*Pelaku Mutilasi Enam Korban di Riau Diduga Psikopat* 09 Agustus 2014 13:15 Deden Yamara <http://sinarharapan.co/news/author/Deden%20Yamara> Nusantara <http://sinarharapan.co/news/nasional/nusantara> dibaca: 1053
inShare ist / dok Ilustrasi. *Para korban dibunuh, lalu ditenggelamkan di salah satu sungai. * PEKANBARU - Sebanyak empat tersangka pelaku pembunuhan dengan cara memutilasi enam korbannya diduga psikopat atau berkelainan jiwa dan berperilaku menyimpang. Oleh sebab itu, polisi menurunkan seorang psikiater (dokter jiwa) dan psikolog (ahli kejiwaan) dari Kepolisian Daerah (Polda) Riau, serta satu dari Universitas Riau untuk menyelidiki kejiwaan para pelaku. "Tujuannya mengungkapkan motif pembunuhan dengan akurat," kata Brigjen Condro Kirono, Kepala Polda (Kapolda) Riau kepada wartawan, Jumat (8/8). Ia menambahkan, terungkapnya kasus pembunuhan berantai dengan korban mencapai enam orang, lima di antaranya masih anak-anak, berawal dari laporan warga ke Polres Siak. Waktu itu, ada orang tua yang mengadukan anaknya tidak pulang-pulang. Dari kasus ini, polisi memeriksa dua orang yang disangka telah menculik, menyodomi, membunuh, dan memutilasi empat bocah di wilayah hukum Siak. Setelah pengembangan kasus, polisi lalu menangkap dua tersangka lainnya. Keempat tersangka itu adalah MD (19), S (22), DP (16), dan DD (19). "Hubungan tersangka MD dan DD, pada 2013 keduanya masih berstatus suami-istri. DD diduga ikut membantu mantan suaminya membunuh dua korbannya di Duri, ibu kota Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis," tutur Kapolda Riau yang waktu ekspos kasus tersebut didampingi Kabid Humas, AKBP Guntur Aryo Tejo dan Direktur Reserse Kriminal Umum, Kombes Arief Rachman Hakim. Kapolda Riau, Condro Kirono menambahkan, karena peristiwa pembunuhan berantai yang disertai mutilasi itu terjadi sejak 2013, pihaknya sulit membuktikan terdapat kekerasan seksual terhadap korban-korbannya atau tidak. Apalagi, barang bukti yang kini dikumpulkan kepolisian adalah tengkorak dan tulang belulang para korban. Dari enam korban yang diakui sudah dibunuh para tersangka, Condro mengimbuhkan, pihaknya masih mencari satu jasad lagi. Dari pengakuan para tersangka, korban tersebut mereka bunuh, lalu ditenggelamkan di salah satu sungai di Kecamatan Mandau. ''Polres Bengkalis kini sedang mencari seorang korban lagi,'' ucapnya. *Seks Menyimpang* Kapolres Bengkalis, AKBP Andry Wibowo yang dijumpai terpisah mengaku, pihaknya masih berada di lokasi tempat salah satu korban mutilasi di Duri, Kecamatan Mandau. Dari hasil penyelidikan sementara, pelaku MD yang diduga otak pelaku pembunuhan berantai ini mengidap perilaku seks menyimpang. Birahi MD timbul setelah melakukan kekerasan seks terhadap korban-korban, yang berakhir dengan tindakan pembunuhan. Ironisnya, saat melakukan perbuatan itu, ia dibantu tersangka DD. Sadisnya lagi, saat diperiksa di Polres Siak, tersangka MD mengaku, bocah-bocah yang menjadi korban dibunuh dan dimutilasi. Alat kelamin mereka dipotong dan digoreng untuk diambil minyaknya, lalu diserahkan ke seorang peranormal atau dukun kampung. Sumber : Sinar Harapan -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.