Nakan Zorion Amas (ZA), maka Ngah, Pak Doto Hilman Mahyuddin Pak Rahayus Salim dan sanak dipalanta.
Tarimo kasih ka ZA dan Mak Ngah nan alah mambarikan dosis mentah dari tanaman yang berkhasiat (artinya dari pohon, petik langsung pakai, direbus ditumbuk dsb terus masuk perut atau olesan luar). Mungkin bagi yang sakit gula Dari ZA Tomat dan sayur kacang panjang. Di Blender Minum 2x sehari Bara tomat jo kacangnyo ZA, tambahkanlah yo , bia langkok. Hasilnyo : Kencing berkurang 50%, gula darah normal. Dari Mak Ngah Tomat mentah segar, kacang panjang segar makan mentah Pucuak ubi kayu : rebus sejenak Nan alah mak cubo, disampiang salero lapeh, apo kasiatnyo untuak kasehatan mak. Dari ambo: Ubek penurun tensi (tekanan darah tinggi diateh 140) Kalau kepayahn biaya jo Catopril dan amlodipine Ciek Pisang tuka mudo (batiek mudo, papaya mudo) diameter tangah 10 cm, panjang 12 cm atau kiro-kiro sagadang 2 tenju dipatawikan. Dikupas, diblender (dg air 150 cc l/k separoh gelas kaki limo) Disaring, sisanya diperas (kalau dapek sadio kacik untuak pemeras) Baik hasil saringan maupun hasil perasan dikumpul. Dibagi dua. Minum pagi dan sore habis. Coba selama tigo haro, biasanya tensi turun dari 180 ke 120-an. Pantangan dokter tetap dipatuhi. Siapa menyusul, silahkan untuk memberikan dosis mentah ini, nanti mungkin bisa di-ensiklopedikan. Ada beberapa yang sudah ada seperti dari pak Hembing tapi banyak proses nya yang kurang praktis untuk masarakat terutama di pedesaan. Lagi agak komersil akibatnya payah dijangkau rakyat miskin. Sabananyo untuk mengatasi mahalnya hargo ubek apolagi bahan bakunyo banyak dari luar nagari makonyo kito berharap sangat kepada Dokter-dokter bisa memberikan dosis mentah dari tanaman berkasiat. Tak usah melalui proses farmasi, langsung nan matah tu bisa digunokan Dengan demikian manyarakat bisa membikin apotek hidup disekeliling rumahnya. Mungkin apotek hidup ini sudah banyak tapi mungkin belum ada dukungan dari Menkes. Sekarang ini apotek hidup yang sudah dibuat masyarakat baru dapat dukungan dari dukun kampuang, artinya dosis yang dipakai, dosis dukun kampuang. Kalau Dosis mentah ini bisa dikeluarkan dokter untuk pasien, ini sangat menolong masyarakat. Kalau dapat Menkes bisa mengeluarkan dosis mentah ini (entah apalah namanya) untuk tanaman berkasiat dan disebar keseluruh pelosok tanah air melalui sekolah-sekolah, poyandu dsb. Kalau dosis mentah ini keluar untuk umum seperti dosis dari ZA diatas, rakyat bisa mengobati dirinya sendiri, RSU/RSUD/PUSKES mungkin tidak akan ramai lagi karena sebagian penyakit sudah terobati dirumah. Kita tahu IPB, fakultas farmasi, kedokteran sudah sekian lama berdiri, apa memang tak ada pikiran untuk mengeluarkan dosis mentah ini. Atau dosis mentah ini bertentangan dengan SOP penggunaan pengobatan. Obat-obat China /Tiongkok yang bertebaran keseluruh Dunia berupa jamu serbuk dsb, mungkin sudah hasil dari kerjasama IPB nya China dg farmasi dan fak Kedokteran disana, tapi yang dari china itu melalui proses farmasi/pabrik. Bagi kita yang perlu dari pohon bisa langsung masuk perut. Bagaimana pak Hilman Mahyuddin dan pak Rahayussalim , beri kami nasehat apakah kami yang sudah memberikan dosis mentah (katakanlah begitu, tumbuhan langsung dimakan untuk obat dsb), apakah ini melanggar SOP pengobatan, apakah mungkin kami bisa kena sanksi hukum, mohon pencerahan. Maturidi (L/76) Talang, Solok, Kutianyia, Duri Riau -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.