MEMBENAHI KEMBALI BANUHAMPU

Mochtar Naim

29 Sep 2016


 

SEJAK dipisahnya Banuhampu danSungai Pua jadi Kecamatan sendiri-sendiri, di 
Agam Tuo, Kabupaten Agam, diBanuhampu khususnya tak banyak kemajuan yang kita 
dengar yang telah dicapai. Laindengan di Sungai Pua, Galuang, Sariak, Batu 
Palano, yang konon melejit menjadiNagari-nagari yang terkenal di seluruh 
Indonesia, yang rakyatnya danpemerintahnya peduli untuk meningkatkan 
kesejahteraan warganya secarabersama-sama. 

   Satudari penyebabnya, di BH, mungkin, sistem Kecamatan tidak berorientasi ke 
bawah,ke Nagari2, dan mengutamakan kepentingan rakyat di Nagari2, tapi ke atas, 
keKabupaten. Pemerintahan Kecamatan lebih banyak bersifat menunggu perintah 
titikdari atas, dari Kabupaten dan Provinsi, daripada menyimak keinginan yang 
datangdari rakyat di Nagari2. Apalagi jika Camatnya sendiri tidak pula berasal 
dariBanuhampu, tapi dari luarnya, yang perhatian khusus keBanuhampuan tidak 
melekatdalam dirinya.

      Sebagai akibatnya, kebiasaan berpikir ber-Banuhampu yangdahulu akrab dan 
seia sekata, sekarang sudah renggang dan jalan sendiri2.Sejauh ini, baik dari 
Camat maupun para Wali Nagari, tak muncul, atau belummuncul, ide, bagaimana 
menyatukan Banuhampu ini kembali, baikpolitis-pemerintahan, ekonomi, 
sosial-budaya, dsb. Salah satu dari penyebabterusiknya faktor pemersatu ini 
ialah karena terjadinya keretakan dalammasyarakat antara yang ingin dan yang 
tak ingin masuk kota Bukittinggi (PP 84) didekade-dekade yang lalu.

   Tantangan yang dihadapkan ke Banuhampu, dengan Kecamatandan Nagari2nya, 
ialah, mau dibiarkan terus seperti ini, sampai waktu kapanpun,atau muncul ide 
dan keinginan dari kita bersama, secara ber BH, untuk membenahidan membangun 
kembali BH yang kita cintai ini. Contoh jelas saja, di Nagari KubangPutiah 
konon sudah lama, dan sudah bertahun lamanya, Nagari Kubang Putiah tidakpunya 
Wali Nagari yang terpilih. Dan itu semua ,dibiarkan saja, baik oleh Camatmaupun 
oleh anak Nagari. Contoh lain, di Taluak IV Suku, sudah lama, dan sudah 
berpuluhtahun masanya, ninik-mamak dan anak-kemenakannya tidak lagi punya 
penghulu disemua suku yang ada, di ke semua Jorong yang ada, di Taluak Mudiak, 
TaluakHilia, Tanjuang Alam, Jambu Aia, Kapeh Panji, dan Koto Baru. Dan itupun 
jugadibiarkan saja. Seperti tak ada yang perduli. Akibatnya, Adat tak jalan, 
Syarakpun tinggal urusan masing2 saja.

       Belum pula dengan meruyaknya penyakit2 sosial yang selamaini tidak 
dikenal, sekarang dikenal, dan malah merebak  ke mana2. Contohnya, sebutlah 
narkoba, pergaulanbebas, perjudian, KKN – korupsi, kolusi dan nepotisme --, 
dsb. Dahulu anaklaki2 tidur di surau, dan karenanya, taat sembahyang berjamaah 
dan mengaji,sekarang tidak lagi bangun subuh, tapi bangun pagi sendiri2, yang 
sukadiketawain oleh matahari yang duluan muncul, di rumah ibu, seperti anak2 
padusilain2nya. Dan sifat ke-padusi2an pun merembet ke anak laki2. Suka 
berdandan, hilangkelaki-lakian dan kejantanannya, dsb.

    Dengan by-pass Labuah Obai, dari pintu kaporo kotaBukittinggi di 
Birugo-Jambu Aia ke Padang Lua sampai ke Sungai Buluah, sampaipula ke Nagari 
Bika Si Ana, Koto Baru,  telah menjadi kota terobosan sendiri, yangmembelah 
Banuhampu menjadi dua bagian, dan tidak tahu kita siapa yang mengaturkehidupan 
dan khususnya ekonomi di sana; apakah masih Nagari yang dilalui jua,atau 
bagaimana? Lalu bagaimana dengan perusahaan2 dan toko2 yang ada yang kononjuga 
ada yang dimiliki oleh wong sipit itu, seperti juga di daerah2 lainnya.

       Lalu, bagaimana pula dengan masuknya ransanak2 awak daridaerah2 di 
sekitar Agam Tuo, yang dikelilingi oleh Gunung Singgalang-Tandikek,Marapi, Sago 
dan bukit2 Kamang-Tarusan di sekelilingnya, yang Bukittinggiterletak di 
tengah2nya, yang tujuan semula masuknya adalah untuk membantusebagai tenaga 
pekerja di sawah dan ladang, karena banyak dari kita yang pergimerantau, tapi 
yang sekarang para pendatang itu sudah menetap dan membangunrumah2 sendiri, di 
Banuhampu? Soalnya, apakah mereka masih dianggap sebagai pendatang,atau orang 
luar yang melekap ke suku tempat dia mendapat?

    Nah, dengan adanya ide untuk menjadikan Provinsi SumateraBarat menjadi 
Provinsi DIM (Daerah Istimewa Minangkabau), yang basiskegiatannya ada di 
Nagari, bukankah Nagari2 di Banuhampu akan juga ikutsendirinya? Jika iya, tentu 
pada waktu bersamaan, Nagari2 di BH akan juga ikutmembenahi diri, sesuai dengan 
pola utama DIM itu, yaitu ABS-SBK, baik sistempemerintahannya, sistem 
ekonominya, sistem sosial-budayanya, dsb, yang semuaitu diangsur bersamaan dari 
sekarang? Pertanyaannya, sistem pemerintahan yangbagaimana, sistem ekonomi yang 
bagaimana, dan sistem sosial-budaya yangbagaimana, yang mau kita kembangkan, 
termasuk yang di BH itu sendiri, yangidentik dengan yang di daerah2 DIM lainnya.

      Mari semua yang saya ketengahkan itu menjadi topik pembicaraanutama kita 
ke depan, khususnya dengan cara kita ber Banuhampu selama ini.

     Mari gerakkan usaha, di ranah maupun di rantau,membicarakan masalah2 yang 
sudah di ambang pintu ini, untuk menuju dan mempersiapkankampung halaman 
Banuhampu yang kita sayangi dan cintai ini. Kita tunggu aksidan reaksi dari 
kawan2 se BH di mana saja di Nusantara dan Dunia ini, khususnyamelalui ikatan 
sosial yang telah ada, seperti IKB (Ikatan Keluarga Banuhampu),di ranah dan di 
rantau, dsb.

       Wassalam, MN 29 Sep 2016. ***

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Reply via email to