Bapak Muwardi Muchtar dan sanak sapalanta n.a.h, Assalamu'alaikum WW, Bpk. Muwardi Muchtar menyebutkan : ..."Mudah-2-an komentar-komentar (basarato alasan bukak kulik tampak isi) JoDut (dari subakiak bumi) dalam manyikapi antaro Bowo-Hatta jo Joko-Kalla dapek pulo mambasauah arang paro di hati bonek-bonek anyia di RN ko. He he he...."
Saya benar-benar kaget dan merasa terganggu dengan ucapan-ucapan kasar dan arogan yang sudah biasa terpaksa (sekali lagi terpaksa) saya (dan silent reader lainnya di RN ini) baca di palanta ini yang berasal dari bapak ini. Kesan saya beliau ini amat membanggakan masa lalu, karier gemilang, kekayaan pengalaman dan ilmu pengetahuannya, pemahaman agamanya serta...ketajaman pena/mulutnya. Sebagai senior citizen (maaf, saya kurang suka istilah manula/lansia) saya juga cukup mengikuti berbagai tulisan di berbagai media sejak zaman Mochtar Lubis sampai dengan googling di internet sampai hari ini. Kesimpulan saya : tidak ada penulis yang sekasar bpk Muwardi Muchtar ini dalam memaksakan pendirian dan pendapatnya kepada penghuni palanta ini. Dan beliau melakukan hal ini tanpa menenggang perasaan orang lain, malahan terkesan bangga dengan kekasarannya ini dengan dalih-dalih tertentu. Pada kesempatan ini saya terpaksa menyatakan ketidak senangan dan ketergangguan saya atas tulisan-tulisan beliau yang terhormat ini. Mungkin pernyataan saya ini tidak akan ada efeknya di palanta yang juga banyak pendukung dan pemuja beliau, yang meyenangi sindiran yang lebih ke arah penyerangan, serta cemeeh dan cemooh yang (maaf) bagi saya (sekali lagi bagi saya) merendahkan martabat mereka sendiri. Islam memberi petunjuk untuk menyiapkan Ramadhan sejak bulan Rajab dengan amal baik. Dalam suasana menghadapi pilpres ini, petunjuk ini seperti tidak pernah ada. Sindiran, fitnah, dan ucapan kasar bersileweran di berbagai sosmed, termasuk palanta ini. Hujah yang sering digunakan adalah islam dan ABSSBK, yang notabene masing-masing kita punya pemahaman yang cukup untuk kedua hal tersebut. Saran saya, dalam menghadapi pilpres ini, serta menyambut Ramadhan yang sudah sangat dekat ini, kita bisa melihat proses demokrasi bernama Pilpres ini secara wajar-wajar saja. Pemenangnya sudah jelas salah satu dari 2 orang pasangan calon tersebut. Hanya izin Allah yang akan menentukan siapapun pemenangnya (!) Yang menang, tidak akan bisa memerintah 'seenak udelnya' karena masih ada oposisi di parlemen, pers, dan LSM yang akan mengontrolnya. Bagi yang kalah, lakukanlah fungsi kontrol yang terbaik melalui parlemen dan pilar demokrasi lainnya tersebut. Berharap berlebihan juga dalam seketika pada waktu perhitungan suara akan berubah menjadi kekecewaan yang berlebihan pula. Yang tua juga tidak perlu punya banyak saran atau mengatur orang muda. Orang muda sekarang juga punya akses informasi, lingkungan, serta nalar yang sering lebih baik dari pada yang tua. (Secara umum) masih efektifkah saran mamak kepada kemenakan zaman sekarang ini, terutama dalam menentukan pilihan politiknya ? Silahkanlah masing-masing dengan pilihannya. Jadi pada 'para pendekar' yang sering malang melintang di palanta milik kita bersama ini, salah satunya bapak Muwardi Muchtar, tolonglah fahami bahwa banyak pula silent reader (yang juga punya pengalaman hidup, ilmu, keimanan dan ketaqwaan dll) yang mungkin juga lebih baik dari anda-anda. Palanta ini bukan hanya milik tuan-tuan. Tolonglah...sekali lagi tolonglah untuk tidak menggunakan kata-kata kasar, cemeeh dan cemooh, yang juga kami ikut membacanya. Mereka yang memiliki akhlak yang baik tidak suka dengan cara-cara arogan seperti ini. Banyak maaf dan wasalam, Epy Buchari, L-71 Ciputat Timur. On Tuesday, June 17, 2014 5:52:13 PM UTC+7, ajoduta wrote: > > Assalamu'alaikum sanak, > > Alaikumsalam sdraku, > Minang kan identik dengan Islam. Ini yang saya tahu selama ini > > Kita bersyukur kedua capres adalah muslim. Soal berapa jauh > keislaman mereka biarlah Allah yang Maha Tahu. > > Namun soal siapa dan kelompok mana di belakang mereka. Ini yang menjadi > konsen > kita. Ini juga yang akan mempengaruhi kebijakan presiden terpilih nanti. > > Mari kita mulai dari capres 1. Pendukungnya Gerindra, partai sekuler > didalamnya juga > adakelompok Katholik yang dimotori Hasyim adik Prabowo. Pendukung lain > adalah > PKS, partai dakwah/tarbiyah yang tak perlu dijelaskan lagi komitmen > perjuangan > Islamnya, sebab bagian terbesar jamaah IMSA sudah kenal para aktifis dan > pimpinan > PKS. Partai lain adalah PAN yang cendrung Muhammadiyah. Kemudian PBB yang > dikenal sebagai Masyumi Baru. Terakhir bergabung Golkar disini aktifisnya > banyak > alumni HMI. Terakhir kelompok jenderal yang dikenal dengan ABRI Hijau. > Mereka dulu mantan aktifis PII yang kemudian melawan LBM. > > Sekarang capres 2: Pendukung utama PDIP fusi dari PNI-Marhaen, Parkindo > (Kristen), Partai Katholik. 52% aleg terpilih partai ini non-Muslim. > sementara yang muslim dari kelompok abangan, JIL, Syiah. Disini juga > berkumpul anggota PRD yang diketahui > mengusung komunis. Partai Nasdem barisan yang tak terpilih di Golkar > bergabung disini. > PKB yang berorientasi jamaah NU juag ada. Partai hanura, partai sekuler > juga ada. > Ada beberapa orang yang saya atau kita kenal baik mendukung capres ini, > yaitu Jusuf Kalla (sumando), Anies Baswedan, Buya Sjafii Maarif dan Imam > Syamsi Ali di AS. Namun ada kelompok jenderal yang dikenal sbg kader LBM. > > Dengan fakta diatas, capres mana yang kira2 akan berpihak terhadap > perjuangan Islam? > Mari kita cerna dengan baik. > > Antah kok islam awak alah manipih....... > > Wassalam > > Wassalaamu'alaikum WW > > Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta), > 17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo > Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli - > Jakarta - Sterling, Virginia USA > ------------------------------------------------------------ > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.