UdaAkmal,

Kesepakatan politik antara PKS dgn Prabowo bukanlah sebuah kesepakatan
main-main, yg bisa dimentahkan begitu saja oleh pengaruh seorang
Hasjim.Terlalu prematur utk berkesimpulan ke arah sana.

Tdk usah pulalah kita bahas siapa merapat ke siapa, semuanya ada di media,
berfluktuasi terus menit demi menit mengikuti perkembangan yg ada.

PKS udah kapok dgn koalisi pola sekber. Kebijakan energi diputusin sendiri
dan anggota koalisi tinggal diminta menyetujui. Saya kira tweet Mahfudz
Siddiq telah memaparkan secara jelas koalisi kali ini.

Wassalam
Ronald
On Jun 7, 2014 7:38 AM, "Akmal Nasery Basral" <ak...@rantaunet.org> wrote:

> Ronald,
> dalam pilpres dengan dua pasang calon seperti sekarang, hanya ada pilihan:
> bertanding atau bersanding (beat them or join them). Karena tak ada pilihan
> ketiga tersebab tak adanya calon ketiga.
>
> *Dari sisi Hashim:* tak mungkin bersanding (join) PDIP karena pengalaman
> 2009, di mana dalam bahasanya sendiri, "Kami ditipu PDIP." Hashim/Gerindra
> memilih bertanding (beat) melawan PDIP. Itu salah satu penyebab mengapa 5
> tahun terakhir (jauh sebelum pemilu sekarang) iklan Prabowo capres sudah
> disosialisasikan cukup intensif. Dari mana dananya? Apakah 100 % dari
> kantong Prabowo sendiri? Tentu tidak. Hashim pegang peranan penting. Sangat
> penting.
>
> Sekarang pertanyaan yang harus dijawab Hashim/Prabowo: dengan siapa mereka
> harus bersanding (join)? Dengan siapa saja yang tak ingin bersanding dengan
> PDIP, salah satunya PKS.
>
> *Dari sisi PKS:* tak mungkin bersanding (join) dengan PDIP karena alasan
> tertentu (berbeda dengan Hashim). Dengan siapa PKS harus bersanding? Dengan
> siapa yang tak enggan bersanding dengan PDIP.
>
> Sesimpel itu.
>
> Dua kepentingan politik bertemu karena PDIP adalah "common enemy", meski
> dengan penyebab berbeda. Kenapa PKS merapat ke Gerindra? Karena memang
> hanya tinggal Prabowo yang ada di bursa capres? Sekiranya ada pilihan
> capres ketiga, katakanlah misalnya Wiranto jadi nyapres (Hanura masuk 3
> besar) sehingga konfigurasi capres terdiri dari Jokowi, Prabowo, Wiranto --
> sekali lagi ini hanya misal -- besar kemungkinan PKS akan merapat ke
> Wiranto, bukan ke Prabowo.
>
> Jadi pilihan Gerindra, dalam hal ini approval Hashim kepada Prabowo untuk
> merangkul PKS, dan sebaliknya keputusan PKS untuk menjadi mitra pendukung
> Prabowo, sangat ditentukan oleh kondisi riil dengan prinsip "either you
> beat them or join them" di atas.
>
> Ambo tak membahas strategi teknis soal kebijakan jilbab dan lain-lain.
> Yang harus kita lihat ke depan adalah jika satu ketika ada persimpangan
> pilihan yang harus diambil Prabowo, dalam satu kasus tertentu, apakah dia
> harus ikut Hashim atau mitra koalisi sekarang (jadi bukan hanya PKS, tapi
> juga PAN, PPP, dst), kemana Prabowo akan melabuhkan pilihan? Apakah dia
> akan mendukung pilihan adiknya atau mitra koalisi?
>
> Kalau Ronald percaya ungkapan "darah masih jauh lebih kental dari air (*blood
> is thicker than water*)" yang bermakna hubungan kekerabatan (*blood*)
> masih jauh lebih utama (*thicker*) dibandingkan kepentingan bersama teman
> minum (*water*), jawabannya tak sulit. Ini sudah jadi kecenderungan
> (serta kelemahan) manusia yang universal. Apalagi dengan Hashim yang "total
> football" mendukung sang abang selama ini.
>
> Jadi problemnya bukan pada: apakah Jokowi atau Prabowo yang lebih baik dan
> meminimalkan mudharat (bagi umat Islam Indonesia)? Bukan itu konteksnya,
> Ronald. Yang sedang kita bahas adalah apakah Prabowo memang bisa murni
> independen dari campur tangan Hashim, terutama kelak jika ada problem
> "either or" lagi di depan hidungnya. Mari kita fokus. Jawabannya: tidak
> mungkin.
>
> Prabowo pintar, dan dikelilingi banyak orang pintar. Tapi kekuatan utama
> dan motor penggerak yang membuat Prabowo bisa konsentrasi untuk capres baik
> dari sisi logistik maupun motivasi hanya satu nama saja: Hashim.
>
> Ada sisi lain yang bisa dilakukan, dan sudah dicontohkan Fitr Tanjung
> terhadap Ahok dengan mendoakan sang PLT Wagub. Jika Prabowo bisa menjadi
> muslim, dan semoga dia istiqamah dalam keislamannya, mari kita juga berdoa
> agar Allah memberikan hidayahNya kepada Hashim (nama yang sudah sangat
> Islami dari sang ayah Sumitro) agar juga seperti kakaknya. Sebab jika
> Hashim masih merupakan tokoh penting di kelompok lain, maka kelompok lain
> itu pun akan terus menitipkan aspirasi mereka kepada Hashim, yang akan
> melanjutkannya lagi kepada Prabowo.
>
> Betul begitu, bukan?  Tentu saja [?]
>
> Jadi tugas penting lain bagi PKS mumpung sedang dekat dengan dua abang
> adik ini adalah jangan hanya dekat dengan Prabowo, dekati juga Hashim.
> Lakukan dakwah bil hal. Jadikan ladang amal Ronald dkk. Entah lewat Ust.
> Anis Matta, ust. Aher atau yang lain, mana yang paling dekat dengan Hashim
> dari tokoh PKS sekarang.
>
> Buat Hashim melihat bahwa pilihannya menolak PKS pada 2009, dan kini baru
> mau merapat, seharusnya bukan karena mereka merasa ditipu PDIP (yang
> berarti PKS hanya "pelarian" saja). Tapi sesungguhnya karena memang PKS
> tidak seperti dalam bayangan Hashim selama ini.
>
> Selamat berjuang, Ronald.
>
> Wassalam,
>
> ANB
>
>
> Pada 6 Juni 2014 20.58, Ronald P Putra <ronaldppu...@gmail.com> menulis:
>
>> Uda Akmal,
>> Ambo raso agak tergesa mengatakan  Prabowo akan disetir oleh Hashim. Ada
>> dimensi ruang dan waktu dlm setiap perbuatan, dulu-sekarang,
>> disana-disini.  kita lihat salah satu contoh terbaru :
>>
>>
>> http://www.pkspiyungan.org/2014/06/prabowo-hatta-akan-beri-hak-berjilbab.html?utm_source=dlvr.it&utm_medium=twitter
>>
>> Lalu apakah Hashim akan bisa mem-"veto" hal diatas nantinya ? Mari kita
>> tunggu dan buktikan, kalau in shaa Allah Prabowo manang.
>>
>> Dirasakan ada perubahan mendasar yang terjadi pada diri Prabowo setelah
>> bersentuhan langsung dengan para politisi Islam pendukungnya. Mohon
>> dicatat: bukan sekarang saja Prabowo itu pro Islam, tapi sejak dulu,
>> makanya beliau konflik dgn Moerdani dll. Wajar kalau akhirnya "kicauan"
>> Hashim tak terlalu dipusingkan :-).
>>
>> Di Lembang, Prabowo dgn tegas menyatakan mendukung perjuangan bangsa
>> Palestina, Syiria dll. Kita tidak bisa berharap itu dari Jokowi. Ketika
>> kita demo mengenai Palestina, Suriah, Rohingya dll saja, kita disindir oleh
>> fraksi merah dan para libelaris sekuler. Kita perlu pemimpin yg tegas dan
>> kepala yang tegak (bukan yg membungkuk di hadapan bekas pemimpin negara
>> sebelah, misalnya).
>>
>> Jokowi adalah muslim yang baik, dia unik. Ketika dia maju jadi walkot
>> Solo, PKS all out mendukungnya, HNW ikut berkampanye buat dia. Tetapi
>> semakin kesini, "gerbong" nya semakin gemuk oleh pihak-pihak yang diragukan
>> keberpihakannya terhadap Islam atau minimal mereka tidak mengkuyo-kuyo
>> Islam nantinya (para diehard saya harap tidak membantah hal ini, banyak
>> sekali buktinya). Sebagai muslim, kita tidak boleh hanya memikirkan diri
>> dan keluarga, tetapi kita juga harus memikirkan Islam secara keseluruhan
>> dan ikut ambil bagian dalam menjaga dan mengembangkannya. Berkali saya
>> tanyakan hal ini : Lebih terlindungi mana Islam, dibawah Jokowi atau
>> Prabowo ? dan para diehard tidak ada yang menjawabnya sampai sekarang.
>>
>> Pilihan kepada Prabowo adalah pilihan yg meminimalkan mudharat. Prabowo
>> juga memiliki kekurangan, tetapi tak ada pilihan yg lebih baik saat ini.
>> Karena, kalaulah bisa memilih selain mereka berdua, saya akan memilih Ahmad
>> Heryawan ! :-)
>>
>> Tambahan: Kok saya merasakan ada skenario dari langit yg sengaja
>> dipertontonkan kepada kita ya ? Apakah ini yg dimaksudkan dgn “afala
>> ta'qilun”, “afala tatafakkarun”, “afala yatadabbarun”? hanya Allah yang
>> memiliki ilmunya :
>>
>> - Merebaknya kasus lokalisasi Dolly secara kasat mata.
>> - Pernyataan meng-inteli masjid. Kasus Dolly belum selesai, kok mereka
>> ngomongin ini ? "kelepasan ngomong" atau salah strategi ?
>> - Pernyataan akan menghadang perda-perda Syariah. Padahal kasus lain
>> masih merebak, kok "kelepasan ngomong" lagi ?
>> - Pernyataan dukungan dari pihak pihak yg secara de fakto head-to-head
>> dengan para aktifis dakwah (syiah, feminisme, waria, liberal, fundamentalis
>> kristen, dll). Khusus, ada Siti Musdah Mulia juga dalam barisan ini, yang
>> memperjuangkan RUU Lesbian, Bisex, Gay dan Transgender. Herannya para
>> diehard meributkan FPI dan Hercules yang mendukung Prabowo dan tutup mata
>> dengan para pihak tadi.
>> - Terpampangnya secara kasat mata bagaimana attitude dan kapasitas kedua
>> calon pada saat di KPU dan acara Deklarasi Damai. Note : Attitude dan
>> Kapasitas, dua hal yang sangat krusial.
>> - Bantahan dari para tokoh yg sebelumnya diklaim mendukung : Iwan Fals,
>> Din Syamsuddin, Istri petinggi NU, dll. Ini terjadi secara simultan.
>> - Blunder yg dibuat sendiri oleh team sukses Jokowi (Anies Baswedan, JK,
>> AM Hendropriyono, bahkan Mega). Kalau 1 atau 2 orang, okelah. Tapi ini
>> banyak orang dan bagian dari Ring-1 ?
>> - Kasus Bajaj vs Jet Pribadi (siapa yang men-shoot didalam jet pribadi
>> sewaan itu ? pastinya Ring-1 bukan ? kok bisa terekspose ?)
>> - Itu belum termasuk cerita menggelikan dulu ketika Aher dan team bertemu
>> dgn Jokowi dan team ketika membahas masalah banjir Jakarta. Saya tahu
>> persis karena salah satu team Aher adalah murobbi saya. Ternyata gaya ndeso
>> Jokowi bukan karena kesederhanaannya, tapi krn memang tidak tahu (tidak
>> punya data). Beberapa kasus lain, tidak bisa diexpose ke publik.
>>
>> afala tatafakkarun?
>>
>> wassalam,
>>
>> Ronald - Depok/42th
>> On Jun 6, 2014 7:26 AM, "Akmal Nasery Basral" <ak...@rantaunet.org>
>> wrote:
>>
>>> Kalau kita mau lihat masalah "capres boneka" ini dengan kepala dingin
>>> dan berjarak, sebetulnya baik Jokowi dan Prabowo berada dalam koridor yang
>>> sama. Kita sudah tahu Megawati sangat powerful, apalagi dengan konsep
>>> "petugas partai" yang diemban Jokowi.
>>>
>>> Tetapi kalau kita simak pernyataan Hashim yang baru keluar 3-4 hari
>>> terakhir  bahwa Prabowo pernah ingin koalisi dengan PKS di Pemilu 2009,
>>> tapi Hashim tidak setuju dan mengancam akan pulang ke London kalau Prabowo
>>> tetap melakukan itu. Akhirnya, seperti tercatat sejarah, Gerindra
>>> berpasangan dengan PDIP di Pemilu 2009 yang ternyata, masih menurut Hashim,
>>> mereka ditipu PDIP. (Pertanyaan lanjutannya: kalau ditipu/dikerjai di 2009,
>>> kenapa masih mau koalisi di Pilgub DKI 2012?)
>>>
>>> Intinya: siapa yang lebih powerful di Gerindra? Prabowo atau Hashim?
>>>  Siapa dalang siapa wayang?
>>>
>>> Dari sisi perspektif "power" (yang dalam konsep ilmu politik dipahami
>>> sebagai "kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar bertindak sesuai
>>> dengan keinginan sang pemberi pengaruh") maka kondisi "kebonekaan" kedua
>>> capres adalah sbb:
>>>
>>> 1. Jokowi menjadi "boneka" Megawati dan PDIP, karena Jokowi (pasti)
>>> paham dia butuh nama besar Soekarno dan kendaraan politik PDIP. Jadi kalau
>>> Jokowi menang, dia akan disetir PDIP, bukan oleh mitra parpol koalisi yang
>>> merapat. Tak juga oleh JK sekalipun.
>>>
>>> 2. Prabowo menjadi "boneka" Hashim, karena (pasti) butuh dana sang adik
>>> yang lebih mapan secara finansial, sehingga,* in return*, Hashim dengan
>>> mudah mendiktekan sang abang dengan siapa Gerindra boleh atau tidak boleh
>>> berkoalisi. Kalau Prabowo menang, dia akan disetir Hashim, bukan oleh mitra
>>> parpol koalisi yang merapat. Tak juga oleh Amien Rais (PAN), atau KH Hilmi
>>> (PKS) sekali pun, apalagi hanya sekaliber Hatta Rajasa.
>>>
>>> Apakah sulit memahami peristiwa segamblang ini?
>>>
>>>
>>> Wass,
>>>
>>> ANB
>>>
>>>
>>>
>>>
>>> Pada 5 Juni 2014 15.40, Muchwardi Muchtar <muchwa...@rantaunet.org>
>>> menulis:
>>>
>>>> Wahai Dunsanak ambo komunitas r@ntaunet nan saranah dan saakidah di ma
>>>> sajo barado..., alun juo tabukak *incek maco* tu?
>>>>
>>>> Masih juokah Dunsanak namuah mandukuang "boneka" Si Panjua Ligitan dan
>>>> Sipadan, manjua satelit Indosat, dan (nan labiah padiah di kami urang
>>>> Pertamina) wanyo manjua duo super tanker (VLCC) nan dirancang  Dirut
>>>> Pertamina dkk Baihaki Hakim (Rang Sijunjuang?) nan ampiang *delivery*
>>>> di galangan Hyundai Korea Selata.
>>>>
>>>> "Boneka Si Benni Murdani" ko sangajo mamakai Rang Sumando awak di
>>>> posisi nan kaduo supayo mayoritas rayaik badarai (87%) di nagari ko namuah
>>>> wanyo loge untuak manjadi kabau nan dikabek iduangnyo, untuak mamiliah
>>>> "boneka"-nyo nan sadamikian canggih & sistemik wanyo poles samanjak salasai
>>>> mambuek "citra" di Solo duo tahun nan lalu.
>>>>
>>>> Alun talambek buek Dunsanak untuak capek mancibuak dan mamadekan hati
>>>> untuak saliang barangkulan jo "*Hugo Chavez from Indonesia". *
>>>> Indak bosankah sanak manjadi bangso kuli di ma-di ma?
>>>> Indak muntah kayakkah Sanak maliek Papua nan kayo jo ameh (gold) bukan
>>>> timbago (cooper)..!!!, ribuan ton tiok hari digungguang urang asiang dari
>>>> nagari (NKRI) awak?
>>>>
>>>> Alun tabukak juo lai incek maco Sanak tu, bahaso parpol Islam nan
>>>> samo-samo akidah dan cito-citonyo jo komunitas r@ntaunet ko alah
>>>> bagabuang kasadonyo untuak maambek ijan sampai koyok "boneka Si Benni
>>>> Murdani" dapek kasempatan sakali lai maloge dan manjua asset NKRI nan
>>>> sangaik baharago dalam bantuak apo sajo?!
>>>>
>>>> Lai tahu sanak, Mamak awak nan mampalewakan web/ blog/ e-mail nan ambo
>>>> komentari ko indak paralu lai diragukan merah putiah isi dadonyo. Apo lai
>>>> baliau jo pasukannyo panah bakali-kali manjadi panjago nagari-nagari nan
>>>> basiarak di Afrika atau di TimTeng dek sari.
>>>>
>>>> Kalau imbauan Si m.m nan indak ciek jo baengko jo parpol di nagari ko,
>>>> kecuali karano panggilan hati nurani supayo ijan ka tujuah kalinyo nagari
>>>> awak ko jadi permainan "kelinci, tongkat dan wortel" si kantuik dari benua
>>>> sabarang sinan, iyo 'tapaso' ambo malarau di siko..
>>>>
>>>> Pcayolah, Capres No.1 indak kasampai mambaok Sanak masuak narako doh.
>>>> Wk wk wk wk wk wkwkwkwkkkkkk..............
>>>>
>>>> Maaf.............., maaf......dan maaf.
>>>>
>>>> Salam.............................,
>>>> *mm****
>>>>
>>>> ---------- Pesan terusan ----------
>>>> Dari: Muchwardi Muchtar <muchwa...@rantaunet.org>
>>>> Tanggal: 5 Juni 2014 15.13
>>>>
>>>> Subjek: Fwd: Info tentang pendukung2 Jpkpwi JK
>>>> Kepada: rantaunet@googlegroups.com
>>>>
>>>>
>>>>
>>>>
>>>>
>>>> ---------- Pesan terusan ----------
>>>> Dari: Asmardi Arbi <asmardi.a...@rantaunet.org>
>>>> Tanggal: 5 Juni 2014 00.23
>>>> Subjek: Fwd: Info tentang pendukung2 Jpkpwi JK
>>>> Kepada: muchwa...@rantaunet.org
>>>>
>>>>
>>>>
>>>>
>>>>
>>>>
>>>> FIY,
>>>>
>>>> Silahkan  buka link ini :
>>>>
>>>>
>>>> http://m.voa-islam.com/news/intelligent/2014/05/25/30575/innalillah-dalang-kerusuhan-mei-1998-mendukung-jokowi/
>>>>
>>>>
>>>>
>>>>  --
>>>> .
>>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>>>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>>>> ===========================================================
>>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>>>> * DILARANG:
>>>> 1. Email besar dari 200KB;
>>>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>>>> 3. Email One Liner.
>>>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7)
>>>> serta mengirimkan biodata!
>>>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>>>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>>>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>>>> mengganti subjeknya.
>>>> ===========================================================
>>>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan
>>>> di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
>>>> ---
>>>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
>>>> Grup.
>>>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>>>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>>>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>>>
>>>
>>>  --
>>> .
>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>>> ===========================================================
>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>>> * DILARANG:
>>> 1. Email besar dari 200KB;
>>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>>> 3. Email One Liner.
>>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>>> mengirimkan biodata!
>>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>>> mengganti subjeknya.
>>> ===========================================================
>>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan
>>> di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
>>> ---
>>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
>>> Grup.
>>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>>
>>  --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===========================================================
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>> 1. Email besar dari 200KB;
>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>> 3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===========================================================
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
>> Grup.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>
>
>  --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke