Bumi melihat yang hanya protes Mamaknya Burhan sedangkan orang tua Saiful
diam saja bahkan kelihatan bapaknya wajahnya seperti senang mendengar
anaknya akan pergi meninggalkannya. Bumi menjadi muak sekali memikirkan
kedua orang tua ini, jika dia yang jadi orang tua Saiful tidak akan pernah
dalam kamusnya merelakan anaknya pergi dengan orang asing walaupun orang itu
dapat dipercaya tapi tetap saja dia akan memaksa ikut kalau anaknya dia bawa
pergi. Ternyata hal ini tidak saja dirasakan oleh Bumi, bahkan
teman-temannya yang lain melihat juga hal ini, semua berpikir buruk terhadap
orang tua Saiful. Dan yang paling mengiriskan hati adalah Saiful juga
menyadari hal ini karena ketika Bumi mengatakan dia akan dibawa oleh paman
yang murah senyum itu pulang ke kampungnya, orang tuanya tidak memberikan
reaksi seperti yang dilakukan oleh mamak Burhan. Ini sangat memedihkan
hatinya, dia merasa tidak berarti bagi keluarganya dan ini melukai dia
dengan teramat sangat,  malah timbul ketakutan dalam dirinya seandainya dia
pergi apa nanti orangtuanya akan melupakannya?

 

Perasaan ini menghantuinya dan membuat dia tidak ingin pergi, seketika dia
menarik diri dari dekat Basri dan beringsut mendekati orangtuanya. Basri
yang merasakan hal ini menjadi bingung kenapa anak ini tiba-tiba menjauhkan
diri darinya setelah mendengar ucapan Bumi, apakah orang tuanya melarang dia
secara diam-diam tanpa sepengetahuannya? Tapi rasanya tadi dia melihat orang
tua Saiful sudah setuju untuk membiarkan anaknya ikut dengan Basri, apalagi
setelah diiming-iming akan diberikan uang emas. Basri menjadi cemas dan
kuatir anak itu tidak mau ikut dengannya, tadi dia sempat melihat di
pergelangan anak itu ada bekas ikatan tali yang kuat, sebelumnya dia tidak
melihat karena tertutup baju tangan panjang anak itu, kebetulan ketika anak
itu sedang mengangkat tangannya membenahi rambutnya dia melihatnya. Hatinya
terkoyak merasakan penderitaan Saiful, dia yakin di badan anak itu pasti
ditemukan lebih banyak bekas luka akibat penganiayaan orang tuanya. Dia
bertekat bagaimanapun caranya dia akan membawa anak ini pergi menjauhi kedua
orang tua sadis itu.

 

Ibu Saiful juga melihat anaknya menjauhi Basri, dia yang sudah mendengar
bisikan suaminya tentang uang emas yang akan diberikan kepada mereka jika
mengijinkan saudagar itu membawa anak mereka, mengerutkan keningnya. Dia
sudah membayangkan akan bersenang-senang dengan uang emas itu, membeli
baju-baju sutera seperti yang diimpikannya, alat-alat percantik diri, rumah
yang bagus tidak seperti sekarang ini seperti kubangan kerbau kalau hari
hujan karena masih berlantai tanah.  Dia akan memaksa anaknya pergi dengan
saudagar kaya itu, kalau perlu memakai kekerasan agar anaknya mau pergi, dia
tidak rela uang emas yang hampir ada di genggaman tangannya lepas begitu
saja. Dia sudah muak menjadi orang miskin terus ditambah lagi mempunyai
suami yang begitu dibencinya membuat hidupnya terasa seperti di neraka,
sekarang pintu surga terlihat sudah terbuka untuknya mana mungkin dia akan
melepaskan begitu saja.

 

Sementara itu mamak Burhan masih berargumentasi dengan Bumi dan Masnan
mengenai kepergiaan Burhan mengikuti Masnan, sebenarnya mamak Burhan
keberatan karena dia ingin Masnan mengajari anaknya juga. Jika Masnan akan
membawa Burhan pergi, ini artinya anaknya tidak akan bisa menjadi murid
Masnan karena isterinya pasti tidak mengijinkan anak bungsu mereka yang baru
berusia 3 tahun ikut Burhan berguru pada Masnan. Dia berharap dengan dia
keberatan seperti ini Masnan akan mau mengajar Burhan di Batang Kapeh
bagaimanapun caranya, karena Masnan sendiri yang meminta Burhan menjadi
muridnya, ini artinya Masnan yang membutuhkan Burhan jadi pasti Masnan akan
mengalah demi kepentingannya. Tapi dia salah memperkirakan hal ini, Masnan
tidak bisa melakukan seperti yang dia minta karena dia harus segera balik ke
markasnya, cutinya sudah hampir habis. Jadi jika memang Burhan tidak bisa
ikut karena mamaknya tidak setuju, dia tidak bisa berbuat apa-apa, paling
nanti dia pikirkan caranya bagaimana agar tetap dia bisa menjalankan amanat
dari sesepuh itu, jadi dia tidak memaksa terlalu jauh.

 

Melihat Masnan tidak memaksa hendak membawa Burhan, dan sepertinya tidak
menjadi masalah Burhan tidak ikut mamak Burhan menjadi bertanya-tanya dalam
hati apa bukan dia yang kelewatan memaksa kehendaknya ? Karena dia tahu
orang seperti Masnan pasti mempunyai tugas dan kewajiban yang sangat besar
dan penting terhadap kerajaan, masak hanya gara-gara seorang anak kecil dia
akan mengorbankan semuanya. Hanya karena kepentingan dia yang egois
menjadikan masa depan kemenakannya jadi suram, minimal jika kemenakannya
menjadi pasukan kerajaan seperti Masnan, dia akan kecipratan juga senangnya
dan dia bisa mengangkat harga diri keluarganya karena mempunyai kemenakan
seorang perwira kerajaan. Dia mulai menyesali tindakannya yang gegabah itu,
tapi bagaimana memperbaiki keadaan yang sudah kadung seperti ini.

 

Tiba-tiba dia dapat akal, dia tahu Burhan sangat mengagumi perwira gagah
ini, dia akan pura-pura menanyakan kepada kemenakannya apa mau ikut pergi
dengan calon gurunya itu.

 

“Burhan,”kata Mamaknya sambil melambaikan tangannya menyuruh Burhan
menghampiri dia, segera bocah itu mendatangi mamaknya,”Yah, Mamak.”sahut
Burhan dengan sikap sopan. Ini tidak terlepas dari mata Masnan yang melihat
bagaimana anak itu bertindak sangat sopan dan santun serta bersahaja tapi
tidak mengurangi aura wibawa yang memancar dari tubuhnya.

 

“Burhan, kamu sudah mendengar tadi bahwa paman itu ingin mengangkat kau
sebagai muridnya. Mamak setuju beliau menjadi gurumu supaya kelak besar
nanti kaupun akan segagah gurumu itu. Masalahnya adalah jika kau mau menjadi
muridnya kau harus ikut dia pergi ke Pagaruyuang, karena beliau merupakan
perwira penting dari kerajaan kita. Mamak keberatan jika kau pergi dengan
beliau karena selain tanggung jawab mamak pada ibumu juga masalahnya kau
akan jauh dari mamak, jadi mamak kuatir kau tidak bisa menyesuaikan diri
pada lingkungan keluarga gurumu itu. Jika kau tetap berkeras ingin ikut
gurumu, karena memang ini demi masa depanmu juga nantinya, mamak tidak akan
melarang sebab mamak ingin yang terbaik untukmu supaya kamu juga bisa
membuat bangga orang tuamu yang sudah mengorbankan nyawanya untuk
menyelamatkanmu dari marabahaya.  Jadi nak, pikirkan baik-baik jangan
kuatirkan mamak dan bibimu serta saudara-saudaramu, kamu bisa sekali-kali
pulang untuk menjenguk kami disini tentunya seijin gurumu.”

 

 

Masnan yang mendengar perkataan Mamak Burhan, menjadi kagum  juga pada mamak
Burhan, anak berusia 6 tahun seperti Burhan sudah diajarkan untuk menjadi
mandiri dan bertanggung jawab terhadap pilihannya, sebenarnya dengan usia 6
tahun, anak-anak masih belum terlalu mengerti dengan apa itu tanggung jawab
mengenai pilihan hidup mereka, tapi kembali dia kaget bercampur kagum
melihat wajah Burhan, anak itu sepertinya mengerti apa yang dikatakan
mamaknya dan termenung seperti berpikir dulu sebelum menjawab, terkesan
hati-hati dan tidak gegabah dalam mengambil keputusan, semua dipikirkannya
dulu dengan baik.

 

Burhan memalingkan wajahnya ke arah Masnan dan bertanya,”Paman, apa benar
paman menginginkan saya sebagai murid paman?”

 

“Benar sekali, Burhan, jika kau juga berminat menjadi muridku.”sahut Masnan.

 

“Paman, aku akan mempelajari apa dari paman, kalau aku boleh tahu.”

 

“Paman akan mengajarkan kamu banyak hal seperti ilmu agama, membaca dan
menulis, ilmu silat, ilmu tenaga dalam dan lain-lain yang nantinya akan
bermanfaat bagimu kelak, tapi dengan catatan kamu harus rajin dan giat
belajar baru kamu bisa menjadi hebat kelak.”

 

Bersambung…………….

 


No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.519 / Virus Database: 269.22.1/1350 - Release Date: 30/03/2008
12:32
 

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet.
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting.
- Hapus footer & bagian tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur 
pribadi.
- Posting email besar dari >200KB akan dibanned, sampai yg bersangkutan minta 
maaf & menyampaikan komitmen mengikuti peraturan yang berlaku.
===============================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]

Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke