Apakah menurut anda orang yang tidak peduli dengan ritual keagamaannya itu orang soleh? saya yakin Buya Hamka juga tidak setuju.Jadi jangan di sebut sebut nama Buya Hamka. Saya yakin orang orang Rantau Net ini orang pintar semua, kalau mereka diam bukan karena setuju tapi malas melayani.

sekian

On 06-Mar-18 11:40 AM, Alec Sutaryo wrote:
Teorinya sederhana saja
Orang semakin tinggi tingkat kesolehannya,
akan semakin toleran terhadap orang lain
Sebaliknya,
Orang yang rendah kesolehannya,
cenderung memaksakan kehendaknya atas orang lain.

love
ac

On Tuesday, March 6, 2018 at 3:15:46 AM UTC+7, Alec Sutaryo wrote:

    Jeffrie Geovanie, PSI & Jokowi
    5 March 2018Edit

    Lama tak muncul ke permukaan, tahu-tahu nama Jeffrie Geovanie,
    pengusaha muda berdarah Minang, muncul di sebuah partai baru,
    Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yang bernomor urut 11, atau
    lebih dikenal sebagai partainya generasi milenial alias kawula
    muda. Di situ ia duduk sebagai Ketua Dewan Pembina.

    Mungkin banyak yang belum tahu siapa pria yang kini duduk sebagai
    Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia
    periode 2014–2019 setelah terpilih menjadi Anggota Dewan
    Perwakilan Daerah dari daerah pemilihan Provinsi Sumatera Barat
    pada Pemilu Legislatif 2014 ini.

    Jeffrie tercatat sebagai alumnus lulusan dua perguruan tinggi di
    Jakarta yaitu jurusan Sastra Indonesia, Universitas Nasional serta
    Program Pascasarjana Ilmu Komunikasi di Universitas Prof. Dr.
    Moestopo (Beragama), Jakarta.

    Kedua orang tuanya berasal dari Payakumbuh, Sumatera Barat.
    Ayahnya merupakan seorang profesional dengan tugas terakhir di
    Yayasan milik PBB yang mengurus soal pengungsi Vietnam di Pulau
    Galang yang wafat ketika Jeffrie masih kecil sementara ibunya
    bekerja sebagai seorang PNS.

    Tentang ibunya ini, Jeffrie pernah bercerita ketika diwawancarai
    oleh M Guntur Romli dari Islamlib.com sebagai tipikal perempuan
    Minang yang fanatik soal agama Islam dalam mendidik anak-anaknya.

    “…Saya dari kecil memang diasuh oleh ibu karena ayah sudah
    almarhum. Jadi bagi kami apapun kata ibu harus dilaksanakan.”

    Sebelum menekuni usahanya sendiri di bidang properti dan
    perhotelan, Jeffrie pernah bekerja di American Express Bank Ltd
    Jakarta, Direktur Trego Holdings Ltd Singapore, serta Direktur
    Bank Artha Prima Jakarta.

    Pada tahun 2002, Jeffrie mendirikan Syafii Maarif Foundation atau
    lebih dikenal sebagai Maarif Institute, sebuah LSM yang aktif
    mengkaji masalah kebudayaan dan kemanusiaan di mana ia duduk
    sebagai Ketua Yayasan.
    jeffrie jakartasatucom

    foto: jakartasatu.com <http://jakartasatu.com>

    Jeffrie juga aktif sebagai salah seorang Dewan Penasehat Center
    for Strategic and International Studies (CSIS). JG, begitu dia
    dikenal, pernah menjadi Ketua Umum PB. Percasi, dan menjadi salah
    seorang anggota Dewan Redaktur Penerbitan Balai Pustaka.

    Dikutip dari situs pribadinya Jeffriegeovanie.id, disebutkan bahwa
    karier politik Jeffrie dimulai ketika ia menjadi anggota
    Muhammadiyah dan kemudian bergabung dengan Partai Amanat Nasional
    (PAN).

    Pada tahun 2005, karier politiknya menanjak saat dicalonkan
    sebagai kandidat Gubernur Sumatera Barat oleh Koalisi Sakato yang
    berisikan 16 partai politik, berpasangan dengan Dasman Lanin
    sebagai wakilnya.

    Dalam Pilkada tersebut, meski belum berhasil menjadi yang pertama,
    namun Jeffrie berhasil menduduki peringkat ketiga di bawah
    pasangan Gamawan Fauzi-Marlis Rahman serta Irwan Prayitno-Ikasuma
    Hamid.

    Pada musim pemilihan 2009, Jeffrie berkampanye di bawah naungan
    Partai Golkar. Kali ini kiprahnya bersama Golkar menuai sukses
    dengan terpilihnya Jeffrie sebagai anggota DPR periode 2009 – 2014.

    Namun pada Maret 2012, Jeffrie mengejutkan publik melalui
    pernyataan pengunduran dirinya dari Golkar. Beberapa sinyalemen
    media mengungkap kaitan pengunduran diri ini dengan rencananya
    berkonsentrasi di organisasi masyarakat, yakni Nasional Demokrat
    (Nasdem).

    Karier politik  Jeffrie berlanjut pada Pemilu 2014. Dia berhasil
    terpilih sebagai Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik
    Indonesia dari daerah pemilihan Provinsi Sumatera Barat dengan
    raihan 195.930 suara, terbanyak ketiga setelah Irman Gusman dan
    Emma Yohana.
    harianpijakdotcom

    foto: harianpijar.com <http://harianpijar.com>

    Meski dididik secara fanatik keagamaan oleh ibunya, Jeffrie
    termasuk tipe yang memiliki toleransi tinggi dalam beragama,
    terbukti ketika ia tidak memaksakan pelaksanaan ritual
    keagamaannya kepada keluarganya termasuk terhadap istrinya yang
    mualaf dan anak-anak.

    Dalam naskah yang ia tulis berjudul “Melawan Politik Kebencian”
     di situsnya itu Jeffrie dengan sangat gamblang menentang
    politisasi agama yang terlalu berlebihan, termasuk cara-cara kotor
    seperti memproduksi fitnah dan kabar-kabar bohong (hoax).

    Di PSI, partai berlambang bunga mawar, Jeffrie seperti berada di
    habitat alaminya di mana banyak bergabung orang-orang yang masuk
    dalam kategori kelompok yang “sudah selesai dengan dirinya sendiri.”
    jeffrie_pinterest_couk

    foto: pinterest.co.uk <http://pinterest.co.uk>

    Kelompok orang-orang seperti itu diyakini tidak akan mudah tergiur
    dengan godaan korupsi dan akan lebih banyak meluangkan sisa
    umurnya untuk aktualisasi diri dan pengabdian kepada kepentingan
    orang banyak.

    Selain itu, dalam laporan wawancara berjudul: Jeffrie Geovanie:
    “Tuhan Dapat Diajak Dialog” itu dapat disimpulkan bagaimana
    kedalaman pengalaman spiritual Jeffrie dalam mencari ‘wujud’
    Tuhannya.

    Dia menjadikan keseharian hidupnya sebagai wacana dialog dengan
    Sang Pencipta, semacam pengalaman spiritual ini oleh Buya Hamka
    disebut sebagai “tasawuf” yang mana tiap orang boleh jadi
    menjalani perjalanan spiritual yang berbeda-beda pula.

    Bagaimanapun, kehadiran Jeffrie di PSI lebih pas diletakkan
    sebagai formalitas struktural semata, tanda apresiasi kepada dia
    karena telah memberi dukungan penuh bagi PSI, sebagai salah
    seorang donatur utamanya.

    Hal itu penting, mengingat di tubuh PSI berlaku aturan main yang
    ketat bahwa pengurus harian partai atau orang-orang yang mengelola
    segala kepentingan partai dalam day-to-day basis (skala harian)
    mesti bebas dari partai lama manapun.

    Karena itu, bisa dimaklumi jika nama Jeffrie Geovanie tidak
    dimunculkan dalam struktur pengurusan harian partai di situs
    resminya http://www.psi.id, kecuali dalam dokumen arsip di KPU dan
    Kemenkumdang.
    kaskus

    foto: kaskus.co.id <http://kaskus.co.id>

    Karena memang Jeffrie tidak memiliki kendali langsung apapun
    terhadap partai, selain sebagai pembina atau lebih tepatnya
    penasehat semata.

    Sebetulnya, ketokohan Jeffrie yang sudah malang melintang di
    sejumlah partai memiliki nilai tambah tersendiri.

    Ini penting mengingat kondisi perpolitikan di Tanah Air yang kini
    tengah dilanda kevakuman tokoh berintegritas, selain Jokowi, untuk
    berlaga di Pemilu 2019.

    Bukan tak mungkin, kehadiran Ketua Umum PSI, Grace Natali, beserta
    Sekjen Raja Juli Antoni dan  Ketua Tsamara Amany di Istana Negara
    belum lama ini sempat menyinggung masalah siapa cawapres ideal
    pendamping Jokowi.

    Kenapa Jeffrie adalah figur yang pas untuk pasangan Jokowi maju di
    Pemilu 2019?

    Beberapa poin berikut menjadi bahan pertimbangan strategis:

    Satu. Jeffrie terhitung sebagai tokoh muda yang berintegritas
    tinggi, bisa diterima oleh beragam kalangan termasuk elite-elite
    politik dan ormas-ormas.
    ali cestar psi

    foto: cestarweb.wordpress.com <http://cestarweb.wordpress.com>

    Dua. PDIP tidak mungkin mencalonkan cawapres dari partainya
    sendiri setelah Jokowi, kalau tidak ingin dinilai ‘rakus’ dan
    ditentang oleh partai-partai lain dalam koalisi.

    Tiga. Sejak pasangan Bung Karno dan Bung Hatta, orang Minang punya
    pengalaman traumatis pasca PRRI dan menghindari jadi orang nomor
    satu karena dianggap sebagai ‘umpan peluru’ dan cenderung
    menjadikan nomor dua sebagai karir tertinggi di negeri ini.

    Artinya, Jeffrie tidak punya ambisi untuk menjadi RI 1 pada pemilu
    2024 seperti yang dikhawatirkan jika jabatan cawapres dipegang
    oleh tokoh-tokoh muda lain yang lebih ambisius.

    Empat. Jeffrie dikenal memiliki kedekatan hubungan dengan sejumlah
    pengusaha keturunan, sehingga kehadirannya diharapkan bisa
    mengikis habis potensi menguatnya dikotomi dan sentimen SARA di
    tengah masyarakat.

    Lima. Jeffrie menjadi simbol perlawanan terhadap kelompok oposisi
    yang notabene dikomandoi oleh orang sekampungnya sama-sama dari
    Sumbar, Fadli Zon bersama Partai Gerinda-nya.

    Kehadiran Jeffrie di kubu Jokowi diperkirakan akan bisa menarik
    kelompok milenial dari Gerindra untuk berpaling mendukung Jokowi.

    Hal itu bukanlah sesuatu mustahil terjadi. Contoh terbaru
    akhir-akhir ini adalah dirilisnya tulisan gubernur Sumbar Irwan
    Prayitno, seorang kader PKS, yang mengelu-elukan Jokowi sebagai
    tokoh ideal, hanya karena takjub dengan ketulusan Jokowi berbuat
    untuk rakyatnya, setelah seharian menemani Presiden blusukan ke
    beberapa tempat.

    Dalam artikel berjudul “Blusukan Presiden Jokowi” yang dimuat di
    Harian Singgalang, 15/2, Irwan dengan tegas mengatakan apa yang
    dilakukan Jokowi sama sekali bukan pencitraan, tapi layaknya kerja
    seorang pemimpin yang mengayomi rakyat.

    Karena itu, bisa disimpulkan bahwa Jeffrie sebagai pasangan untuk
    cawapres Jokowi pada pemilu 2019 adalah pilihan yang sangat logis.

    Ali Cestar
    (Penulis adalah pemerhati masalah sosial politik untuk sementara
    berdomisili di Hambalang, Bogor)

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com <mailto:rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com>.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke