Assalamu'alaikum wr.wb.

Untuak mambuka/mambarasiahan lahan, nan paliang murah biaya nyo dengan
mamarun. Cubo tanyo ka nan punyo kebun sawit baiak skala ketek atau skala
korporasi, lai mereka mamikia kan dampak buruak nyo sabalum mamarun tu,
demi keuntungan pribadi/perusahaan nyo.
Kajadian ko baulang tiok tahun. Arti nyo masyarakat Riau pun indak peduli
katiko ado nan mungkin nampak mamulai mamarun tu dalam skala ketek.
Pencegahan palian rancak, sabalum api dinyalokan untuak mambaka rimbo atau
samak-samak kabun untuak sawit tu.

Alex Nurdin labiah jantan daripado Gubernur Riau
https://news.detik.com/berita/3040360/minta-maaf-alex-noerdin-saya-bertanggungjawab-atas-asap-di-sumsel

Salam

Reza




2015-10-09 14:04 GMT+07:00 Muhammad Hanif <mha...@infokom.net>:

> Assalamu’alaikum ww
>
>
>
> Sidang Palanta NAH
>
>
>
> Ko ado sketek artikel nan ambo copas dari palanta sabalah :
>
>
>
> Yth. Presiden RI
>
> Ir. Joko Widodo,
>
> Titik api di sekitar kami bukanlah simbol kemarahan Tuhan, tapi simbol
> keserakahan dan bukti ketidakpedulian negara terhadap daerahnya.
>
>
>
> Bapak mau kesini sekarang ? Bandara ditutup pak, lagipun tak ada anak
> sekolah yang menyambut bapak, sekolah di liburkan. Mau menempuh jalan
> darat? Bahaya pak, asap tebal tidak bagus untuk kesehatan Bapak dan Ibu
> Iriana. Biarkan saja seperti ini agar Riau menjadi lahan sawit dan bisa
> ditanam tanaman industri.
>
>
>
> Kami ikhlas mati pelan-pelan karena ISPA, karena ketidakberdayaan kami di
> sini. Kami pasrah, mungkin ini kehendak Tuhan Bagi saudara/i kami di daerah
> lain, kami sangat berterima kasih atas doa yang selalu kalian panjatkan,
> dan mohon maaf yang sebesar-besarnya karena kiriman asap Riau kalian jadi
> terganggu. Berita dari berbagai media katanya Pekanbaru sudah tidak layak
> huni lagi karena hanya 5% udara yg bersih yang layak di hirup. Innalillahi~
>
>
>
> Pemerintah pusat sudah tidak peduli pada kami. Hari ini adalah puncaknya 6
> juta rakyat Riau terkena kanker paru-paru, terutama anak-anak. Sepertinya
> mereka lebih peduli pada kekisruhan internal ditubuh istana dari pada nasib
> 6 juta rakyat Riau. Padahal Riau salah satu penyumbang devisa terbesar
> negara. Tolong sebarkan karena media baik cetak maupun elektronik tidak
> banyak memberitakan hal ini, terlalu sibuk dengan pemberitaan kepentingan
> pribadi dan kelompok semata didalam istana. Belum lagi usai bencana asap,
> kami sudah dihadapkan lagi pada menurunnya hasil pertanian. karet dan sawit
> yang ditambah harga penjualannya yang menurun drastis sampai titik
> terparah. Semoga pemerintahan pusat dan daerah bisa melihat sedikit bencana
> yang kami hadapi dan memberikan solusi jalan keluarnya. Hanya doa yg bisa
> kami harapkan, sebelum rakyat Riau mati pelan-pelan & lari disini.
>
>
>
> SEKALI LAGI PRAY FOR RIAU!!
>
> Dengan anda menyebarkan surat ini,secara tidak langsung anda membantu
> teman teman kita di riau #saveriau #negeridiatasawan Sent from my
> BlackBerry® via Smartfren EVDO Network
>
>
>
>
>
> Wassalam
>
>
>
>
>
> Hanif / 42 / BKS
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke