Mengenai peran pers,Presiden Jokowi berkomentar :......Bahkan, berita yang ada 
bercampur aduk antara fakta dan opini dan kadang-kadang menghakimi seseorang. 
“Ini sangat berbahaya sekali,” ujarnya. ............Cuplikan dari link : 
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/02/09/o29nkd282-jokowi-pers-jangan-hanya-bertumpuk-pada-rating
 dengan judul : Jokowi: Pers Jangan Hanya Bertumpuk pada rating Memang adalah 
merupakan tantangan bagi mereka yang menyebar luaskan berita,
apa yang menjadi maksud dan tujuan penyebar luasan berita tersebut,untuk 
mencerdaskan atau menyesatkan opini publik.
Dalam pembukaan UUD RI-1945,
tersurat dengan jelas bahwa tujuan pemerintah Indonesia adalah :............ 
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan 
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut 
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan ...... dst

Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,maka jadi tanggung jawab 
pemerintah-lah untuk membimbing Pers Nasional,agar ikut berperan dalam 
mencerdaskan kehidupan bangsa.Ya ! Membimbing, bukan mengekang !
Jadi sebelum mencerdaskan kehidupan bangsa,pemerintah harus terlebih dahulu 
mencerdaskan dan meningkatkan ketrampilan mereka,yang mengemban fungsi 
mencerdaskan kehidupan bangsa itu sendiri,baik sebagai aparat pemerintah,maupun 
sebagai warga masyarakat non pemerintah.

Wassalam,Jacky Mardono (82)
=========================================================Selasa, 09 Februari 
2016, 13:05 WIB
Jokowi: Pers Jangan Hanya Bertumpuk pada Rating
Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Karta Raharja UcuREPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- 
Presiden Joko Widodo berharap industri pers atau media di Indonesia tidak hanya 
mengejar peringkat (rating). Sebab, pers memiliki peran untuk pembentukan 
karakter, mentalitas, dan moralitas masyarakat.Selain itu, pers harus bisa 
menghadirkan berita yang objektif dan selalu memberikan tempat pada pemikiran 
dan gagasan terbaik masyarakat. "Kita ini (pers/media) mengejar rating dan 
kompetisi. Memang industri pers harus berkompetisi dan mengejar rating. 
Alangkah sangat bagus kita bukan bertumpuk pada rating,” ujarnya saat 
memberikan sambutan dalam acara puncak Hari Pers Nasional (HPN) di Pantai Kuta, 
KEK Mandalika, Selasa (9/2). 

Menurutnya, sebagian waktu khususnya di bagian prime time di televisi lebih 
baik diberikan untuk memunculkan lagu-lagu kebangsaan. Sebab, berita-berita 
yang memunculkan pesimisme di masyarakat jika diteruskan, akan muncul 
ketidakpercayaan.Padahal, era persaingan dan kompetisi antarnegara membutuhkan 
kepercayaan. "Inilah saya kira hal yang harus dihindarkan bersama agar dalam 
rangka membangun kepercayaan bisa betul dilakukan," ucap dia.Jokowi menuturkan, 
dengan adanya kepercayaan, arus modal, investasi, dan modal akan masuk dan 
mengalir. Namun, jika tidak ada kepercayaan, jangan diharapkan arus uang, 
investasi, dan modal bisa masuk.Kepercayaan tersebut yang bisa membangun adalah 
media. "Kepercayaan itu yang bisa membangun adalah media. Karena, persepsi dan 
citra muncul karena berita yang kita bangun,” kata dia.Jokowi menambahkan, 
keinginan untuk memberitakan secara cepat sering kali mengabaikan kode etik 
jurnalistik dan pemberitaan sehingga berita yang dihasilkan tidak akurat dan 
tidak berimbang. Bahkan, berita yang ada bercampur aduk antara fakta dan opini 
dan kadang-kadang menghakimi seseorang. “Ini sangat berbahaya sekali,” ujarnya. 

Dulu, menurutnya, tekanan terhadap pers datang dari pemerintah, tapi kini pers 
yang menekan pemerintah. “Tetapi yang menekan pers siapa, yang pasti industri 
media karena persaingan. (Pers) ditekan dari lingkungan sendiri,” katanya. 
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/02/09/o29nkd282-jokowi-pers-jangan-hanya-bertumpuk-pada-rating

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke