السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ 
Mohon maaf pak, dimana letak faktanya? Kita sama-sama belum menanyakan kepada 
yang bersangkutan. Jangan kita mendengar dari kabar saja.
Berhati-hatilah dalam mengungkapkan fakta kalau cuma berasal dari sms, email 
yang pengirim asalnya tidak diketahui.

Wassalam
Haris Jumadi
Sikumbang, Batagak
37 tahun
@Palembang
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Asmardi Arbi <asmardi.a...@rantaunet.org>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tue, 13 May 2014 09:42:13 
To: <rantaunet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] SURAT K. H. MUHAMMAD NAJIH MAIMOEN ZUBAIR KE
 SURYADARMA ALI

Kanda Maturidi n.a.h.

  Ambo setuju jo saran kanda. Ada dua hal dari angku Andrinof.: 1. 
Maragukan status KH dari Maimun Zubair , 2.Isi surat merupakan kabar 
bohong.  Sejauh yang kita pada umumnya ketahui, isi surat sebagian 
besar  adalah data dan fakta.

Angku Andrinof nampaknya cukup dalam ilmu agamanya.Oleh karenanya kita 
juga minta tolong , tunjukkanlah kepada kami bagian yang mana yang 
merupakan kabar  bohong dari isi berita itu. Selamatkanlah sanak kita di 
RN ini dari penggolongan jadi pengikut Abdullah bin Ubay yang katanya 
akan dapat sanksi yang keras, harap angku Andrinof  juga jelaskan apa 
dalilnya sanksi itu.

Mari kita tunggu jawaban dari pak Andrinof. Mari kita tolong menolong 
dalam kebajikan dan taqwa dan mari kita tidak tolong menolong dalam 
kejahatan dan dosa.

Wassalam,

Asmardi Arbi, 72+, Kampai, asal Pessel, tinggal di Tangsel.






On 17/05/2014 15:07, Maturidi Donsan wrote:
>
> Apakah menurut Andinof surat dibawah ini bohong.
>
> Kalau  Andrinof  meragukan lebih baik dicek ke DPP PPP, pak Surya 
> Darma Ali dan cross cek ke  KH Maimun Zubair sampai dimana kebenaran 
> surat ini, kalau ternyata bohong bisa ditelusuri siapa yang memasukkan 
> ke face book. Dan bisa ke Bareskrim.
>
> Saya kira Andrinof punya perangkat untuk pengecekan itu.
>
>
> Wass,
>
> Maturidi (L/75)
>
>
>
> Kepada YTH. ;
> Bpk. H. Suryadharma Ali (Ketua Umum PPP)
> Di- JAKARTA
>
> السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
> بسم الله الرحمن الرحيم
> الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه 
> أجمعين. أما بعد:
>
> TOLAK KOALISI PPP DENGAN PDI-P-JOKO WIDODO
>
> Setelah mengamati perkembangan politik lewat media masa, kami menolak 
> kalau PPP berkoalisi dengan PDI-P yang mengusung Jokowi sebagai 
> Capres. Hal ini kami sampaikan, karena kami melihat ada indikasi 
> sebagian elit politik PPP yang mewacanakan berkoalisi dengan partai 
> tersebut.
> Sebagai satu-satunya Partai Islam yang masih konsis ber-Amar Ma’ruf 
> Nahi Munkar, platform PPP jelas berbeda dengan ideologi dan platform 
> PDI-P. Betapa gigihnya PPP menolak aliran-aliran sesat di Indonesia, 
> memperjuangkan RUU Pornoaksi-Pornografi, UU Pendidikan dan UU lainnya 
> yang berbau Islami. Sementara PDIP adalah partai yang anti Islam. Hal 
> itu dibuktikan dari berbagai produk legislasi Islami yang dijegal oleh 
> PDIP. Semua RUU yang diajukan PPP ke DPR dan berbau Islami pasti PDI 
> menolaknya. UU Pendidikan mereka walk out, UU Bank Syariah, UU Ekonomi 
> Syariah mereka tidak setuju, UU Pornoaksi-Pornografi juga mereka tidak 
> setuju. Sekarang UU Jaminan Produk Halal untuk makanan dan obat-obatan 
> mereka juga tidak setuju. Selain itu, dalam pemilu 2014 lalu, PDI-P 
> memasang 52% caleg non Muslim dalam Daftar Caleg Tetap-nya.
>
> PDI-P sendiri merupakan fusi dari partai Nasionalis dan partai Kristen 
> seperti IPKI, PNI, Murba, Partai Katolik, dan Parkindo (Partai Kristen 
> Indonesia). Kemenangan PDI-P-Jokowi berarti kemenangan Barat, 
> konglomerat hitam China, Syi’ah, liberal, disamping menjadikan peluang 
> Jalaluddin Rahmat (tokoh Syi'ah) menjadi Menteri Agama RI, berarti 
> Syi'ah akan memegang kebijakan UU yang berhubungan dengan UU 
> Pendidikan Agama Islam dan Pesantren.
> Dalam PDI-P ada ragam ideologi, yakni Islam, Syi'ah, Liberal, Kristen, 
> Nasionalis, Sosialis dan Komunis. Jika Partai Islam dan Tokoh Islam 
> berkoalisi dengan PDI-P-Jokowi, maka neo-Komunis gaya baru akan 
> benar-benar terwujud dengan pola baru NASIONALIS, RELIGIUS dan SYI’AH.
>
> Di sisi lain, pencapresan Jokowi yang memunculkan ide koalisi non 
> transaksional, kerjasama yang tidak didasari bagi-bagi jabatan. Ini 
> jelas menguntungkan PDI-P. semua kebijakan politik dan pemerintahan 
> yang di dalamnya termasuk berhubungan dengan pendidikan Islam dan 
> Pesantren akan mereka kuasai dan kendalikan, hal ini akan semakin 
> membatasi langkah dan mempersempit gerak umat Islam dalam berdakwah 
> dan menyampaikan aspirasi politik. Berkoalisi dengan PDI-P dan memilih 
> Jokowi berarti ikut andil dalam mewujudkan point-point di atas…!
>
> Melihat perolehan suara saat ini, PPP harus mampu berusaha memegang 
> jabatan Menteri Pendidikan dan Menteri Agama RI, sabagai bentuk 
> aspiratif merespon keinginan umat yang bertujuan untuk mengayomi 
> kepentingan umat Islam secara konstitusional. Karena inilah sebenarnya 
> akar dari perjuangan PPP dalam ber-Amar Ma’ruf Nahi Mungkar.
>
> Saat ini Indonesia membutuhkan sosok pemimpin alternatif, tegas dan 
> bersih untuk menindaklanjuti sekaligus mencegah terjadinya kasus 
> korupsi diberbagai instansi pemerintahan, menegoisasi ulang kontrak 
> Freeport yang selama ini didominasi pihak asing, berwawasan strategis 
> dan berpikiran global diatas konsep "amar ma'ruf nahi mungkar" sebagai 
> pondasinya.
> Kami menilai Bpk. Prabowo Subianto dalam hal ini mampu, InsyaAllah. 
> Beliau mempuyai kapasitas, kapabilitas dan integritas tinggi serta 
> tidak mudah diintervensi dalam semua urusan dan pemikiran. Karena 
> dalam kepemimpinan segala keputusan dan kebijakan tidak boleh didekte 
> oleh pihak lain. Ini terbukti dengan ketegasan kepemimpinan beliau 
> dalam struktur pengrekrutan di tubuh TNI. Kedekatannya kepada ulama, 
> memberikan pesan bahwa semua keputusan dan kebijakan pemerintahan akan 
> didiskusikan dulu dan memohon pertimbangan serta fatwa para ulama. 
> Untuk cawapresnya, kita berdo’a kepada Allah SWT semoga mendapatkan 
> pasangan yang baik dan maslahah.
>
> Semua ini kami sampaikan, sebagai wujud tanggung jawab kami dan para 
> ulama lainnya untuk menyampaikan sebuah kebenaran. Karena sekarang ini 
> bukan lagi perang antar partai, tapi sudah sampai perang terhadap 
> ideologi dan agama. Hampir semua partai-partai Islam sudah bergabung, 
> berkoalisi dan menjadi mitra partai sekuler, tinggal PPP yang menjadi 
> harapan umat untuk menjaga akidah umat Islam. Sebagai bagian dari PPP, 
> kami mengajak kepada umat, tokoh-tokoh PPP, bahwa para ulama dan tokoh 
> penting bangsa ini melahirkan PPP dengan niat tulus menyatukan 
> komitmen keummatan, merespon aspirasi umat, PPP menjadi alat 
> perjuangan umat Islam dan masyarakat secara umum.
> Karena, pemilihan azas dan lambang partai tidak mereka dapatkan dari 
> hasil diskusi bahkan tidak juga dari sebuah mimpi. Azas dan lambang 
> PPP diperoleh dari hasil munajat kepada Allah SWT melalui shalat 
> istikhoroh. Keberadaan partai ini wajib kita pelihara dan menjaga 
> keutuhannya. Karena hanya partai inilah warisan dari ulama-ulama kuno. 
> Semoga Allah SWT selalu memberikan pertolongan dan kekuatan kepada 
> umat Islam, amin ya rabbal a’lamin.
>
> والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
>
> Sarang, 10 Rojab 1435 H./ 10 Mei 2014 M.
>
> K. H. MUHAMMAD NAJIH MAIMOEN ZUBAIR
>
>
>
> Pada 17 Mei 2014 06.02, Andrinof A Chaniago <andri...@gmail.com 
> <mailto:andri...@gmail.com>> menulis:
>
>     Saya meragukan status Kyai Haji bapak ini. Dalam Islam, sangat
>     dikecam menjadi penyebar kabar bohong. Kalau menjadi penyebar
>     kabar bohong, kita akan digolongkan menjadi pengikut Abdullah bin
>     Ubay dengan sanksi ancaman yang sangat keras.
>     Berpolitiklah dengan baik dan islami.
>     Terima kasih.
>
>     Andrinof
>
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke