Membaca berita yang berjudul : Cerita Penumpang AirAsia yang Gagal Berangkat.
Saya teringat peristiwa yang terjadi pada tgl. 10 Nopember 1971.Pesawat yang 
akan ditumpangi ibu Sumantoro, istri Pangdam III /17 Agustus Sumetera 
Barat,penerbangan dari Jakarta ke Padang ternyata di cancel. Sehingga pesawat 
yang ditumpangi oleh Kololnel Purnomo Sipur, asops Kodam III/ 17 Agustus,akan 
diberangkatkan terlebih dahulu.
Ibu Sumantoro minta tukar tempat dengan Kolonel Sipur.
Walaupun yang meminta tukar tempat adalah istri komandannya,namun Kolonel Sipur 
menolak dengan tegas permintaan ibu Sumantoro,dengan alasan dia sudah kangen 
dengan anak-istrinya,karena telah mengikuti penataran selama beberapa hari.
Akhirnya pesawat ibu Sumantoro diberangkatkan kurang lebih dua jam ,setelah 
keberangkatan pesawat yang ditumpangi Kolonel Purnomo Sipur.Begitu mendarat di 
Lapangan Terbang Tabing Padang,ibu Sumantoro dengan kesal menceritakan kepada 
ADC Pangdam yang menjemputnya,bagaimana Kolonel Sipur dengan ketus menolak 
permintaannya untuk tukar pesawat.Namun hati ibu Sumantoro seketika menjadi 
luluh,ketika mendapat laporan bahwa pesawat yang ditumpangi Kolonel Sipur,tujuh 
menit menjelang landing telah kehilangan kontak dengan tower Tabing,dan 
diperkirakan telah nyemplung ke laut !Rupanya Tuhan menghendaki lain.
Ikut jadi korban dari pesawat yang ditumpangi Kolonel Sipur,adalah putri bapak 
Azwar Anas, yang pada waktu itu masih menjabat sebagai direktur P.T Semen 
Padang.Korban lain adalah seniwati terkenal yang berasal dari Padang 
Panjang,yakni Huria Adam.Pesawat yang hilang adalah milik Merpati Nusantara 
Airlines,jenis Vickers Viscount.

Pada waktu itu jabatan saya adalah Kapolresta Padang,yang ikut terlibat dalam 
pencarian pesawat yang hilang.

Beberapa tahun sebelumnya,
kisah serupa menimpa bapak Henrda Djayusman,yang saat  itu menjabat sebagai 
Aslog Polda Sumbar.Bapak Hendra Djayusman, 
adalah orang tua dari KJP (P) Nugroho Djayusman.Untuk menghemat keuangan,dalam 
rangka mau kembali ke Sesko Lembang,beliau mau menumpang pesawat Polair,yang 
pada waktu itu hanya mengangkut seorang Pati Polri,
yakni BJP Amir Machmud.
Namun ibu Hendra berserta putra2nya melarang,karena masih kangen dengan pak 
Henrda.Pak Hendra menuruti permintaan ibu Hendra dan putra2nya.Beberapa menit 
setelah tinggal landas dari lapangan terbang Tabing,pesawat yang akan 
ditumpangi pak Hendra nyemlung ke laut,dan penumpangnya semua tewas,
Mendengar berita tersebut,
Pak Hendra, bu Hendra hanya bisa berpandangan dengan perasaan luluh.Rupanya 
Tuhan menghendaki lain !

Jabatan saya pada waktu itu adalah Kapolres Padang Pariaman,belum menjabat 
sebagai Kapolresta Padang.
Kami sekeluarga kalau ke Padang,selalu bermalam di kediaman keluarga bapak 
Hendra Djayusman.

Wassalam,
Jacky Mardono.Pnwrw. Polri.

----------------------------------------------------------------------------------------------
 
28/12/2014 22:12 WIB
Cerita Penumpang AirAsia yang Gagal Berangkat
 
  Budiawan Setiadi - Surabaya, Ari Putro Cahyono, warga Surabaya beserta 10 
anggota keluarganya mengaku shok dan trauma namun bersyukur setelah mengetahui 
bahwa pesawat AirAsia yang gagal ditumpanginya karena terlambat boarding, 
ternyata mengalami hilang kontak. 

Ari menuturkan, awalnya ia dan keluarga datang ke bandara pada pukul 05.30 WIB, 
sebab tiket terjadwal berangkat pada pukul 07.20 WIB. Namun, sampai di bandara 
ia dan keluarga telat boarding lantaran tidak membaca email dari pihak AirAsia 
yang menyebutkan bahwa pesawat berangkat lebih awal.  

Sebagai solusi, pihak AirAsia memang akan memberangkatkan Ari dan keluarga pada 
penerbangan berikutnya  

Namun, Ari mengaku kaget ketika masih di bandara namun mendengar kabar bahwa 
pesawat AirAsia yang gagal ditumpanginya itu kehilangan kontak.  

Ari dan keluarga pun shock, trauma dan bersyukur. "Tuhan ternyata punya rencana 
lain untuk saya dan keluarga," tutur Ari. 

Ari juga mengaku sedih mendengar nasib penumpang yang ada di pesawat yang 
hilang kontak tersebut. 

Karena trauma, Ari dan keluarga akhirnya memutuskan untuk kembali pulang dan 
tidak mengikuti penerbangan selanjutnya tanpa mengkonfirmasi pembatalan kepada 
pihak maskapai. 

  (sik) 



-------------------------------------------


Kecelakaan Vickers Viscount Samudera Hindia 1971
 Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pada tanggal 10 November 1971, Vickers Viscount Merpati Nusantara Airlines, 
dengan registrasi PK-MVS, jatuh di Samudera Hindia di lepas pantai Padang, 
Sumatra, Indonesia, setelah mereka memberitahu kepada pengatur lalu lintas 
udara mereka tidak dapat sampai ke tujuan karena cuaca buruk. Seluruh dari 69 
orang yang ada di atas pesawat tewas dalam kejadian tersebut.Pada saat itu, 
kecelakaan ini adalah yang terburuk dalam sejarah Indonesia; sekarang kejadian 
ini adalah yang terburuk kesembilan dalam sejarah kecelakaan penerbangan di 
Indonesia. Masih terburuk ketiga untuk kecelekaan yang menimpa Vickers 
Viscount.[1
Kecelakaan
Pesawat terbang antara Bandar Udara Kemayoran di Jakarta, Indonesia, dan Bandar 
Udara Tabing, bekas bandar udara komersial di Padang, Indonesia.[1] Lima menit 
sebelum tiba di Padang, pengatur lalu lintas udara kehilangan kontak radio 
dengan pesawat ini.[2] Kontoler di Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II, 
Palembang, Sumatra, melaporkan bahwa pesawat tersebut menyatakan tanda bahaya 
dari pesawat. Awak pesawat melaporkan tidak dapat melihat daratan karena cuaca 
yang buruk dan jarak pandang yang pendek.[3] Pesawat ini kemudian jatuh di 
Samudera Hindia,[4] membunuh semua dari 62 penumpang dan tujuh kru yang berada 
di dalam pesawat.[1]

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke