Bertaruh Nyawa di Atas Hantaman Gelombang, Pulau Perawan nan Mahal Minggu, 13 April 2008
Sample Image <http://www.padangekspres.co.id/images/stories/13_04_hl7.jpg> Kabupaten Pasaman Barat, salah satu kabupaten di Sumbar, menyimpan banyak kekayaan alam. Tidak hanya sumber tambang, tetapi juga sumber daya alam yang indah dan dapat dijadikan objek wisata bahari unggulan. Di Pasaman, ada sebuah pulau perawan. Pulau Panjang, begitu masyarakat menyebutnya. Transportasi yang minim menjadikan pulau ini objek wisata mahal untuk dikunjungi. Memang tidak mudah untuk sampai ke pulau tersebut. Satu-satunya transportasi ke pulau berpenduduk 1200 jiwa itu hanyalah perahu motor atau speadboad. Setengah jam, kita harus bertaruh nyawa dengan gelombang laut besar menuju pulau dengan luas 220 hektar tersebut. Dapat dipastikan, objek pulau ini belum dikunjungi banyak orang, kecuali penduduk di sana. Pulau ini tercatat, satu-satunya pulau berpenghuni di Pasaman Barat. Pulau ini cocok dikunjungi bagi petualang sejati. Berangkat menggunakan Speedboad dari pelabuhan Air Bangis, cukup membuat hati berdebar-debar tidak karuan. Meskipun cuaca tidak terlalu buruk, ombak tetap tinggi menghantam perahu yang ditumpangi. Begitulah keseharian masyarakat Pulau Panjang menjalani kehidupan menuju pulau itu. Masyarakat Pulau Panjang biasanya belanja kebutuhan sehari-hari ke Pasar Air Bangis dengan ongkos Rp 6.000 pulang pergi. Sebagian besar penduduk pulau bekerja sebagai nelayan dan berdagang kecil-kecilan. Sample Image <http://www.padangekspres.co.id/images/stories/13_04_hl7.jpg> Warga dan anak sekolah saat sampai di Pulau Panjang setelah menyeberang dari Air Bangis menggunakan perahu.JPG Tidak hanya transportasi, tetapi sarana dan prasana di pulau tersebut amat minim, sehingga kebanyakan anak pulau bersekolah ke Air Bangis. Menurut Wali Jorong Pulau Panjang, Ilman Tanjung, 90 persen warga pulau miskin, karena mereka hanyalah nelayan dan pedagang kecil. Pulau ini memiliki keindahan alam yang luar biasa. Pemandangan laut yang haru biru, serta hutan yang masih terjaga. Bahkan budidaya rumput laut berpotensi dikembangkan lantaran kondisi laut yang memungkinkan. Namun sayangnya, masyarakat pulau belum mendapatkan pengetahuan tentang hal itu. Masyarakat ini membutuhkan pembinaan, begitupun keindahan alam di sana. Butuh sentuhan agar dapat dijadikan wisata unggulan di Pasaman Barat dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pulau Panjang. Masyarakat ini meminta pemerintah membangun posko jaga untuk memantau gangguan dari pihak luar. Selain itu, dalam waktu dekat Pemkab Pasbar akan membangun pelabuhan Teluk Tapang yang akan dapat menghidupkan ekonomi di Pulau Panjang.(altas maulana) ........................................................................................................................................................................................... Gali Potensi Wisata Pasbar Minggu, 13 April 2008 Banyak potensi wisata yang bisa digali di Kabupaten Pasaman, mulai dari Pantai Sasak, Pulau Panjang, hingga Equator. Namun hingga saat ini objek wisata itu belum dikelola secara optimal. Hal ini membuat wisatawan enggan berwisata ke sana, karena mereka kepuasan menggunjungi objek wisata tidak sebanding dengan penat perjalanan yang dilalui. Kondisi ini merupakan pekerjaan rumah seluruh eleman Kabupaten Pasaman Barat. Mestinya pemerintah mampu mengembangkan objek wisata dan dapat memanjakan pengunjungnya. Berapapun penatnya menempuh perjalan, apabila mendapatkan kepuasan dan dilayani di objek wisata, capek itu tidaklah seberapa. Tidak hanya Pasaman Barat, tetapi juga kabupaten/kota lainnya di Sumbar, karena kondisinya relatif sama. Contah lain Kota Padangpanjang. Hingga kini