Ibnu Aqil D. Ghani DI MINANGKABAU ADA USTAZ MURTAD MASUK KRISTEN Dulu saya sulit percaya kalau ada orang Islam yang mau masuk Kristen. Apa lagi dia dari Minangkabau. Kan dia belajar ngaji dan hafal kalimat syahadat; bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad Rasulullah? Nggak mungkin dong kalau ada orang Minang bisa masuk kristen ! Kristen itu tuhannya tiga, tepatnya tiga di dalam satu yang disebut TRINITAS! Dan salah satunya Yesus yang kita yakini sebagai Nabi ISA. Kan manusianya itu, bukan Tuhan? Nggak mungkin dong ! Fakta berbicara lain. Jangan orang biasa 'Ustaz' saja ada yang masuk Kristen. Begitulah ! Tersebutlah seorang pria (tulis saja AM). Dia berasal dari sebuah negeri namanya S, menikah dengan seorang wanita (S) dari negeri K. Pria itu disegani di kampung isterinya, karena dia dikenal 'alim, qari, pandai membaca khutbah dan memberikan ceramah agama. Selain itu dia rajin bekerja. Beberapa tahun yang lalu, sang Ustaz yang juga tukang rumah itu pindah ke Medan. Cari hidup di sana. Rezki pun didapat. Tetapi, ada yang hilang; aqidah. Dia pindah ke agama Kristen. Awalnya dia lama tak pulang ke rumah, beberapa hari bahkan semingguan. Lantas, bagai petir di siang bolong; dia katakan pada isterinya'; "Saya sudah masuk kristen". Tentu isterinya kaget dan tidak diterima. Ujungnya mereka pun bercerai. Sang isteri rela menjanda, membesarkan anak-anaknya sebagai orang tua tunggal, asal akidah jangan terjual. Dan kini pun anak-anaknya sudah dewasa. Alhamdulillah semua anaknya terselematkan, semua tetap di dalam Islam. Adapun sang mantan suami, tetap di sana dalam kekristenannya. Sesekali lelaki itu pulang kampung. Mampir juga di kampung isterinya saat lebaran. Pakaiannya yang dia pakai seperti pakian ustaz yakni berpeci. Tapi, dia terus terang bahwa kini dia telah kristen. (Seperti diceritakan leh HB seorang putra negeri K). Aku jadi termenung sampai diujung malam. Begitu mudahkan seorang pindah agama? Saya tanya sang informan, apa soal ekonomi atau kemiskinan? Tidak juga katanya, kan banyak orang yang miskin dari dia. Sebelumnya, yang aku tahu ada Akmal Sani orang Pangkalan. Dia masuk kristen bahkan jadi pendeta. Kata kakaknya padaku; dulu Akmal sani pernah sekolah di pesantren ternama di Padang Panjang, tapi tak sempat tamat. Ada lagi Abdul Wadud adik seayah Buya Hamka. Ada lagi pendeta dari Lintau yang berasal dari keluarga yang kuat agamanya. Lalu, aku berdoa : Selamatkanlah ya Allah iman anak-anak dan cucu-cucuku. Amin !".
-- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.