AslmWrWb

Untuak bapikia out of the box, tantu kito harus tau dulu apo isi box tu.
Jaan disangko kito lah mambuek baru, tapi ruponyo tumpang tindiah jo nan lah
adoh.
Bacakak juo kasudahannyo..:))

Kalau ambo caliek di perusahaan Japang, dalam ciek tim tu nan diparalukan
ciek se nyo jeniusnyo.
Salabiahnyo adolah pekerja keras.

Dek kito bisa jadi lah tabaliak.
Banyak jenius, saketek nan namuah bapaluah.
Sudah tu, sasamo jenius jarang pulo saiyo sakato.

Untuak uda IJP,
kalau lai lah taraso indak ka dijalankan naskah taba tu, kan seharusnyo uda
mausulkan nan bisa dijalankan dulu..:))

Wassalam
fitr tanjuang
lk/33/Albany NY
2008/5/3 Zulfan Tadjoeddin <[EMAIL PROTECTED]>:

> Sanak Indra,
>
> Sabananyo ambo indak biaso duduak di lapau doh. Ambo urang rumahan. Tapi
> dek samantaro ko ambo jadi bujangan lokal di rantau, sato pulo-lah ambo
> manyilau2 palanta lapau ko. Dan... mumpung weekend.
>
> Saya mengamini usulan Bung Indra, setuju pula dengan ide 'strategic
> session' nya Pak Saaf. Ota-ota palanta adalah awal yang baik
> (sekaligus media yang stimulating), tetapi itu saja tidak cukup. We must
> move beyond 'ota-ota palanta'.
>
> Apa yang Bung Indra lontarkan adalah proses politik dengan
> content menyeluruh yang solid. Ini mungkin bisa disebut semacam "Minangkabau
> Consensus". Tak apalah kita tiru berbagai konsensus yang telah ada,
> seperti "Copenhagen Consensus" yang ingin menyelamatkan dunia. Kedengarannya
> seperti utopia yang akan akan dicemeeh-kan oleh kalangan skeptik (ini kan
> Minangkabau Bung). But, there is no life without optimism, "masih ada
> harapan' kata Pak Saaf.
>
> Dua minggu yg lalu, Kevin Rudd (PM Australia) menggelar Australia 2020
> Summit dengan mengumpulkan 1000 best Australian brains di Canberra. PM India
> juga merangkul diasporanya, Narashima Rao melakukankan ini dgn menawarkan
> dual citizenship. Sayangnya, Indonesia saja belum bisa menginisiasi
> consensus hal seperti ini. Bisa dimaklumi Indonesia terlalu besar, perlu
> energi yg luar biasa. Tetapi experimen kecil2lan untuk scope
> Minangkabau bisa dicoba. Yang penting kemauan dan kemampuan 'to think out of
> the box', didukung dengan proses politik. Intinya, kemasan dan isi harus
> bagus. Saya tidak mengikuti perkembangan RPJM Sumbar, tetapi dugaan saya
> adalah kandungan dan prosesnya sama dengan RPJM-RPJM di daerah lain dan RPJM
> nasional yg masih menggunakan cara dan pendekatan lama.
>
> Dikotomi ranah-rantau sangat merugikan, tetapi ini adalah fakta, persoalan
> akut. Jangankan di tingkat Sumbar, di nagari saya-pun, dikotomi ini terlihat
> nyata. Dan jangan lupa, banyak juga orang rantau yg ignorance (baik di
> sengaja, atau tidak karena sibuk dgn urusan pribadi atau persoalan
> survival), dan banyak pula dunsanak di ranah yg skeptik dan cenderung close
> mind. On top of that, Minangkabau akut dengan persoalan 'ratak-ratak bulu
> ayam'. Tetapi kita harus mulai dengan potensi2 yg positif. Kalau ada
> mahasiswa minang yg sedang menulis skipsi S1 atau thesis S2
> (sosiology/political science), dikotomi ini bisa jadi topik penelitian yg
> yang menarik. Tinggal melalukan wawancara di palanta ko, fieldwork singkat
> ke Sumbar, ditambah dengan framework yg memadai.
>
> Salam
> Zulfan
>
>
>
>
>

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet.
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting.
- Hapus footer & bagian tidak perlu, jika melakukan reply. 
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur 
pribadi.
- Posting email besar dari >200KB akan dibanned, sampai yg bersangkutan minta 
maaf & menyampaikan komitmen mengikuti peraturan yang berlaku.
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 

Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke