Tarimokasieh Ddn. Ronald atas informasi tsb. Haasma
Pada Sabtu, 2 Mei 2015 6:05, Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org> menulis: Assalamu'alaikum Wr. Wb. Pak Zorion, Betul bahwa saat ini BS hanya pelengkap sistem keuangan di negara kita, baru sekitar 5% dari bisnis perbankan nasional. Yang 95% masih dipegang bank konvensional (BK). Tetapi seperti dalam jawaban saya untuk Pak Dunil Zaid, terlihat ada pertumbuhan signifikan. Jika Desember 2007, pangsa BS baru 1,8 % (BK 98,2 %), maka akhir tahun lalu pangsa BK mengecil menjadi 95% karena ada kenaikan pangsa BS menjadi 5%. Tren ini akan terus naik karena bisnis keuangan syariah global juga akan terus naik. Jika tahun lalu menembus USD 2 triliun, tahun ini diprediksi bisa mencapai USD 2,5 triliun, yang imbasnya tentu juga akan terjadi di Indonesia sebagai salah satu negara QISMUT (Qatar, Indonesia, Saudi Arabia, Malaysia, Uni Emirat Arab, Turki) selain Iran yang saat ini memiliki pangsa pasar terbesar. http://mysharing.co/2015-aset-keuangan-syariah-global-lampaui-25-triliun-dolar/ BS hanya merupakan salah satu instrumen dari Lembaga Keuangan Syariah (LKS), selain asuransi syariah, reksadana syariah, dsb. Sementara sisi lain yang dari keuangan syariah yang lebih memiliki bisnis riil adalah Lembaga Bisnis Syariah (LKS) seperti hotel syariah, restoran halal, RS syariah, salon syariah muslimah, MLM syariah, destinasi wisata syariah (di mana Sumbar termasuk 1 dari 9 provinsi tujuan wisata syariah yang ditetapkan Kemenparekraf tahun lalu). Semua ini akan mendorong makin luasnya produk-produk BS digunakan sehingga pangsa BS di Indonesia pun diprediksi akan melebihi 5%. Apalagi kalau kita melihat pasar sukuk (Islamic bond) dunia yang kini mulai banyak diterapkan oleh negara-negara non-muslim (negara bagian Saxony-Anhalt di Jerman sudah memulainya pada 2004). Tahun lalu Inggris dan Luxemburg bersaing untuk menjadi pusat keuangan syariah di Eropa. Di AS, bank kelima terbesar Goldman Sach juga sudah menerbitkan sukuk perdana senilai US$ 500 juta pada September 2014. Di Asia, Hongkong, Tokyo dan terakhir Seoul pada mid-2014 sudah mengumumkan diri sebagai "international hub of Islamic economics in Asia". Bayangkan! Mereka non-muslim tapi bersemangat sekali menjadi pemain utama keuangan syariah dunia. Awal April lalu selama dua pekan, para mahasiswa S1 kampus ambo (Tazkia University College of Islamic Economics di Sentul City) mengadakan kunjungan/study tour ke Manchester dan Glasgow melihat aktivitas perkuliah ekonomi Islam di sana, yang semakin banyak diikuti mahasiswa non-muslim. Ambo sendiri memperkirakan Islamic economics ini, bukan hanya BS, akan menjadi "The Fourth Wave", setelah "Three Waves" sebelumnya yang disebutkan Alvin Toffler menguasai dunia: era pertanian, era industri, dan era informasi/digitalisasi. Arus keempat yang sedang terbentuk dan akan menjadi arus utama dunia adalah ekonomi Islam. Bahkan Gereja Katolik melalui Paus Benediktus secara terbuka menyatakan ekonomi Islam memiliki landasan moral yang jauh lebih baik dari kapitalisme Barat, dan karena itu tak goyah terkena dampak krisis 2008: http://www.worldfinance.com/home/news/vatican-praises-ethical-sharia-banking Arus ini akan kian membesar, terlepas apakah muslim Indonesia akan bersedia ikut di dalamnya atau tidak. Kalau muslim Indonesia setengah hati dalam mempraktikkan bank syariah, jangan kaget jika 5-10 tahun lagi pusat keuangan syariah di Asia selain Malaysia, bukan Indonesia melainkan Korea Selatan. Padahal kalau kita menengok sejarah, apa yang diinisiasi HOS Tjokroaminoto lewat Serikat Dagang Islam seabad silam adalah apa yang terjadi sekarang melalui geliat keuangan syariah. Gharar, riba dan maysir bukanlah -- meminjam istilah Pak Zorion -- sebagai "keterbatasan prinsip" yang membuat BS tak berkembang. Justru ketiga hal itu yang membuat usaha menjadi berkah, karena dalam ajaran Islam manusia bukan hanya mengejar profit seperti dalam ekonomi konvensional, melainkan falah = profit + berkah. Kejayaan Islam kembali (ada yang menyebut "Hukum 7 Abad" yakni 7 abad pertama Islam berjaya, 7 abad kedua mundur, dan 7 abad ketiga yang dimulai saat ini kembali berjaya) menurut saya bukan datang dari khilafah, melainkan dari menguatnya peran ekonomi Islam. Wassalam, ANB Pada 1 Mei 2015 00.48, Zorion Anas <zori...@gmail.com> menulis: Aslkm ww pak ZD, Menarik uraian bapak. Bank Syariah (BS) hanya pelengkap sistem keuangan di negara kita, Tidak bisa diharapkan memainkan peran utama dalam sistem keuangan negara karena keterbatasan prinsip tadi. Karena unsur2 - Perniagaan atas barang-barang yang haram, - Bunga (ربا riba), - Perjudian dan spekulasi yang disengaja (ميسر maisir), serta - Ketidakjelasan dan manipulatif (غرر gharar) Laba bank syariah sekitar 3000-400 milyar setahun. Bandingkan dengan laba bank konvensional 2000 triliun. Andaikata seluruh unit syariah bank konvensional dimerger, mungkin hanya bisa membuat sebuah bank syariah sebesar BTN. Jadi bank syariah cukup sebagai pelengkap pelaku keuangan dengan segmen tertentu khususnya warga muslim dan non muslim yg mau dgn sistem bagi hasil.Saya sendiri dulu punya 2 rekening tabungan bank syariah. Akhirnya saya tutup karena biaya bulanan yang signifikan. Sekarang hanya punya 1 rekening bank konvensional. Ternyata kenaikan biaya rekening bank mempengaruhi unsur inflasi yang cukup berwujud. Salam 2015-05-01 0:04 GMT+07:00 Zaid Dunil <zdu...@gmail.com>: Sanak Ahmad Ridha, Sanak Akmal, Pak MM serta sanak sapalanta RN n a h Ass ww Masalah awal yang dibahas adalah komentar pak JK yang mengatakan , istilah Arab menghambat sistem keuangan Syariah di Indonesia. Pak JK boleh saja ngomong seperti itu, karena kenyataannya istilah di bank syariah itu memang banyak istilah dalam bahasa Arab baik dalam menamai produk maupun transaksi yang bagi awam kadang sulit dibahami. Lebih lebih bagi mereka yang terbiasa dengan istilah di Bank Konvensional. Sebenarnya masalahnya tidak di istilah saja. Rata rata Bank Syariah itu trasaksinya masih sedikit , banknya kecil, dan kegiatannya terbatas (dibandingkan Bank Konvensional). Bisnis yang besar , yang memerlukan dana triliunan dan transaksi lintas negara belum mampu atau kalau ada belum nbanyak yang ditangani oleh Bank Syariah. Transkasi import dan eksport belum berkembang. Hampir semua bank besar di Indonesia mempunyai Unit Syariah . Lihatlah berapa besar saham bank itu dalam membentuk Unit Syariah yang dinamakan Bank Syariah tersebut. Umumnya tidak sampai 10 % dari Modal Bank induknya. Dan karena Bank Syariah adalah anak anak perusahaan dari Bank Besar (kecuali Bank Muamalat) , maka bisnis bisnis besar sudah otomatis ditangani oleh induknya yaitu Bank Konvensional . Pemerintah dengan meminjam tangan BI selama ini sudah berusaha , untuk mengembangkan perbankan syariah , dan nampak outlet Perbankan syriah itu bertebaran di mana mana. Tapi bagaimana dengan omzetnya ? Ternyata pangsa pasarnya setelah lebih dari 3o tahun sejak dimulainya sampai saat ini pangsa pasarnya baru sekitar 5 % dari pangsa Perbankan Nasional. Dengan kata lain Bank Konvensional yang kita anggap produknya haram itu menguasai 95 % pangsa perbankan tanah air Indonesia. Malaysia yang mulai lebih awal dari kita, sampai sekarang pangsa pasar Bank Islam disana juga baru sekitar 10 %, padahal negara itu Dasar Negaranya adalah Islam. Lalu dimana letak masalahnya . Nampaknya mensyariahkan bisnis itu tidak gampang. Apa yang dalam bisnis dianggap hal biasa , kalau dihadapkan pada syariah dia tergolong haram. Contoh : Dalam siuasi sekarang, jelas kalau perrtumbuhan ekonomi sedang menurun. Tanda tandanya adalah, ekonomi Cina yang selama ini selalu tumbuh sekitar 10 % saat belakang an ini hanya tumbuh sekitar 7 %. Indonesia yang beberapa tahun belakanagn tumbuh sekitar 6 % mulia melambat menjadi 5 % dan diprediksi bakal lebih rendah dari itu. Hal ini bisa berakibat luas. Investor (termasuk asing) yang pinjam di Luar dalam bentuk dollar dan kemudian menanam investasi di Indonesia (tentu sebagian besar ) dalam rupiah, melihat bahwa ke depan ekonomi akan menurun, penjualannya akan menurun, laba akan menurun dan nilai investasinya juga akan menurun. Logis saja kalau dia berusaha agar tidak semakin merugi . Karena itu dalam menjaga kewajibannya untuk membayar hutang di Luar Negeri , dia mengamankan kewajibannya untuk membayar hutang yang dalam dollar itu dengan cara Hedging, artinya dia membeli dollar dengan harga sekarang namun dia menerima dollarnya diwaktu yang akan datang sesuai dengan jatuh tempo hutangnya. Artinya dia mengamankan dirinya agar tidak membeli dolar untuk bayar hutang diwaktu yang akan datang pada saat dollar harganya sudah tinggi. Bisakah itu di lakukan di Bank Syariah ?. Jelas tidak bisa , karena trasaksi seperti itu tergolong Maysir (Mengandung spekulasi) dan tergolong Haram di Bank Syariah. Transaksi itu jamak saja di Bank Konvensional, dan nilai transasinya besar. Jadi di Bank syariah, transaksi import eksport sulit untuk berkemvang, karena transaksi Valas itu sebagian besarnya mengandung unsur Maysir itu. Hal lain yang tergolong mendasar adalah. Bank syariah tidak boleh menetapkan nominal keuntungan termasuk persetase pembagian keuntungan kepada penabung, deposan atau pemilik dana dimuka. Artinya pembagian keuntungan atas dana yang disimpan di Bank Syariah ditetapkan setelah perhitunganLaba Rugi bank. Bagi sebagian kalangan tertentu (Pengusaha) hal ini dianggap sebagai ketidak pastian, karena kalau Bank Rugi, pemilik dana itu tidak memperoleh apa apa. Padahal cara itu sesuaI syariah, Bank dalam bertransaksi tidak boleh menetapkan keuntungan atau balas jasa di awal. Karena itu mendahului ketetapan Yang Maha Kuasa (Allah SWT) . Bagaimanapun Bank Syariah harus tunduk pada ketentuan Syariah yang ditetapkan oleh Dewan Syariah Nasional yang kemudiann di jabarkan oleh Bank Indonesia dengan Peraturan bank Indonesia serta Surat Edaran Bank Indonesia. Kesimpulan saya, komentar Pak JK sebagian mungkin benar tapi beliau belum melihat kalau ada permasalahan struktural yang membuat bank Syariah sulit berkompetisi dengan Bank Konvensional Wass Dunil Zaid, 72. Kpg Ujuang Pandan Parak Karambia, Pdg. Tingga di Jkt 2015-04-30 20:32 GMT+07:00 Ahmad Ridha <ahmad.ri...@gmail.com>: > Mak MM***, memang perbankan syariah di Indonesia belum sempurna karena > pelakunya banyak dan ditambah pula permasalahan ekonomi cukup kompleks > sehingga ada poin-poin perbedaan pendapat. Namun, dengan segala kekurangan > tersebut, saya pribadi berharap bahwa penggunaan rekening di bank syariah > dapat dicatat sebagai upaya untuk menghindari riba. Upaya lain saya termasuk > saya berupaya untuk selalu membayar penuh tagihan Hasanah Card yang saya > gunakan. > > Allahu a'lam. > > 2015-04-30 20:14 GMT+07:00 Muchwardi Muchtar <muchwa...@rantaunet.org>: >> >> Kutiko ambo manulih di laptop ko, alah anam baleh komentar nan mancigok di >> palanta ko saputa "bank syariah". Kasadonyo sabana mantap dan mancerahkan >> buek komunitas r@ntaunet nan "lai tapanggia kalbunyo". >> >> Cuma ciek sajo tanyo ambo bake sia sajo di palanta ko nan namuah mambantu >> ambo manjawaok basarato manjalehkan lika liku parmainan perbankan di nagari >> pancasila nan BUKAN BERDASARKANSYARIAH ISLAM ko. >> >> Apokoh kasadonyo "bank islami" (samacam bank syariah, bank muamalat) di >> nagari awak ko, ujuang-ujuangnyo diatur dek "aturan main" Bank Indonesia? >> Soalnyo ketentaun perundang-undangan di nagari awak ko engahruskan kasado >> bank di nagari awak tunduak ka BI, kan? >> >> Kalau iyo BI nan manjadi iduak angkang sagalo bank (syariah & muamalat) di >> nagari awak ko, kan samo sajo ujuang-ujuangnyo balaku sistem riba atau bungo >> babungo ateh pitih awak nan disimpan di bank (anak jawi BI tu? >> >> Saaik ko ----taruih tarang---- ambo iyo baru ciek bank syariah nan ambo >> pakai manyimpan (deposito). Insha Allah awal Mei'15 bisuak ambo kamamindahan >> sagalo bantuak rekening / tabuangan nan alah puluahan tahun tampaik gaji/ >> upah/ pensiun/ honor parkir. >> >> Tarimo kasih Dunsanak kasadonyo, nan sacaro indak Sanak singajo alah >> bahasia (saketek banyaknyo) mambari pancerahan bake kami nan salamo ko >> tabuai di kalamakan dan kaharaman bungo simpanan kami tabuangan bank >> konvensional. >> >> Salam........................., >> mm*** >> >> Pada 30 April 2015 19.28, Ronald P Putra <ronaldppu...@gmail.com> menulis: >>> >>> Batua Da Akmal, yg di ambo Hasanah Card.. >>> >>> Wassalam >>> Ronad >>> >>> On Apr 30, 2015 5:39 PM, "Akmal Nasery Basral" <ak...@rantaunet.org> >>> wrote: >>>> >>>> typo: … dan Hasanah Card (BNI Card) … mukasuiknyo: … dan Hasanah Card >>>> (BNI Syariah). >>>> >>>> Pada 30 April 2015 17.38, Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org> >>>> menulis: >>>>> >>>>> Bu Isna, >>>>> satau ambo ado Syariah Gold Card (CIMB Niaga Syariah) dan Hasanah Card >>>>> (BNI Card). Mungkin ado pulo nan lainnyo. Barangkali sanak Ronald nan >>>>> karajo >>>>> di bank bisa menambahkan. >>>>> >>>>> >>>>> Wassalam, >>>>> >>>>> ANB >>>>> >>>>> >>>>> Pada 30 April 2015 17.35, Isna Huriati <i...@pacific.net.id> menulis: >>>>>> >>>>>> Batanyo lo ciek, >>>>>> Adokah bank Syariah nan mangaluakan kartu kredit Syariah, Syariah >>>>>> Mandiri dan Muamalat indak mangaluakan, antahkok dalam waktu nan >>>>>> sabulanko. >>>>>> >>>>>> wassalam >>>>>> Isna >>>>>> >>>>>> On 4/30/2015 4:44 PM, Ronald P Putra wrote: >>>>>> >>>>>> Menyambut sanak Ahmad Ridha :-) >>>>>> >>>>>> Saya punya dua rekening aktif di dua bank syariah, satu kartu kredit >>>>>> syariah, satu di bank konvensional krn utk keperluan payroll. >>>>>> >>>>>> Wassalam >>>>>> Ronald >>>>>> >>>>>> On Apr 30, 2015 4:17 PM, "Ahmad Ridha" <ahmad.ri...@gmail.com> wrote: >>>>>>> >>>>>>> 2015-04-30 13:41 GMT+07:00 Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org>: >>>>>>> >>>>>>>> Coba intip dompet masing-masing (terutama yang kaya dan banyak pakai >>>>>>>> kartu debit dan kredit). Dari setumpuk rekening yang dimiliki, berapa >>>>>>>> rekening bank syariah yang dimiliki? >>>>>>>> >>>>>>>> Ada yang mau menjawab dengan sukarela, sekadar sebagai ilustrasi >>>>>>>> bersama? >>>>>>>> >>>>>>> >>>>>>> Pak Akmal, berhubung belum ada yang menyambut, saya coba memulai. >>>>>>> Saat ini semua rekening aktif saya ada di bank syariah. Kemungkinan >>>>>>> bulan >>>>>>> depan akan ada satu rekening bank konvensional yang otomatis dibuatkan >>>>>>> bagi >>>>>>> semua pagawai untuk keperluan transfer gaji. Rencananya nanti akan >>>>>>> difasilitasi opsi untuk kliring otomatis tiap bulan. Saya tidak >>>>>>> berencana >>>>>>> mengendapkan uang di rekening bank konvensional. >>>>>>> >>>>>>> Wassalaam, >>>>>>> -- >>>>>>> Abu 'Abdirrahman, Ahmad Ridha bin Zainal Arifin bin Muhammad Hamim >>>>>>> (l. 1400 H/1980 M) >>>>>>> -- >>>>>>> . >>>>>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat >>>>>>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ >>>>>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >>>>>>> =========================================================== >>>>>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: >>>>>>> * DILARANG: >>>>>>> 1. Email besar dari 200KB; >>>>>>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; >>>>>>> 3. Email One Liner. >>>>>>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) >>>>>>> serta mengirimkan biodata! >>>>>>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >>>>>>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >>>>>>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & >>>>>>> mengganti subjeknya. >>>>>>> =========================================================== >>>>>>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan >>>>>>> di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ >>>>>>> --- >>>>>>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di >>>>>>> Google Grup. >>>>>>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup >>>>>>> ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. >>>>>>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. >>>>>> >>>>>> -- >>>>>> . >>>>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat >>>>>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ >>>>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >>>>>> =========================================================== >>>>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: >>>>>> * DILARANG: >>>>>> 1. Email besar dari 200KB; >>>>>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; >>>>>> 3. Email One Liner. >>>>>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) >>>>>> serta mengirimkan biodata! >>>>>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >>>>>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >>>>>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & >>>>>> mengganti subjeknya. >>>>>> =========================================================== >>>>>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan >>>>>> di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ >>>>>> --- >>>>>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google >>>>>> Grup. >>>>>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, >>>>>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. >>>>>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. >>>>>> >>>>>> >>>>>> -- >>>>>> . >>>>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat >>>>>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ >>>>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >>>>>> =========================================================== >>>>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: >>>>>> * DILARANG: >>>>>> 1. Email besar dari 200KB; >>>>>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; >>>>>> 3. Email One Liner. >>>>>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) >>>>>> serta mengirimkan biodata! >>>>>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >>>>>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >>>>>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & >>>>>> mengganti subjeknya. >>>>>> =========================================================== >>>>>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan >>>>>> di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ >>>>>> --- >>>>>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google >>>>>> Grup. >>>>>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, >>>>>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. >>>>>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. >>>>> >>>>> >>>> >>>> -- >>>> . >>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat >>>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ >>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >>>> =========================================================== >>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: >>>> * DILARANG: >>>> 1. Email besar dari 200KB; >>>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; >>>> 3. Email One Liner. >>>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta >>>> mengirimkan biodata! >>>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >>>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >>>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & >>>> mengganti subjeknya. >>>> =========================================================== >>>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan >>>> di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ >>>> --- >>>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google >>>> Grup. >>>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, >>>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. >>>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. >>> >>> -- >>> . >>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat >>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ >>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >>> =========================================================== >>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: >>> * DILARANG: >>> 1. Email besar dari 200KB; >>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; >>> 3. Email One Liner. >>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta >>> mengirimkan biodata! >>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & >>> mengganti subjeknya. >>> =========================================================== >>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: >>> http://groups.google.com/group/RantauNet/ >>> --- >>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google >>> Grup. >>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, >>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. >>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. >> >> >> -- >> . >> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain >> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ >> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >> =========================================================== >> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: >> * DILARANG: >> 1. Email besar dari 200KB; >> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; >> 3. Email One Liner. >> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta >> mengirimkan biodata! >> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & >> mengganti subjeknya. >> =========================================================== >> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: >> http://groups.google.com/group/RantauNet/ >> --- >> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google >> Grup. >> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, >> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. >> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. > > > > > -- > Abu 'Abdirrahman, Ahmad Ridha bin Zainal Arifin bin Muhammad Hamim > (l. 1400 H/1980 M) > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim > email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. > Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- Zorion Anas (+62)085811292236 zori...@gmail.com, zoriona...@gmail.com -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.