*DUA ORANG MINANG JADI MENTERI* Senin, 27 Oktober 2014 02:36 *HARI INI DILANTIK*
Posisi menteri tak pernah luput dari orang Minangkabau. Dari 34 menteri yang diumumkan Presiden Joko Widodo kemarin, dua di antaranya berasal dari Minangkabau. PADANG, HALUAN — Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla akhirnya mengumumkan kabinetnya di halaman tengah Istana Kepresidenan dengan nama Kabinet Kerja. Dari 34 menteri, dua di anyaranya adalah orang Minang atau asal Sumatera Barat masing-masing Andrinof Chaniago dan Nila Djuwita Anfasa Moeloek. Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menyambut gembira masuknya dua tokoh Minang ini dalam Kabinet Kerja masa bakti 2014-2019. “Semoga mereka berdua bisa menjalankan amanah dengan baik untuk bangsa ini. Selamat,” ujar gubernur yang dihubungi Haluan usai pengumuman menteri Kabinet Kerja, Minggu (26/10). Ia sendiri mengharapkan melalui dua orang ini tertumpang harapan untuk Indonesia lebih baik dan tentunya untuk kemajuan Sumbar. Sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Andrinof Chaniago diharapkan mampu mengarahkan perencanaan pembangunan ke Sumatera Barat sehingga bisa mengeluarkan beberapa daerah dari daerah tertinggal. Di bidang kesehatan Nila F Moeloek diharapkan mampu menunjang kualitas perbaikan kesehatan bersama fasilitasnya di Sumbar. Ketua DPRD Sumbar Hendra Irwan Rahim merasa bangga sekali dengan terpilihnya dua orang Sumbar dalam Kabinet Jokowi. Tidak masuknya Prof Saldi Isra dalam jajaran kabinet, tidak bisa dituntut oleh siapa pun. Ini merupakan hak prerogatif presiden. “Dua ini saja sudah lebih baik, tapi jika ditambah Saldi Isra akan lebih baik. Semakin banyak orang Sumbar di pusat tentu menjadi kebanggan tersendiri,” ucapnya. Tidak hanya itu, dengan terpilihnya Tjahjo Kumolo sebagai Menteri Dalam Negeri bagi Hendra juga memberi arti tersendiri. Artinya, dengan masuknya orang partai dalam jajaran kementerian, bisa mengubah pandangan masyarakat terhadap partai selama ini. Menurutnya, Tjahjo adalah orang yang berwibawa dan pernah memiliki pengalaman di DPR. Ini nantinya akan memudahkan komunikasi yang akan berjalan dengan DPR sepanjang masa pemerintahan. Tjahjo merupakan Ketua Tim Kampanye Nasional pemenangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Kemudian juga pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi PDIP DPR RI pada 2004-2009. *Kerja Keras* Presiden Jokowi membeberkan alasannya menggunakan nama Kabinet Kerja untuk memberi penekanan bahwa semua menteri harus bekerja keras membangun negara. “Yang paling penting filosofinya, implementasi Trisakti untuk memberikan kesan bahwa kabinet harus bekerja,” ujar presiden. Pegumuman kabinet dilakukan Presiden Jokowi setelah hampir satu pekan sejak pelantikan arsitektur kabinet Jokowi-JK juga sempat mengalami perubahan. Jumlah kementerian di kabinet Jokowi-JK sebanyak 34 kementerian. Dari 34 kementerian itu, 16 diisi kalangan partai politik dan 18 dari kalangan profesional. Jokowi juga menyatakan dia harus menyusun kabinetnya secara hati-hati dan terdiri dari orang-orang terpilih yang bersih karena mereka harus bekerja selama lima tahun. Untuk itu dia melibatkan Komisi Pemberantasa Korupsi (KPK). “Karena kami ingin akurat, kami ingin tepat, dan saya kira kita semua percaya pada KPK,” terang Jokowi menjelaskan alasan dia melibatkan KPK dalam penyusunan kabinet. Jokowi-JK juga mengubah nomenklatur kementerian seperti Menteri PU dan Menteri Perumahan Rakyat menjadi Menteri PU dan Perumahan Rakyat; Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjadi Menteri Pariwisata; Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menjadi dua yaitu Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah serta Menteri Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi. Sementara itu Menteri Kehutanan dan Menteri Lingkungan Hidup dijadikan satu menjadi Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup; Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Kementerian PDT menjadi dua kementerian yaitu Kementeritan Tenaga Kerja, Kementerian Desa dan Kementerian Daerah Tertinggal; dan Menko Kesejahteraan Rakyat diubah jadi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Setelah resmi diumumkan kemarin sore, menteri-menteri kabinet Jokowi-JK akan langsung dilantik pada Senin ini (27/10) serta langsung akan menggelar rapat kabinet perdana. *KPK Tak Jamin* Komisi Pemberantasan Korupsi mengapresiasi pengumuman kabinet yang dilakukan Presiden Joko Widodo. Menurut KPK, hasil tersebut merupakan upaya optimal dalam melaksanakan tugas negara. “Pertama, saya ingin mengapresiasi hasil kementerian yang diumumkan Pak Jokowi karena itu upaya optimalnya dalam melaksanakan tugasnya,” kata Wakil Ketua KPK, Zulkarnaen. Saat ditanya apakah ada dari menteri yang terpilih tersebut mendapat nilai kuning dan merah, Zulkarnaen mengatakan ada. Namun, dia tidak merincinya secara detail. “Ada namanya,” kata Zulkarnaen. Sementara itu, Juru Bicara KPK, Johan Budi mengaku tidak tahu soal menteri-menteri yang mendapatkan tanda merah dan kuning dari KPK. “Saya tidak tahu karena itu yang memutuskan pimpinan,” kata Johan. Kata Johan, langkah Presiden Jokowi mengajak KPK dan PPATK dalam menentukan atau memilih Menteri Kabinetnya patut diapresiasi. Namun demikian kata Johan, untuk menentukan siapa menterinya adalah hak prerogatif Presiden untuk memilih Menteri. “KPK hanya melaksanakan apa yang diminta Presiden Jokowi untuk melihat rekam jejak para kandidat, dan itu sudah diberikan,” katanya. Sejak awal KPK kata Johan, menyampaikan bahwa kami tidak menjamin siapa pun termasuk nama nama calon Menteri yang tidak ada catatan dari KPK kelak setelah menjadi Menteri tidak korupsi. “Karena manusia bisa saja berubah saat diberi kekuasaan dan kewenangan mengelola uang yang cukup besar,” katanya. Salah satu yang bisa berubah dikhawatirkan dengan masuknya Rini Soemarno. “Kritik berbagai kalangan terhadap masuknya nama Rini Soemarno dalam jajaran kabinet Jokowi JK, ternyata hanya dianggap angin lalu. Bahkan berdasarkan informasi yang beredar, formasi kabinet Jokowi ternyata menempatkan “Soemarno Inc sebagai penguasa migas dan kekayaan alam dalam satu genggaman,” ujar Pengamat dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng, dalam siaran persnya, Minggu. Menurut Daeng, Rini tidak memiliki prestasi saat duduk dikabinet era Presiden Megawati Soekarnoputri. “Ini dapat dibaca dalam kasus ambruknya PT DI, dan Texmaco, dan perusahaan industi nasional lainnya. Tidak ada prestasi sama sekali selama menjabat menteri dalam kabinet Gotong Royong,” tegasnya. Sedangkan Menteri ESDM Sudirman Said sendiri sebelumnya pernah dicopot oleh Dirut Pertamina dari Vice President integrated supply chain (ISC) Pertamina, tanpa alasan yang jelas. Meskipun yang bersangkutan adalah pendiri masyarakat Transparansi Indonesia bersama Sri Mulyani, Kuntoro Mangkusubroto, namun selama memimpin ISC diduga terjadi kerugian negara. Namun hal ini tidak pernah diusut secara tuntas. (h/eni/dn/snd) *Susunan Kabinet Kerja Jokowi-JK:* 1. Menteri Sekretaris Negara: Pratikno 2. Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas: Andrinof Chaniago 3. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman: Indroyono Soesilo 4. Menteri Perhubungan: Ignasius Jonan 5. Menteri Kelautan dan Perikanan: Susi Pudjiastuti 6. Menteri Pariwisata: Arief Yahya 7. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Sudirman Said 8. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan: Tedjo Edy Purdjianto 9. Menteri Dalam Negeri: Tjahjo Kumolo 10. Menteri Luar Negeri: Retno Lestari Priansari Marsudi 11. Menteri Pertahanan: Ryamizard Ryacudu 12. Menteri Hukum dan HAM: Yasonna H Laoly 13. Menteri Komunikasi dan Informatika: Rudiantara 14. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara: Yuddy Chrisnandi 15. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Sofyan Djalil 16. Menteri Keuangan: Bambang Brodjonegoro 17. Menteri Badan Usaha Milik Negara: Rini M Soemarno 18. Menteri Koperasi dan UKM: Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga 19. Menteri Perindustrian: Saleh Husin 20. Menteri Perdagangan: Rahmat Gobel 21. Menteri Pertanian: Amran Sulaiman 22. Menteri Ketenagakerjaan: Hanif Dhakiri 23. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadimuljono 24. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya 25. Menteri Agraria dan Tata Ruang: Ferry Mursyidan Baldan 26. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Puan Maharani 27. Menteri Agama: Lukman Hakim Saifuddin 28. Menteri Kesehatan: Nila F Moeloek 29. Menteri Sosial: Khofifah Indar Parawansa 30. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Yohana Yambise 31. Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah: Anies Baswedan 32. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi: M Nasir 33. Menteri Pemuda dan Olahraga: Imam Nahrawi 34. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi: Marwan Jafar http://harianhaluan.com/index.php/berita/haluan-padang/35203-dua-orang-minang-jadi-menteri Pada 27 Oktober 2014 10.15, Zulharbi Salim <zulsa...@gmail.com> menulis: > Assalamualaikum wr wb. > Setelah diumumkan susunan Kabinet Kerja sore hari ini terdapat pak > Andrinof Chaniago sebagai Kepala BAPPENAS dan kita ucapkan selamat atas > pengangkatan dan kepercayaan yg diberikan Presiden Joko Widodo. > Siapa lagi urang awak nan duduk di Kabinet? > Wassalam > Zulharbi Salim > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google > Grup. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. > Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. > -- *Wassalam* *Nofend St. Mudo37th/Cikarang | Asa: Nagari Pauah Duo Nan Batigo - Solok SelatanTweet: @nofend <http://twitter.com/#!/@nofend> | YM: rankmarola * -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.