السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Ukuran tertib atau tidak tertib itu bukan tidak bisa langsung dilihat dari agamanya pak. Tapi sejauh mana masyarakat suatu tempat dapat menerapkan aturan di negaranya itu. Termasuk didalamnya ketaatan dalam menerapkan nilai-nilai luhurnya dan agamanya.
Coba anda bayangkan jutaan ummat muslim masih bisa diatur saat pelaksanaan haji. Dilihat dari jumlahnya, ini sangat tertib. Dan ini suatu pertemuan terakbar di dunia setiap tahunnya. Jadi jangan anda sama kan ummat islam secara umum dengan orang jepang yang segelintir itu. Kalo anda mau membandingkan orang indonesia dengan orang jepang mungkin masih bisa saya terima. Tulisan anda "Jadi ya, mereka juga gak perfect. Tapi memang masih lebih baik dalam banyak hal (amar ma'ruf) dibanding umat Islam." Maaf kalau begini cara berfikir anda, sama dengan menyalahkan agamanya. Padahal semua itu tergantung pada orang yang melaksanakan ajaran agamanya. Astaghfirullah... Wassalam Haris Jumadi 37 tahun Sikumbang, Batagak Di Palembang Powered by Telkomsel BlackBerry® -----Original Message----- From: Fitrianto <fitr.tanju...@gmail.com> Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Mon, 19 May 2014 18:28:30 To: rantaunet<rantaunet@googlegroups.com> Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Seislami Apakah Kita? AslmWrWb Wah, susah juga menjawabnya karena bukan pakar sosiologi apalagi pakar Budha/Shinto...:) Yang terasa adalah, masyarakatnya memang sangat disiplin dan pekerja keras. Dan nilai moral yg merata dirasakan dari anak kecil sampai nenek2 adalah Jangan 'MEIWAKU' (mengganggu/menyusahkan orang lain). Ini tampak sampai misalnya, untuk minta cuti kerja (yg memang jatahnya) pun, mereka mikir, apakah gak bikin susah koleganya jika dapat kerja tambahan gara2 dia libur. Bersedia antri, tepat waktu, bekerja sungguh2 dll mungkin bisa dilihat sebagai turunan dari sikap moral di atas. Ada juga yg bilang karena jepang berdasarkan shame society (tahu malu/'HAJI'). Atau karena masyarakatnya homogen, satu bangsa di bawah satu Tenno (Kaisar). Btw, kata survey terbaru, 1/3 masyarakatnya gak punya feeling khusus dgn Kaisar, 1/3 lagi positif/suka dan 1/3 lagi sangat hormat. Gak ada yg gak suka. Tidak menyusahkan orang, tahu malu dan taat aturan kalau mau disebut Islami tentu juga Islami. Tapi orang Jepang gak bakalan mau dibilang mereka Islami karena menjalankan itu. Mereka akan menyebutnya Jepangi....;)) Reaksi masyarakat Jepang thd gempa/tsunami memang menakjubkan dan manjadi catatan tersendiri di seluruh dunia. Mereka mempraktekkan sabar pada pukulan pertama. Hampir di semua negara, termasuk AS, Inggris, China, Indonesia dll saat menghadapi musibah seperti itu akan menghasilkan kekacauan dan amuk masa. Kita dengar saat ada banjir di Ina, korban banjir masih mencela kalau diberi nasi bungkus yg gak sesuai seleranya. Di Jepang, korban gempa/tsunami malah menyuruh sukarelawan untuk mencari dulu orang yg lebih membutuhkan makanan dari dirinya. Tapi tetap ada contoh2 buruk saat itu. Ada yg memanfaatkan dana rehabilitasi untuk kepentingan pribadinya. Banyak daerah2 menolak dijadikan tempat penambungan tumpukan sampah/bangunan rusak dll karena takut radiasi dari barang2 tsb. Dan Tokyo Denryoku (pemilik PLTN Fukushima yg hancur) sering sekali memanipulasi data kebocoran radiasinya. Jadi ya, mereka juga gak perfect. Tapi memang masih lebih baik dalam banyak hal (amar ma'ruf) dibanding umat Islam. Wassalam fitr 2014-05-18 19:32 GMT-04:00 Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org>: > Kemungkinan nyo lampangnyo apak jo payuangnyo tu, atau minimal barubah aia > mukonyo, karano inyo melakukan hal itu atas dasar ajaran Budha, atau Shinto > atau ajaran moral universal dari sajak TK, bukan dari Islam. > > ANB: > > Dinda Fitr, > kenapa dasar ajaran Budha atau Shinto bisa mengubah perilaku manusia > menjadi tertib (seperti saat warga Fukushima antre begitu rapi waktu mereka > *triple > disaster *kena tsunami, gempa bumi dan kebocoran reaktor nuklir pada > 2011) sementara muslim susah sekali tertib meski juga sudah diajarkan agama > sejak kecil? > > Wass, > > ANB > 46, Cibubur > > > * * * > > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.