seolah nagari serambi makkah hanya menjadi persinggahan sesaat para wisatawan, sebelum menuju Kota Bukittinggi. Itupun hanya disuguhi dengan penganan Sate Mak Syukur, di luar itu, belum ada yang menggugah minat wisatawan untuk mampir dan menghabiskan waktu lebih lama. Atau ketika menuju Sawahlunto, Kota Solok menjadi tempat persinggahan. Kondisinya tetap sama, hampir tidak ada yang bisa diberikan kepada wisatawan selain pemandangan dan kios buah yang berjejer di sepanjang jalan. Harusnya, jangan sampai wisatawan mengeluh tentang apa yang mereka lihat, tapi berikan mereka kepuasan selama berwisata, walaupun harus menempuh jarak ribuan kilometer. Selain kondisi di atas, target optimalisasi objek wisata Pasaman Barat juga belum jelas. Padahal, setiap pekerjaan harusnya memiliki target. Bisa saja pemerintah setempat menjadikan durasi penyelesaian Istana Pagaruyung potensi yang dapat digali. Selama masa pembangunan ulang salah satu ikon wisata Sumbar tersebut, wisatawan akan mencari alternatif objek wisata untuk dikunjungi. Usahakan meralisasikan motto what you see, what you eat and what you get, sehingga para wisatawan bisa menjelaskan secara detil, apa saja yang mereka dapatkan selama melakukan kunjungan wisata ke Pasaman. Tahapan pengembangan objek wisata itu harus jelas. Misalnya, Pasaman melakukan pembenahan dimulai dari pembenahan Pantai Sasak hingga siap jual. Setelah itu dilanjutkan dengan objek wisata lainnya. Jika sudah mendapatkan hasil sesuai rencana, maka Pemkab Pasaman bisa melakukan koordinasi dengan Dinas Pariwisata Sumbar, agar bisa memperkenalkan objek wisata Pasaman kepada dunia dan mengusulkan menjadi salah satu destinasi nasional. Investor juga bisa dilibatkan untuk menanamkan modalnya di Pasaman, khusus untuk bidang pariwisata, sehingga anggaran wisata bisa diseimbangkan, serta dapat pula menambah PAD Kabupaten Pasaman. Apalagi, kita tahu, Sumbar sangat kaya dengan objek wisata alamnya, dan berpotensi sekali untuk dijadikan sumber PAD. Masyarakat, juga harus dilibatkan secara aktif dalam pembenahan pariwisata tersebut, khususnya masyarakat yang berada di sekita objek wisata. Berikan mereka pemahaman tentang Sapta Pesona, dalam melayani wisatawan. Serta berikan mereka tanggung jawab moral, untuk menyukseskan pengembangan pariwisata Pasaman. Jadikan masyarakat merasakan bahwa objek wisata itu adalah miliknya, sehingga mereka berupaya berbuat seelok mungkin untuk menarik wisatawan. Mulai dari pengelolaan sampah, keamaan berada di objek wisata dan kenyamanan.(rahmi amalia) -----Original Message----- From: RantauNet@googlegroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Bot S Piliang Sent: Monday, April 14, 2008 8:05 AM To: RantauNet@googlegroups.com Subject: [EMAIL PROTECTED] Pulau-pulau di PAsaman Barat Assalamualaikum Wr Wb Akhir-akhir ini saya banyak mebaca artikel tentang pulau-pulau didaerah Pasaman Barat, Pulau Panjang, pulau Harimau, pulai tabaka, pulau unggeh..dll Mungkin diantara rekan-rekan di milits punya informasi , foto tetang pulau-pulau tersebut. Apakah pulau-pulau tersebut seperti pulau -pulau di kawasan <http://botsosani.blogspot.com/2007/12/marine-echo-tourism-yang-berbasis.html> mandeh. Apakah ada potensi terumbu karang yang masih terjaga atau justru sudah tinggal sejarah??? salam Bot SP --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet. - Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting. - Hapus footer & bagian tidak perlu, jika melakukan reply. - Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi. - Posting email besar dari >200KB akan dibanned, sampai yg bersangkutan minta maaf & menyampaikan komitmen mengikuti peraturan yang berlaku. =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---