Sudah ada tanggapan dari Rhenald Khasali terhadap tulisan Fauzah Fauzan
ini, sanak Amir.

http://m.kompasiana.com/post/read/676030/3/tanggapan-rhenaldi-kasali-lewat-twitter-tentang-berita-masril-koto-versi-faizah-fauzan.html

Kita lihat saja perkembangannya.

Wassalam,

ANB

Pada 23 September 2014 20.20, 'amir hamzah' via RantauNet <
rantaunet@googlegroups.com> menulis:

> Dunsanak jagatmaya di Rantau Net nan ambo hormati. Tulisan informatif
> pangawan duduak malam di muko layar PC atau gadget. Tanpa bermaksud buruak,
> izinkan ambo batanyo soal Masril Koto macam nan ditulih di Kompasiana
> ko.  Maklum, sajak masuak acara Kick Andy dan manarimo Danamon Award,
> namo Masril Koto cukup harum, dan tantu sajo ikuik mambao harum lo namo
> Ranah Minang.
> Mohon maaf kalau ada nan salah.
> Wasalam,
>
> Amir Hamzah, 41, Rang Piaman, tingga di Bks
>
> http://m.kompasiana.com/post/read/675373/3/mempertanyakan-kebenaran-cerita-masril-koto.html
> Mempertanyakan Kebenaran Cerita Masril Koto
>    Faizah Fauzan <http://m.kompasiana.com/user/profile/fiefaizah>
> 19 Sep 2014 | 21:17
>  [image: Masril Koto (kinciakincia.com)]
> Sumber: Masril Koto (kinciakincia.com)
> (Dilengkapi  dokumentasi foto)
> Saya seorang jurnalis lepas. Beberapa bulan lalu (Sekitar April 2014),
> saya mencari sosok inspiratif untuk dimuat di Majalah di mana saya menjadi
> kontributornya. Saya tertarik dengan sosok Masril Koto yang memperoleh
> Danamon Award dan masuk pula dalam talk show Kick Andy.Dia memposisikan
> diri sebagai pendiri Lembaga Kredit Mikro Agraria (LKMA) Prima Tani alias
> Bank Petani yang berlokasi di Kecamatan Baso, Kabupaten Agam Bukittinggi.
> Nama beliau melambung lantaran mampu membuat sesuatu yang berarti bagi
> rakyat kecil. Dan LKMA Prima Tani ini merupakan pionir berdirinya LKMA-LKMA
> di seluruh Indonesia. Wajar bila orang mengaguminya. Terlebih Masril Koto
> mengaku hanya sekolah sampai kelas 4 SD.
> Saya mencoba mencari tahu keberadaan Masril Koto. Namun tidak bisa
> menemukan nomor kontaknya. Akhirnya, dari Jakarta saya putuskan mencari
> Masril Koto ke kampung halamannya di Baso, Sumatera Barat. Kebetulan saya
> orang Minang jadi sedikit tahu lekuk-lekuk nagari tempat Masril berada.
> Saya telusuri jalan raya Baso sampai ke arah Payakumbuh. Tujuannya ke
> kantor Camat Baso. Masril orang yang berjasa bagi warga kampung, pastilah
> dia dikenal orang kecamatan, pikir saya.
> Begitu saya sampai di Kecamatan Baso, saya perkenalkan diri sebagai orang
> media dan menyampaikan maksud kedatangan saya untuk mencari informasi
> tentang Masril Koto pendiri LKMA Prima Tani. Beberapa petugas kecamatan
> yang saya temui menggeleng, mengatakan tidak tahu. Lalu mereka saling
> berpandangan. Janggal menurut saya waktu itu.
> Lalu seorang petugas perempuan menghampiri saya, dan berkata:
> “Bu, dulu Masril Koto memang sering ke sini. Tapi sekarang tidak lagi.
> Sudah lama tidak kelihatan orangnya. Kalau ibu mau mencari tahu tentang
> LKMA Prima Tani, kantornya ada di jalan raya ini. Ibu kembali saja ke arah
> Pasar Baso, di belah kiri jalan ada Kantor LKMA Prima Tani. Ada plang
> namanya. Tapi maaf, ya Bu. Masril Koto itu bukan orang yang mendirikan LKMA
> Prima Tani. Yang mendirikan itu kawan-kawannya. Sekarang mereka masih ada
> di sana, tetap menjalankan LKMA itu. Tapi setahu saya Masril Koto sudah
> tidak ada di sana. Kalau Ibu ingin tahu, sebaiknya ke sana saja.”
> Saya kaget mendengar cerita itu. Rasanya tidak percaya dengan Informasi
> yang saya dengar dengan telinga sendiri.Saya tidak mau terima informasi
> itu begitu saja. Saya pamit dari kecamatan dan kemudian menelusuri Jalan
> Raya Baso seperti petunjuk ibu itu tadi.
> Benar saja, ada LKMA Prima Tani berdiri. Kantornya mirip sebuh rumah
> kecil, tapi plang nama terpampang jelas. Saya masuk mengucap salam. Seorang
> lelaki dengan tinggi sekitar 17o cm menjawab salam saya dan mempersilahkan
> saya duduk dan menunggu. Dia sedang melayani seorang laki-laki separuh
> baya, seperti sedang melakukan transaksi. Ada proses catat mencatat saya
> amati.
> Setelah tamunya pergi, saya ditemuinya dan kami berbicara.
> “Maaf bu, ada yang bisa saya bantu?”
> “Saya ke sini mau mencari informasi tentang Masril Koto. Saya ingin
> membuat profil tentang beliau. Informasi yang saya dapat, beliaulah yang
> mendirikan LKMA Prima Tani. Tapi tadi di kecamatan ada yang bilang bukan
> Masril Koto yang mendirikan. Bagaimana yang sebenarnya, Pak?”
> Lelaki yang bernama Albersio Datuak Maudun Sati itu menjelaskan:
> “Karena ibu bertanya, maka saya perlu menjawabnya. Kalau tadi ibu tidak
> bertanya, saya tidak akan bercerita,” katanya.
> Lalu terbukalah informasi itu, bahwa sebetulnya LKMA Prima Tani itu
> didirikan oleh 4 sekawan yang dimotori oleh Albersio sendiri bersama 3
> orang temannya, yaitu; Yanti Agus ST;Syahril; danUlta Dusri. Di antara
> keempat orang ini, Albersiolah yang didampuk menjadi Ketua LKMA Prima Tani
> dari awal berdiri hingga sekarang ini karena ia dianggap punya pengalaman
> “yang lebih” dari yang lain. (Kisah tentang Albersio ini dimuat di
> Majalah Societa edisi 3 tahun 2014).
> Albersio dan kawan-kawan mengajukan ke pihak Kecamatan ide mendirikan
> lembaga keuangan untuk petani dan mereka minta dibantu agar didatangkan
> guru. Lalu Kecamatan menfasilitasi empat sekawan ini berguru dengan Agus
> Praptomo dan Sugeng Winarto, keduanya pengurus BMT INTI Yogyakarta (cerita
> ini bisa dikonfrimasi kepda Agus dan Sugeng). Tanggal 4 Oktober 2006
> berdirilah LKMA Prima Tani dengan anggota 89 orang petani. Enam bulan
> berikutnya, tepatnya tanggal 1 Mei 2007 resmi beroperasi dengan badan hukum
> koperasi bernomor 149/BH/DKPPPI/IX/2007. Untuk mengumpulkan modal awal,
> LKMA Prima Tani melakukan *right issue *atau menerbitkan saham seharga Rp
> 100.000 per lembar saham yang dibeli oleh para petani. Kemudian juga ada
> simpanan pokok dan simpanan suka rela dari anggota. Dari situ terkumpullah
> dana awal sebesar Rp 19.475.000. Ini menjadi modal awal kegiatan usaha LKMA
> Prima Tani.
> Jerih payah Albersio dan kawan-kawan mendapat perhatian dari Pemkab Agam,
> bahkan kabar ini tersiar sampai ke tingkat pusat dan dunia internasional.
> Di bulan Juni 2007, pakar ekonomi Faisal Basri mendatangi LKMA Prima Tani
> dan memberikan penyertaan modal sebesar Rp 25 juta. Pada 24 September 2007,
> Menteri Pertanian masa itu Anton Apriantono mengunjungi LKMA Prima Tani dan
> meresmikan pengoperasiannya. Tanggal 21 November 2007, giliran konsultan
> Bank Dunia Matt Zurstrassen yang bertamu ke LKMA ini.
> Di tangan Albersio dan kawan-kawannya, LKMA PrimaTani ini berkembang
> dengan baik, anggotanya terus bertambah dan asetnya terus meningkat. Per 31
> Maret 2014 anggotanya sudah mencapai 700 orang dan asetnya berjumlah Rp
> 244.147.000. Selain memberikan peminjaman modal usaha, LKMA juga mengadakan
> usaha pembiayaan, misalkan untuk keperluan berkurban ketika Idul Adha,
> biaya sekolah anak, dan untuk keperluan melahirkan.
> Sementara Albersio didampuk oleh Kementerian Pertanian, melalui Dinas
> tentunya, sebagai instruktur yang memberikan pelatihan kepada kelompok tani
> di berbagai wilayah Indonesia, khusus mengenai pendirian LKMA. Nama
> Albersio tercatat di Kementan sebagai instruktur golongan IV A yang
> menandakan levelnya sudah skala nasional.
> Lantas dimana posisi Masril Koto? Masril bergabung dengan LKMA Prima Tani
> tahun 2008 sebagai karyawan yang ditugaskan di bagian penagihan. Namun
> Masril hanya setahun bertugas. Karena tidak amanah dan merugikan nasabah
> maupun LKMA, Masril Koto diberhentikan dengan TIDAK HORMAT oleh dewan
> pengurus LKMA. (Albersio memperlihat bukti pemberhentikan Masril Koto
> kepada saya). Tapi entah bagaimana setelah itu, tahu-tahu di tahun 2010
> nama Masril Koto melambung. Ia hadir di acara Kick Andy sebagai penerima
> Damanon Award tahun 2010 dengan prestasi sebagai pendiri LKMA Prima Tani,
> banknya petani.
> Albersio dan kawan-kawan tidak ambil pusing. Mereka menilai, mungkin
> Masril melakukannya untuk mendapatkan uang. Tapi Albersio dan
> kawan-kawannya mulai gerah ketika Masril menyampaikan di media massa kalau
> LKMA Prima Tani sudah tutup karena salah urus. Mereka lantas melayangkan
> surat keberatan kepada salah satu stasiun televisi yang menayangkan
> wawancara dengan Masril Koto, tapi tidak digubris. Kenyataannya, LKMA Prima
> Tani masih eksis dan saya melihat sendiri laporan neraca keuangannya per
> Maret 2014, berikut pula dengan akte-akte legal perkembangan stastus LKAM
> yang bertanda tangan tahun 2010, dimana di tahun itu Masril Koto sudah
> tidak lagi berada di LKMA Prima Tani.
> Sampai sekarang profil Masril Koto masih terus menghiasi media massa-media
> massa nasional sebagai pendiri LKMA Prima Tani. Ia tampil menjadi seorang
> *hero*. Hari ini, secara tidak sengaja saya membaca di bagian *headline*
> detik finance menampilkan sosoknya. Saya yang secara kebetulan menemukan
> fakta yang berbeda dengan cerita yang diumbar Masril Koto, tergerak untuk
> membuka fakta ini ke publik.
> Satu hal yang menjadi pertanyaan saya, apakah ketika Danamon Award menetapkan
> Masril Koto sebagai seorang *hero*, pihak panitia tidak melakukan *cross
> check* atau investigasi secara diam-diam ke lapangan? Bukan hanya sekadar
> menerima masukan dari orang lalu dibuat *settingan* yang bisa
> dipersiapkan untuk kepentingan syuting televisi. Kalau ya, pastilah
> menemukan cerita yang sama seperti saya dapatkan.Ini riil temuan lapangan
> tanpa* settingan*. Maka maaf, saya jadi meragukan kredibilitas Danamon
> Award.
> Persoalannya, kalau Masril berbohong lalu dapat keuntungan dari
> kebohongannya itu, biarlah dosa ditanggungnya sendiri. Tapi kalau sampai
> memfitnah dan menjelekan institusi yang justru menjadi batu pijakan baginya
> untuk melambung namanya ke publik (dengan mengatakan LKMA Prima Tani
> ditutup karena salah urus), saya rasa itu sudah menyalahi hukum.
> Saya jadi teringat dengan kasus Eko Ramaditya Adikara, *blogger*
> tunanetra yang sempat tersohor karena mengaku menciptakan musik games
> Jepang, sampai suatu saat ada yang meragukan ceritanya dan akhirnya Rama
> mengakui bahwa ia telah berbohong. Dia bukanlah orang yang menciptakan
> musik games tersebut. Rama terkenal melalui acara show Kick Andy, dan lewat
> kick Andy pula ia mengakui kesalahannya serta meminta maaf kepada publik.
> Dalam hal ini, saya berharap Danamon Award mengkaji kembali anugerah yang
> diberikannya kepada Masril Koto, karena ada pihak yang dirugikan di sini,
> yakni para pendiri LKMA Prima tani yang sesungguhnya. Merekalah yang berhak
> mendapatkan penghargaan itu. Silahkan lakukan investigasi untuk membutikan
> siapa yang benar. Jika hasil investigasi pihak Danamon Award ternyata
> sama dengan cerita saya, maka selayaknyalah Danamon Award melakukan
> klarifikasi kehadapan publik, seperti yang dilakukan Kick Andy terhadap Eko
> Ramaditya Adikara yang pada akhirnya memberikan kelegaan pada yang
> bersangkutan. Karena ini akan menjadi benan dunia akhirat.
> Semoga paparan ini membawa hikmah bagi kita semua. Saya pun menyampaikan
> maaf yang mendalam, bila pihak-pihak tertentu tidak nyaman dengan tulisan
> ini. Tidak ada maksud selain hanya ingin menguakkan sisi lain dari cerita
> Masril Koto yang saya percayai kebenarannya. Semoga Allah SWT melindungi
> kita semua dari segala kealfaan. Amiin.
> Jakarta, 19 September 2014
> Faizah Fauzan
> [image: 14111352381742387761]
> Sumber: Surat Izin Tempat Usaha, tadinya LKMA berlokasi di kantor
> Kecamatan
> [image: 1411135430291018610]
> Sumber: Bukti LKMA Prima Tani tidak tutup
> [image: 14111355132099330989]
> Sumber: Surat Keberatan LKAM Prima Tani yang ditujuan kepada stasiun TV
> yang menya
> [image: 14111355911542854056]
> Sumber: Pernyataan Masril Koto diberhentikan dengan tidak hormat
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Reply via email to