tulisan tsb. adolah buah pikir Anak Nagari juo, dan walaupun sejak
>> lamo di Introdusir  ka hampie tigo Gubernur SB memang alun takunyahle
>> kemungkinan dek sibuk pulo maurus biaya2 promosi jadi gub atau Bu Pati atau
>> Walkot, maybe.
>> ccc)  Pendekatan nan dilakukan adolah zero sum approach namonyo kato
>> angku guru ambo MCB.;
>> Sekian sekedar panambah pemikiran Minang Inc. dalam kerangka Melayu
>> Nusantara dan Melayu Raya.
>> Wassalam,
>> Haasma Depok
>>   Pada Jumat, 2 Mei 2014 0:11, Haswin Darwis <haswindarwi...@gmail.com>
>> menulis:
>>    salam Mak maturidi ( Buya HZS Pak MN Donard Games ibuk Yusra)
>>
>> Karano kito basamo dalam Simposium mufakat Minang tu makMaturidi minta di
>> lewakan Dari RN 2 urang sebagai pembicara
>> 1. Pak Muchtar Naim dengan Perantau Minang Pak MN buliah lewakan dalam RN
>> KO
>> 2.Saudara Donanrd Gamess dengan Pembinaan Pengusaha Muda Minangkabau
>>
>> Bagi kami dari ranah subarang ko yang utamo sakali hasil pertemuan
>> sebelum simposium Mufakat minang sudah ada MoU Antara Politeknik Port
>> Dickson dengan Pertubuhan Ikatan Kebajikan Masyarakat Minangkabau PIKMM
>> yaitu Seni Bina Rumah Gadang Minangkabau akan di jadikan Sabjek mata
>> pelajaran di Perguruan tinggi Politeknik Port Dickson tersebut
>>
>> Intisari dari perjumpaan itu mengenai sejarah urang Minang datang ke
>> malaysia sajak ber abad abad yang lalu telah membentuk negeri Sembilan ini
>> dengan Masyarakat nya dengan Adat Perpatih sementara Kerabat Diraja dengan
>> Adat Ketemenggungan
>>
>> Pembentangan Sejarah Budaya Seni Bina dan Teknologi karena Prof Prof
>> kedua negara ini dan kedua Masyarakat minangkabau ini sangaik mambarikan
>> pengisian kedepan nya kegemilangan urang Minang dimasa lalu untuk
>> kesenabungan masa depan dalam menjaga Kedibilitas Masyarakat Minangkabau
>> tak lekang dipaneh indak lapuak di hujan
>>
>> Maaf ambo ko bukan urang cadiak pandai indak dapek manarangkan sacaro
>> kaseluruhan nyo do cuma ambo lai ado sumangaik minangkabau mako ambo juo
>> salah surang sato sabagai pencetus lahia nyo Simposium Mufakat Minang di
>> politeknik Ko
>>
>> Ambo ko lepasan S3 juo mah Sanak ....(.SD ST STM) hahhaha nah  nan
>> Bebicaro di Simposium nan sabana no S3 batua
>>
>> para dunsanak di palanta tanyo lah kapado urang nan cadiak pandai saroman
>> namo diateh cako
>>
>> Sagenek dari ambo sasuai jo S3 ambo
>> Saiyo Sakato Kito Basamo
>> HD St Barbanso Piliang
>> Kuala Lumpur
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>> 2014-05-01 22:41 GMT+08:00 Maturidi Donsan <maturid...@gmail.com>:
>>
>>  Dd ZSA, io i dilewakan satu persatu makalah nan dipabincangkn di
>> Politeknik  PD tu handaknyo.
>>
>>  Wass,
>>
>> Maturidi (L/75) Talang, Solok, Kutianyia, Duri Riau
>>
>>
>> Pada 1 Mei 2014 20.52, 'Lies Suryadi' via RantauNet <
>> rantaunet@googlegroups.com> menulis:
>>
>>   Sanang awak mandanga. Mudah2an dapek dipalegakan di lapau ko makalah2
>> nan dibentangkan di acara Mufakat Minang tu.
>>
>> Wassalam,
>> Suryadi
>>   Pada Kamis, 1 Mei 2014 5:00, Donard <donardga...@gmail.com> menulis:
>>    Waalaikumsalam.
>>
>> Sanang rasonyo lah basobok Jo Buya HZS,  Pak Win dll di Mufakat Minang.
>> Banyak ide2 baru pulang dari acara ko. Hanyo saketek ralat bahwa ambo alun
>> DR Lai Buya HZS tapi anggap itu doa, amin.
>>
>> Donard,34
>>   From: Haswin Darwis <haswindarwi...@gmail.com>
>> Sent: ‎29/‎04/‎2014 1:18 AM
>> To: RantauNet <rantaunet@googlegroups.com>
>> Subject: Re: [R@ntau-Net] Simposium Mufakat Minang
>>
>> salam Buya H Zulharbi Salim  Pak MN dan Donard Games Yusra Salimi dan
>> Rakan RN
>>
>>
>> terima kasih atas komitmen yang Buya HZS samapaikan dalam Program
>> Simposium Antarabangsa Mufakat Min
>>
>>
> [The entire original message is not included.]
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke