*Beliau mengingatkan, hubungan antara manusia dengan Allah dan hubungan
antara sesama manusia*
(dalam bahasa sambah kato, mungkin bisa dimasukkan kategori "cupak nan Duo")

Lembaga pendidikan saat ini tugas pokoknya *"mengajar Pandai"* para peserta
didiknya... sedangkan yang dibutuhkan masyarakat adalah orang
*"Cerdik-pandai"*

.. lalu adakah lembaga pendidikan untuk mengajar peserta didiknya
menyadi *"Orang
cerdik"*  ?..... kalau untuk menjadi *"cadiak buruak" *dapat dipelajari
sendiri dan langsung dipraktekkan !


Salam

Abraham Ilyas

Pada 15 Oktober 2014 10.19, 'Muhammad Dafiq Saib' via RantauNet <
rantaunet@googlegroups.com> menulis:

> Assalaamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu
>
> Masalah Akhlak Anak-anak Kita
>
>  Sebuah rekaman video tentang kekerasan anak-anak murid SD terhadap rekan
> wanitanya di sebuah SD di Bukit Tinggi disebarkan melalui Youtube dan jadi
> tontonan masyarakat luas. Beritanya bahkan sampai jadi tayangan sebuah
> stasiun tv di Jakarta dan mendapat sorotan beberapa petinggi negara. Banyak
> yang terkaget-kaget. Di mana moral? Di mana budi pekerti? Di mana
> kesantunan dan kelemahlembutan orang Bukit Tinggi?
>
>  Di satu sisi kita mendapatkan tayangan seperti ini sebagai produk
> kemajuan teknologi. Segala kegiatan dapat diabadikan dalam bentuk rekaman
> video dan dengan mudah dapat disebarkan. Di sisi lain, yang membuat kita
> terheran-heran, ada saja orang yang sempat atau bahkan sengaja mengabadikan
> momen-momen aneh seperti itu, bahkan perbuatan-perbuatan porno untuk
> disebarkan kepada orang banyak. Perbuatan pelaku kekerasannya mengherankan
> dan pelaku yang mengabadikannya juga mengherankan.
>
>  Yang ingin kita soroti adalah masalah akhlak anak-anak yang berbuat
> zalim terhadap sesama teman sekelas. Dengan kekerasan yang hampir tidak
> dapat dipercaya. Menyakiti seorang teman wanita beramai-ramai dengan
> pukulan, terjangan dan sebagainya. Kok begitu teganya anak-anak ini berlaku
> kejam seperti itu? Dan hal itu dilakukan di dalam kelas sekolah. Di mana
> guru? Bagaimana kejadian seperti ini bisa luput dari pengawasan guru...
>
>  Kekerasan demi kekerasan sepertinya memang sudah merupakan hal yang
> 'biasa' sekarang ini. Semakin banyak orang yang mampu berbuat anarkis,
> berbuat zalim, merusak. Semuanya dengan cara-cara yang tidak terbayangkan.
> Semakin banyak manusia yang beringas. Yang sadis. Dan rupanya keberingasan
> itu sudah terbentuk dan terlatih sejak usia dini, usia anak SD yang umurnya
> baru sepuluh sebelas tahun.....
>
>  Dari sekian banyak komentar, ada yang menyesalkan karena 'kita' sudah
> tidak lagi mengamalkan Pancasila. Terus terang, aku tidak tahu persis
> pengamalan bagian mana dari Pancasila yang dimaksudkan. Dulu kita pernah
> sangat intensif melatih diri untuk penghayatan dan pengamalan Pancasila.
> Ada penataran khusus P4, begitu dulu namanya disebut. Tapi sepertinya tidak
> terlalu kentara bahwa hasilnya mampu memperbaiki ahlak para peserta
> penataran. Atau mungkin aku kurang jeli mengamatinya.
>
>  Ketika kanak-kanak dulu, nenekku pernah mengingatkan tentang keadilan
> dan pengadilan Tuhan Allah. Tentang dosa dan pahala. Tentang surga dan
> neraka. Tentang kenikmatan luar biasa bagi mereka yang diridhai Allah dan
> siksa luar biasa bagi yang dimurkai dan dihukum Allah. Beliau mengingatkan,
> hubungan antara manusia dengan Allah dan hubungan antara sesama manusia.
> Jika kita berdosa kepada Allah, kemudian kita insaf lalu bertobat dan minta
> ampun, niscaya Allah mengampuni dosa kita. Akan tetapi, jika kita berbuat
> dosa kepada sesama manusia, semisal kita sakiti dia, atau kita ambil
> haknya, atau kita berbuang curang kepadanya.... maka selama kejahatan
> tersebut tidak dimaafkannya, maka nanti di akhirat kita akan mendapat
> hukuman dari Allah. Allah tidak akan memaafkan dosa yang kita perbuat
> terhadap orang lain sebelum orang tersebut memaafkan. Jika kita berbuat
> jahat kepada orang lain, lalu di dunia ini kita tidak mendapat hukuman yang
> setimpal atas kejahatan tersebut, nanti di akhirat kita akan diadili di
> pengadilan Allah dan di hukum dengan hukuman akhirat, dimasukkan ke dalam
> neraka Allah. Yang siksanya, pasti lebih menyakitkan dibandingkan dengan
> pembalasan di dunia.
>
>  Nasihat nenekku lebih setengah abad yang lalu ini selalu tertanam di
> kepalaku. Aku takut berbuat zalim kepada orang lain. Nasihat ini
> kusampaikan pula kepada anak-anakku dan kepada siapa saja yang dapat aku
> nasihati.
>
> ****
>
>
> Wassalamu'alaikum,
>
> Muhammad Dafiq Saib Sutan Lembang Alam
> Suku : Koto, Nagari asal : Koto Tuo - Balai Gurah, Bukit Tinggi
> Lahir : Zulqaidah 1370H,
> Jatibening - Bekasi
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke